tag:blogger.com,1999:blog-54758763997209859052024-03-13T05:02:26.782-07:00Nurse EducationThis Blog all about healty and nurseGunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-17592393516473838342011-10-03T22:58:00.000-07:002011-10-03T23:14:00.309-07:00KONSEP DASAR MANUSIA<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.1 </span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-BgqJfgDm6F4/ToqfKYxn8MI/AAAAAAAAAC4/2uqvQOoc4W8/s1600/aqua_cool.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-BgqJfgDm6F4/ToqfKYxn8MI/AAAAAAAAAC4/2uqvQOoc4W8/s320/aqua_cool.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Pengertian KDM</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.2</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <b>Hal-hal yang Mendasari Pemahaman KDM</b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Teori Maslow memandang bahwa manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Teori ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang. Misalnya tanggungjawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses keperawatan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.3</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <b>Model-model KDM</b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah terdiri dari lima tingkatan yaitu: </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan fisiologis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">seorang individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara umum lebih dulu mencari pemenuhan kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis terdiri dari:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan oksigenasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. jaringan yang melakukan metabolisme aerob, proses membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas : </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">saluran pernapasan bagian atas, berfungsi menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang terhirup. Saluran pernapasan ini terdiri atas: hidung, faring, laring ( tenggorokan) dan epiglotis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saluran pernapasan bagian bawah, berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan. Saluran ini terdiri atas trakea, bronkus dan bronkiolus.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri atas dua bagian, yaitu: paru kanan dan paru kiri. Paru memiliki jaringan yang bersifat elastic, berpori serta berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Proses oksigenasi terdiri atas tiga tahap yaitu: </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam atau dari alveolus ke atmosfer.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveolus.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Transportasi gas merupakan proses pendistribusian kapiler kejaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi yaitu: saraf otonomik, hormon dan obat, alergi pada saluran nafas, perkembangan, lingkungan dan perilaku.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan cairan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90% dari total berat badan tubuh. Persentase cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Tubuh manusia membutuhan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan dimasukan melalui mulut atau secara parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru, kulit, dan ginjal. Asupan cairan untuk kondisi normal kepada orang dewasa adalah 2500cc per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari maknan lain. Pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal ( berupa urine) sebanyak 1500cc per hari pada orang dewasa, melalui kulit berupoa keringat dan saluran pencernaan (berupa feses). Faktor-faktor yang mempengeruhi kebutuhan cairan dan elektrolit antara lain: </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Usia, pebedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ sehingga dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Diet, apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan didalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstitial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Stress, dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses peningkatan produksi ADH.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sakit, pada keadaan sakit banyak sel-sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan nutrisi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan yang dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, dan organ asesoris terdiri atas hati , kantung empedu dan pankreas.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan eliminasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yaitu eliminasi urin (buang air kecil) eliminasi alvi (buang bair besaar), yang merupakan dari kerbutuhan fisiologi dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa. Eliminasi materi sampah merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk sampah dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru secara primer mengeluarkan karbon dioksida, kulit mengeluarkan keringat dan natriun yang dikenal sebagai keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan tubuh,elektrolit, ion-ion hidrogen dan asam. Usus mengeluarkan produk produk sampah yang padat dan beberapa cairan dari tubuh. Faktor-faktor yang memengaruhi eliminasi urine , yaitu: diet dan asupan, respons keinginan, gaya hidup, stress psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan , kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang, tonus otot , pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostic. Sedangkan faktor yang memengaruhi proses defekasi, yaitu: usia, diet, asupan cairan, aktivitas, pengobatan, gaya hidup, penyakit, nyeri, kerusakan sensoris dan motoris.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan istirahat dan tidur.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional , bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Menurut Narrow (1967) mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan istirahat, diantaranya:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi .</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Merasa diterima.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mengetahui apa yang sedang terjadi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai atau sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relativ. Jenis-jenis tidur, yaitu:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem pengaktivasi retikularis, disebut dengan tidur gelombang lambat (slow wave sleep ) atau tidur <i>non rapid eye movement</i> (NREM). Ciri-cirinya: betul-betul istirahat penuh, tekanan darah menurun, frekuensi nafas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi be rkurang dan metabolisme turun.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut dengan tidur paradox atau tidur <i>eye movement </i>(REM). Cirri-ciri tidur paradox yaitu:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Biasanya disertai dengan mimpi aktif.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Lebih sulit dibangunkan .</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibisi kuat proyeksi spinal atas system pengaktivasi retikularis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat , dan metabolism meningkat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan temperature.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tubuh dapat berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperature yang sempit, 37</span><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">°</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">C. temperature tubuh diluar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan, efek yang permanen seperti kerusakan otak, atau kematian.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan tempat tinggal.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Walaupun kebanyakan orang mempunyai beberapa jenis tempat tinggal, terkadang tempat tinggal tersebut dibawah standar dan tidak memberikan perlindungan yang penuh. Lingkungan yang kotor bisa menarik perhatian serangga dan binatang seperti tikus, yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Sebuah rumah dengan kondisi penerangan yang buruk atau kacau, akan terjadi peningkatan resiko terjadi kerusakan yang tidak sengaja. Selain itu, kondisi yang sangat berantakan dan kurang bersih merupakan faktor predisposisi untuk penyakit menular.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan seks.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Seks dianggap oleh Maslow sebagai kebutuhan dasar fisiologis secara umum mengambil prioritas diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan seksual dan perilaku bagaimana untuk memenuhinya dipengaruhi oleh umur, latar belakang sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan tingkat kesejahteraan. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan keselamatan dan rasa aman.</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Keselamatan fisik.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas lebih dahulu diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">b.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Keselamatan fisiologis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal. Dalam beberapa kasus , orang secara umum tidak secara langsung menyatakan bahwa pembicaraan mereka bisa secara tidak langsung memperlihatkan perasaan mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan cinta dan rasa memiliki.</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka dan bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki dan untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan penghargaan dan harga diri.</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Manusia memerlukan perasaan stabil terhadap harga diri, maupun perasaan bahwa mereka dihargai oleh orang lain. Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan, pencapaian , rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri dan kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan berguna.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan aktualisasi diri.</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow. Manusia yang teraktualisasi dirinya memiliki kepribadian multi dimensi yang matang. Mereka mampu untuk mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak, mereka tidak bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenai penampilan, kualitas kerja atau metode penyelesaian masalah. Walaupun mereka mungkin mengalami kegagalan dan keraguan, mereka secara umum menghadapinya secara realistis. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.4<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Karakteristik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi:</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan fisiologis </span></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas hierarki Maslow. Ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan yang tak terpenuhi secara umum akan mencari kebutuhan fisiologis terlebih dahulu.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Disini individu akan lebih memprioritaskan kebutuhan fisiologis, yang merupakan kebutuhan yang penting untuk bertahan hidup. Dan ketika kbutuhan tersebut terpenuhi maka individu akan berusaha mencari kebutuhan dasar lainya yang ada dibawah kebutuhan fisiologis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat sakit.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan keselamatan dan rasa aman</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prioritas berikutnya setelah kebutuhan fisiologis klien adalah kebutuhan keselamatan dan keamanan fisik serta psikologis. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang-kadang mengambil prioritas terlebih dahulu diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya: seorang perawat mungkin perlu melindungi klien disorientasi dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Mereka yang telah memenuhi kebutuhan dasar keselamatan dan rasa aman akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dikarenakan keselamatan psikologis mereka terjamin.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prioritas selanjutnya setelah Keselamatan dan rasa nyaman ialah kebutuhan Cinta dan rasa memiliki, manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi, karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman mereka mampu mempunyai waktu dan energi mencari cinta rasa memiliki, untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain, bahkan seseorang secara umum mampu memenuhi kebutuhan cinta dan rasa memiliki sering tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut pada saat sakit dan terluka.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketika individu telah memenuhi kebutuhan ini maka individu akan memiliki suatu rasa kasih sayang dan cinta yang terpancar dan individu tersebut akan mampu membagi rasa cita yang ia rasakan kepada orang lain. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan penghargaan dan Harga diri.</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan pencapaian, rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri dan kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan berguna. Jika kebutuhan harga diri dan penghargaan tak terpenuhi, orang tersebut mungkin merasa tak berdaya dan rendah diri.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketika seseorang yang telah memenuhi kebutuhan ini maka seseorang tersebut akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menghargai dirinya sendiri serta orang lain.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kebutuhan aktualisasi diri</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aktualisasi iri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi, dalam hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow. Menurut teori pada saat menusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah hal tersebut melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai potensi mereka yang paling maksimal.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saat aktualisasi diri seseorang terpenuhi maka seorang individu akan memiliki suatu percaya diri untuk mengaktualisasikan dirinya di depan orang banyak.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.5 Penerapan KDM dalam Praktek Keperawatan</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Teori Maslow mengenai kebutuhan manusia dapat memberikan dasar untuk memberikan perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai lingkungan pelayanan kesehatan. Pada saat perawat menerapkan teori ini dalam praktek, bagaimanapun juga, fokusnya adalah pada kebutuhan individu lebih dari pada ketaatan yang kaku pada hierarki Maslow. Hierarki maslow pada umumnya mengenai priorits kebutuhan pada kebanyakan manusia dan tidak pada seluruh manusia. Dalam semua kasus kedaruratan kebutuhan fisiologis mengambil tempat yang lebih dulu datas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Untuk memberikan perawatan yang paling eefektif perawat perlu memahami hubungan antara kebutuhan yang berbeda pada setiap individu.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt; line-height: 115%;">Daftar Pustaka</span></b></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alimul, Aziz.2006.<i>Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta</i>:Salemba Medika.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perry, Potter.2005.<i>Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1</i>.Jakarta:EGC. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tarwoto.2006.<i>Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan</i>.Jakarta:Salemba Medika.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nursalam.2001.<i>Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.</i>Jakarta:Salemba Medika.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-37461423158783083052011-09-23T09:40:00.000-07:002011-09-23T09:40:13.205-07:00PARADIGMA KEPERAWATAN<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-EHWydJ8Zpr4/Tny2I8t_ZEI/AAAAAAAAAC0/etoEj0lYWiI/s1600/untitled.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="164" src="http://1.bp.blogspot.com/-EHWydJ8Zpr4/Tny2I8t_ZEI/AAAAAAAAAC0/etoEj0lYWiI/s320/untitled.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-family: Broadway; font-size: 13.5pt;"><a href="http://irmanthea.blogspot.com/2007/07/paradigma-keperawatan.html"><span style="color: black;">PARADIGMA KEPERAWATAN</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: Broadway; font-size: 13.5pt;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Definisi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam profesi tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesuai hasil konsorsium keperawatan disepakati definisi dari masing-masing fenomena seperti tersebut di atas, adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<a name='more'></a><br />
<b>1. Manusia</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adalah penerima askep terdiri dari individu, keluarga, kelompok & masyarakat. Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio kultural dan spiritual yang utuh dan unik, mandiri, dinamis, rasional dan berkemampuan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, agar dapat bertahan hidup dan berkembang. Manusia berinteraksi dengan lingkungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Sebagai sistem terbuka sepanjang siklus kehidupan mulai dari konsepsi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan lanjut usia dalam lingkungan keluarga, kelompok dan komunitas. Manusia menggunakan persepsinya dalam proses interaksi dengan lingkungan, sebagai makhluk yang mandiri, dinamis, rasional dan mampu beradaptasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Manusia dengan pengalamannya membuat keputusan yang rasional dan berupaya menolong dirinya sendiri dan orang lain dengan bertindak mandiri untuk memenuhi kebutuhannya melalui belajar, menggali serta menggerakkan semua sumber yang tersedia dan terjangkau untuk mencapai keadaan sehat dan sejahtera seoptimal mungkin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia memperoleh pengalaman baru melalui interaksinya dengan lingkungan dan membentuk suatu pola tumbuh kembang yang unik, serta dengan pengalamannya sendiri sepanjang siklus kehidupan, manusia membentuk pola berfikir, keyakinan dan perilaku berupa nilai dan budaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Lingkungan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mencakup benda hidup dan benda mati yang terdapat di sekitar manusia. Komponen internal seperti : faktor genetik, struktur anatomis, fisiologis, psikologis, nilai, keyakinan serta faktor internal lain yang potensial mempengaruhi perubahan sistem manusia. Faktor eksternal terdiri dari : keadaan fisik, demografis, ekologis, hubungan interpersonal dan nilai sosial budaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta faktor eksternal lain yang potensial mempengaruhi perubahan pada sistem manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Perawat memberikan perhatian khusus pada hubungan interpersonal manusia, karena memandang manusia sebagai makhluk sosial. Unit sosial terdiri dari keluarga, kelompok dan komunitas. Pada tiap unit sosial individu membawa sifatnya yang unit dan secara bersamaan juga berbagi tujuan, nilai dan budaya dalam tiap interaksi yang dilakukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<b>3. Kesehatan</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan suatu keadaan yang bukan hanya bebas dari penyakit dan dapat mempertahankan fungsi pada tingkat minimal yang adekuat, tetapi merupakan suatu keadaan sehat purna secara fisik, mental dan sosial spiritual yang merupakan fungsi manusia secara utuh, terintegrasi dan bersifat dinamis sehingga mampu hidup produktif secara ekonomi dan sosial.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Sehat dipandang sebagai suatu keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya dan memungkinkan manusia melakukan asuhan mandiri dan berfungsi secara optimal untuk berperan dalam keluarga, kelompok dan komunitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perawat juga meyakini bahwa keadaan sehat dan sakit merupakan suatu rentang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor individual yang meliputi genetik dan keturunan, kemampuan, pengalaman hidup dan interaksi dengan faktor-faktor sosial, lingkungan serta perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Sehat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok atau komunitas untuk membuat tujuan yang realistik dan berarti, serta kemampuan untuk menggerakkan energi dan sumber untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien. Sehat harus dilihat dari berbagai tingkat, individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehat yang optimum adalah suatu keadaan dimana individu dapat meningkatkan kemampuan dan potensinya untuk mencapai keadaan sejahtera bio-psiko-sosio dan spiritual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep Sehat Sakit</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Berdasarkan konsep sehat sakit tersebut, maka paradigma keperaatan dalam onsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikn selama rentang sehat sakit, akan melihat terlebih dahulu setatus keseatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam keadan setengah sakit, sakit, atau sakit kronis, sehngga akan dikethui tingkatan asuhan keperawatanyang diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>• Rentang Sehat</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Rentang ini diawali dari status kesehatan normal, sehat sekali dan sejahtera. Dikatan sehat bukan berarti bebas dari penyakit, akan tetapi jua meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspe fisik, emosi, sosia dan spiritual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Faktor yang mempengaruhi status kesehatan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Perkembangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempunyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Sosial Kultural</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Sosial kultural dapat juga mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku keehatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Pengalaman Masa Lalu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi perobahan status kesehatan hal ni dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar pada status kesehatan selanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
4. Harapan Seseorang Tentang Dirinya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Harapan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan ke arah ang optimal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<br />
5. Keturunan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Keturunan juga mempengaruhi terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik, walaupun tidak terlalu besar tetapi akan mempengaruhi respon terhadap berbagai penyakit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
6. Lingkungan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Lingkungan yang dimakasud adalah lingkingan fisik seperti sanitasi lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan ai limbah atau kooran serta rumah yang kurang memenuhi persyaraan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
7. Pelayanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Rentang Sakit</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam onep sehat sakit. Entang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian. Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyeuaian diri manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Tahap Roses Sakit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1. Tahap Gejala</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Tahap ini merpakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditanda adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya sendiri karena timbulnya suatu gejala yang dapat meliputi gejala fisik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Tahap Asumsi Terhada Sakit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang dialaminya dan akan merasakan keragu-raguan pada kelainan atau gangguan yang dirasakan pada tubuh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
3. Tahap Kompak dengan Pelayanan Kesehatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Tahap ini seseorang telah melakukan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan seperti dokter, perawat atau lainnya yang dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
4. Tahap Ketergantungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Tahap ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yang tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi seseorang sudah mulai ketergantungan dalam pengobatan akan tetapi tidak semua orang mempunyai tingkat ketergantungan yang sama melainkan berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
5. Tahap Penyembuhan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Tahap ini merupkan tahap terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi, di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Dampak Sakit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1. Terjadi perubahan peran di keluarga</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
2. Terjadi gangguan psikologis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
3. Masalah keuangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
4. Kesepian akibat perpisahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
5. Terjadnya perubaha kebiasaan social</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
6. Terganggunya privasi seseorang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
7. Otonomi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
8. Terjadi perubahan gaya hidup</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perilaku Pada Orang yang sakit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1. Adanya perasaan ketakutan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Perilaku ini dapat terjadi pada semua orangdengan ditandai adanya perasaan takut sebagai dampak dari sakit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Menarik diri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada orang yang sakit akan selalu mengalami proses kecemasan. Tingkat kecemasan yang dialamiseseorang pun akan berbeda. Untuk mengurangi kecemasan, maka seseorang akan berperilaku menarik diri seperti diam jika tidak diberi pertanyaan.hal tersebut sebagai bentuk upaya menghindari cemas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
3. Egosentris</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Perilaku ini dapat terjadi pada orang sakit yang ditunjukan dengan banyak mempersoalkan diri sendiri dan tidak mau mendengarkan perasaan orang lainatau memikirkan orang lain. Perilaku ini juga ditunjukkan dengan selalu ingin bercerita tentang penyakitnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Sensitif teradap persoalan kecil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Pada orang sakit perubahan perilaku ini biasaanya selalu ditimbulkan dengan selalu mempersoalkan hal-hal yang kecil sebagai dampak terganggunya psikologis seperti selalu mengomel jika keadaan tersebut tidak sesuain dengan dirinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
5. Reaksi emosional tinggi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Perilaku ini dapt ditunjukan dari sseorang yang mengalami sakit dengan mudah menangis, marah serta tuntutan perhatian yang lebih dari sekitarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
6. Perubahan persepsi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Terjadi perubahan persepsi selama sakit ini dapat ditunjukkan dengan timbulnya persepsi bahwa dokter dan perawat adalah orang yang dapt membantu menyembuhkannya sehingga menaruh harapan sanga besar pada dokter dan perawat tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Intervensi Keperawatan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat serta mencakup seluruh siklus hidup manusia.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utama dalam upaya mengadakan perbaikan sistem pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif.</span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-87859100220407038302011-09-23T08:55:00.000-07:002011-09-23T08:55:41.065-07:00SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">PENGERTIAN KEPERAWATAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-l8V_ODq3DvE/TnyrHCp36JI/AAAAAAAAACw/aMBU2OITuW8/s1600/perawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-l8V_ODq3DvE/TnyrHCp36JI/AAAAAAAAACw/aMBU2OITuW8/s1600/perawat.jpg" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. DEFINISI KEPERAWATAN</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU Kesehatan No. 23, 1992).<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a name='more'></a><br />
Menurut Effendy (1995), perawatan adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Merawat mempunyai suatu posisi sentral. Merawat merupakan suatu kegiatan dalam ruang lingkup yang luas yang dapat menyangkut diri kita sendiri, menyangkut sesuatu yang lain dan menyangkut lingkungan. Jika kita merawat sesuatu, kita menginginkan hasil yang dicapai akan memuaskan. Jadi kita akan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu keseimbangan antara keinginan kita dan hasil yang akan diperoleh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B.SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DUNIA<br />
</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Merawat orang sama tuanya dengan keberadaan umat manusia. Oleh karena itu perkembangan keperawatan, termasuk yang kita ketahui saat ini, tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama-agama besar dunia serta kondisi sosial ekonomi masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.Perkembangan Keperawatan Masa Sebelum Masehi<br />
Pada masa sebelum masehi perawatan belum begitu berkembang, disebabkan masyarakat lebih mempercayai dukun untuk mengobati dan merawat penyakit. Dukun dianggap lebih mampu untuk mencari, mengetahui, dan mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang sakit. Demikian juga di Mesir yang bangsanya masih menyembah Dewa Iris agar dapat disembuhkan dari penyakit. Sementara itu bangsa Cina menganggap penyakit disebabkan oleh setan atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain menyentuh orang sakit tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.Perkembangan Keperawatan Masa Setelah Masehi<br />
Kemajuan pradaban manusia dimulai ketika manusia mengenal agama. Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia, sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a.Perkembangan Kperawatan Masa Penyebaran kristen<br />
Pada permulaan Masehi, Agama Kristen mulai berkembang. Pada masa itu, keperawatan mengalami kemajuan yang berarti, seiring dengan kepesatan perkembangan Agama Kristen. Ini dapat di lihat pada masa pemerintahan Lord Constantine, yang mendirikan Xenodhoeum atau hospes (latin), yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan pertolongan terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b.Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Islam<br />
Pada pertengahan Abad VI Masehi, Agama Islam mulai berkembang. Pengaruh Agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak terlepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan Agama Islam. Memasuki Abad VII Masehi Agama Islam tersebar ke berbagai pelosok Negara. Pada masa itu di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti: ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan seperti pentingnya menjaga kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang secara pesat. Tokoh keperawatan yang terkenal dari dunia Arab pada masa tersebut adalah “Rafida”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c.Perkembangan Keperawatan Masa Kekuasaan<br />
Pada permulaan Abad XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kepada kekuasaan, yaitu: perang, eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Pada masa itu telah terjadi kemunduran terhadap perkembangan keperawatan, dimana gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, sehingga tenaga perawat sangat jauh berkurang. Untuk memenuhi kekurangan tenaga tersebut maka digunakanlah bekas wanita jalanan (WTS) yang telah bertobat sebagai, sehingga derajat seorang perawat turun sangat drastis dipandangan masyarakat saat itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.Perkembangan Keperawatan Di Inggris<br />
Perkembangan keperawatan di Inggris sangat penting untuk kita pahami, karena Inggris melalui Florence Nightingle telah membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan keperawatan yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Florence Nightingle, lahir dari keluarga kaya dan terhormat pada tahun 1820 di Flronce (Italia). Setahun setelah kelahirannya, keluarga Florence kembali ke Inggris. Di Inggris Florence mendapatkan pendidikan sekolah yang baik sehingga ia mampu menguasai bahasa Perancis, Jerman, dan Italia. Pada usia 31 tahun Florence mengikuti kursus pendidikan perawat di Keiserwerth (Italia) dan Liefdezuster di Paris, dan setelah pendidikan ia kembali ke Inggris.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada saat Perang Krim (Crimean War) terjadi di Turki tahun 1854, Florence bersama 38 suster lainnya di kirim ke Turki. Berkat usaha Florence dan teman-teman, telah terjadi perubahan pada bidang hygiene dan keperawatan dengan indikator angka kematian turun sampai 2%.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kontribusi Florence Nightingle bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan personal klien dan peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar manajemen rumah sakit, mengembangkan suatu standar okupasi bagi klien wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan 2 (dua) komponen keperawatan, yaitu: kesehatan dan penyakit. Meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dan berbeda dengan profesi kedokteran dan menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan<br />
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut “velpleger” dengan dibantu “zieken oppaser” sebagai penjaga orang sakit. Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan tahun 1799.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816), telah memiliki semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” Pada saat itu Raffles telah melakukan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di Jakarta pada tahun 1819 didirikan beberapa rumah sakit. Salah satunya adalah rumah sakit Sadsverband yang berlokasi di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakat tersebut dipindahkan ke Salemba dan sekarang dengan nama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam kurun waktu 1816-1942 telah berdiri beberapa rumah sakit swasta milik misionaris katolik dan zending protestan seperti: RS. Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS. St. Carolos Salemba-Jakarta Pusat. RS. St Bromeus di Bandung dan RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada tahun 1906 di RS. PGI dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan pendidikan juru rawat. Namun kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.Sejarah Perkembangan Keperawatan Setelah kemerdekaan<br />
a.Periode 1945 -1962<br />
Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari pengembanagan tenaga keperawatan yang masih menggunakan system pendidikan yang telah ada, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Baru kemudian tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan SR ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK, ditambah pendidikan lagi selama satu tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi Keperawatan dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS. Cipto Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Walupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan keperawatan belum tampak, ini ditinjau dari kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian juga ditinjau dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan dan belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-konsep perkembangan keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan keperawatan masih berorientasi pada keterampilan prosedural yang lebih dikemas dengan perpanjangan dari pelayanan medis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b.Periode 1963-1983<br />
Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang keperawatan. Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau langkah maju dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c.Periode 1984 Sampai Dengan Sekarang<br />
Pada tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan dengan nama Progran Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi di Jakarta. Sejak saat itulah PSIK-UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana sehingga pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada tahun 1996 dibukanya PSIK di Universitas Padjajaran Bandung. Pada tahun 1997 PSIK-UI berubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), dan untuk meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Selanjutnya juga pada tahun 1999 kurikulum D-III keperawatan mulai dibenahi dan mulai digunakan pada tahun 2000 sampai dengan sekarang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">D.TREND KEPERAWATAN SEKARANG DAN MASA DEPAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah sifat pelayanan keperawatan dari pelayanan fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.<br />
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan<br />
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama penataan sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a.Wawasan Keilmuan<br />
Pada tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999, merupakan wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat dengan adanya:<br />
•Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama, Pancasila, Kewiraan dan Etika Umum)<br />
•Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi dan Biokimia, Mikrobiologi dan Parasitologi, Farmakologi, Ilmu Gizi dan Patologi.<br />
•Mata Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II, Etika Keperawatan, Komunikasi Dalam Keperawatan, KMB I, II, III, IV dan V, Keperawatan Anak I dan II, Keperawatan Maternitas I dan II, Keperawatan Jiwa I dan II, Keperawatan Komunitas I, II dan III, Keperawatan Keluarga, Keperawatan gawat Darurat, Keperawatan Gerontik, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan Profesional dan Pengantar Riset Keperawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Demikian juga halnya dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya kurikulum Ners pada tahun 1998.<br />
Sementara itu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2 Keperawatan untuk Studi Manajemen Keperawatan, Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas. Dan selanjutnya akan dibuka Studi S2 Keperwatan Jiwa dan Keperawatan Medikal Bedah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dapat disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b.Orientasi Pendidikan<br />
Pendidikan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan dan teknologi, artinya pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan segala sumber yang memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dan persaingan global.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c.Kerangka Konsep<br />
Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif mandiri, pendidikan dilingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan karakteristik dari pendidikan profesional keperawatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.Perkembangan Pelayanan Keperawatan<br />
Perubahan sifat pelayanan dari fokasional menjadi profesional dengan fokus asuhan keperawatan dengan peran preventif dan promotif tanpa melupakan peran kuratif dan rehabilitatif harus didukung dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang keperawatan. Sehingga pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat terjadinya pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas.<br />
Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan profesional, seperti: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">•Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan<br />
•Praktik keperawatan di rumah (home care)<br />
•Praktik keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan<br />
•Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000, yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Algerian; font-size: 16pt;">PERAWAT DAN PERAWAT PROFESIONAL</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Falsafah Praktik Keperawatan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam lokakarya nasional bulan Januari, 1983 telah disepakati adanya profesionalisasi keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan dan peran/fungsi perawat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Falsafah Keperawatan di Indonesia</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperawatan (Ibrahim C.,<i> </i>1988). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Falsafah Dasar Praktik Keperawatan (Mary H. Kohnke, Ed.D, RN)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tenaga profesional harus mempunyai otoritas penuh terhadap pelayanan yang diijinkan bagi mereka untuk memberikan kepada klien, bahwa mereka harus bertanggung jawab penuh pada pelayanan tersebut, dan mereka harus diberikan akuntabilitas secara penuh </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia merupakan bagian integral dari alam raya dan manusia merupakan sistem terbuka yang berlaku dan diberlakukan oleh lingkungan yang universal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia tumbuh dan berkembang secara kontinu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia tumbuh dalam kompleksitas dan berubah secara konstan, di mana jika kita dapatkan seorang klien hari ini bukan di mana seperti ia besoknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia merupakan suatu bagian tersendiri, suatu sistem energi, dimana ia juga merupakan bagian aktif dari suatu kelompok. Kelompok yang paling dasar adalah keluarga, dan keluarga ini dapat merupakan keluarga inti yang terdiri dari ibu, ayah, suami, istri, anak-anak; keluarga besar yang juga beranggota teman-teman, kekasih, dan binatang piaraan. Bila terjadi suatu hal pada seseorang maka akan mempengaruhi unit atau tindakan keluarga, atau sebaliknya. Dengan demikian, keluarga merupakan konsep penting bagi Perawat dan interaksi Perawat<span> </span>dengan klien sebagai manusia </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perawatan kesehatan merupakan hak semua orang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perawatan kesehatan harus diberikan pada orang yang telah siap menerimanya dan harus tersedia sewaktu dibutuhkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perawatan kesehatan dapat diberikan dalam bentuk yang bermakna terhadap kelompok dengan budaya yang berbeda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perawatan kesehatan harus mempunyai penekanan utama dalam sistem pelayanan, meskipun pada saat kami melanjutkan memberikan perawatan terhadap keadaan sakit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan perawatan masyarakat baik sehat maupun sakit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keperawatan harus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam lingkup luas kapanpun dan di manapun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kesinambungan keperawatan harus dipertahankan bagi setiap klien.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Pengertian Perawat, Tenaga Perawat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perawat adalah <i>orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut </i>(dikutip oleh Elis, Hartley, 1980). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Florence Nightingale </span><span style="color: #1d1b11; font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>à</span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> peran perawat adalah<span> </span><i>menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Perdagangan Aparatur Negara Nomor 94/MENPAN/1986, tanggal 4 Nopember 1986, tenaga perawatan adalah, <i>Pegawai negeri sipil yang berijazah perawatan yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya).</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Pengertian Keperawatan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Virginia Henderson (1958) </span><span style="color: #1d1b11; font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>à</span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> keperawatan adalah <span>Fungsi unik dari perawat adalah membantu individu, sakit atau sehat, dalam melakukan segala aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau kesembuhan atau untuk meninggal dunia dengan tenang yang dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup kekuatan, harapan atau pengetahuan. Perawat juga berfungsi membantu hal-hal ini dalam upaya mencapai kemandirian secepat mungkin</span> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keperawatan adalah <span>suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Disimpulkan </span><span style="color: #1d1b11; font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>à</span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Keperawatan di Indonesia merupakan pelayanan yang diberikan secara profesional. Definisi ini juga mempertegas bahwa keperawatan merupakan profesi bukan sekedar <i>pekerjaan </i>atau <i>vokasi, </i>hal ini antara lain dinyatakan dengan kalimat <i>didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Ciri-ciri atau tanda-tanda profesionalisme keperawatan (Miller)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peningkatan dasar pengetahuan yang diberikan pada tingkat universitas dan orientasi pengetahuan pada tingkat pascasarjana dan doktor (graduate level) keperawatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perwujudan kompetensi yang berasal dari dasar teori <i>penegakan diagnosa dan penanganan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual atau potential (ANA, 1980).</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Spesialisasi ketrampilan dan kompetensi yang membatasi keahlian (Miller, 1985).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara umum tenaga profesional sering diidentifikasi sebagai:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">seorang yang serius terhadap perkerjaannya,</span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berpenampilan sangat baik, dan mendemonstrasikan etik dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya </span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Ellis dan Hartley, 1980) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Profesionalisme perawat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para perawat percaya bahwa tenaga profesional dalam bekerja tidak terlepas dari empat esensi profesionalisme yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>Kompetensi, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Standar etik yang tinggi, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengetahuan yang memadai dan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Welas asih (kasih sayang) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keprofesionalan dari kemampuan perawat :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berinspirasi, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">menjalin rasa percaya dan konfidensi dengan pasien, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mempunyai pengetahuan yang memadai, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kapabilitas terhadap pekerjaan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ciri profesional antara lain juga meliputi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terbuka dengan ide baru, memiliki rasa humor, dapat berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan baik, periang dan dalam bekerja tidak semata-mata berorientasi pada uang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Praktik keperawatan (ANA)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Praktik keperawatan </span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>à</span></span><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perlakuan terhadap kompensasi pelayanan profesional yang memerlukan pengetahuan khusus tentang ilmu biologi, fisika/ilmu alam, perilaku, psikologi, sosiologi dan teori keperawatan sebagai dasar untuk mengkaji, menegakkan diagnosa, melakukan intervensi, dan evaluasi upaya peningkatan dan pemertahanan kesehatan; penemuan dan pengelolaan masalah kesehatan, cidera, atau kecacatan; pemertahanan fungsi optimal; atau meninggal dengan nyaman. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Praktik keperawatan termasuk tetapi tidak terbatas pada administrasi, pendidikan, konseling, supervisi dan evaluasi dun pelaksanaan penanatalaksanaan medis, termasuk pemberian obat dan penanganan sesuai dengan pesanan orang yang sah. </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setiap registered nurse </span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">secara langsung mempunyai akuntabilitas dan tanggung jawab terhadap konsumen dalam memberikan perawatan yang berkualitas </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">NCBSN (National Council of State Boards of Nursing)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status kesehatannya, menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasikan strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respons terhadap perawatan dan pengobatan.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Registered nurse </span></i></b><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">berarti seseorang yang melakukan praktik keperawatan profesional dengan:</span></b></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menegakkan diagnosa keperawatan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menentukan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Membuat rencana strategi perawatan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi perawatan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Memberi kewenangan intervensi keperawatan yang dapat dilaksanakan orang lain, dan tidak bertentangan dengan undang-undang </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik langsung maupun tidak langsung </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Melakukan evaluasi respon terhadap intervensi </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengajarkan teori dan praktik keperawatan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengelola praktik keperawatan dan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #1d1b11; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Praktik keperawatan professional</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Praktik keperawatan profesional yang dilakukan oleh seorang registered professional nurse didefinisikan sebagai penegakan diagnosa dan penanganan respons manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial melalui pelayanan seperti penemuan masalah, pendidikan, pendidikan kesehatan, dan memberikan perawatan untuk meningkatkan atau memulihkan hidup atau kesehatan, dan melakukan penanganan medis sesuai yang dipesan oleh dokter atau dokter gigi yang sah</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Praktik keperawatan profesional mengandung arti praktik yang dilakukan oleh perawat profesional; yaitu perawat lulusan program <i>baccalaureate </i>keperawatan (rata-rata 4 tahun pendidikan di Universitas) atau lulusan pendidikan keperawatan lebih tinggi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Walaupun perawat profesional mungkin mengerjakan berbagai tugas ketrampilan teknik, namun kemampuan dan potensinya mencerminkan ruang lingkup pengetahuan yang berdasarkan kurikulum S1 Keperawatan (Kohnke, dan kawan-kawan, 1974).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Fokus Praktik Keperawatan Profesional</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Praktik keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia dan sistem kesehatan nasional. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fokus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi total. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi manusia dipandang sebagai mahluk bio-psiko-sosio-spiritual. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Keperawatan Sebagai Suatu Profesi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya ,secara bertahap mulai berkembang.Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan,seperti oleh Florence Nightingale,Goodrich,Imogene King,Virginia Henderson,dsb.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PERAWAT</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PERAN PERAWAT</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Doheny ( 1982 )mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional, meliputi :</span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator, Coordinator, Change Agent, dan Consultant</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">FUNGSI PERAWAT</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : </span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi Keperawatan mandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), dan Fungsi Keperawatan kolaboratif ( interdependen ).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">KEPERAWATAN</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 di JAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">KEPERAWATAN Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama <i>( mayor elements )</i> yang menjadi perhatian<i>( concern),Yaitu : 1. </i>Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science ) ,2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem, 3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan ,4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi <i>proskep </i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">APA ITU PROFESI…????.</span></i></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa pengertian profesi</span></i></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Winsley (1964)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Schein E. H (1962)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Hughes,E.C ( 1963 )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ): </span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="ES" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah sbb:</span></i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.Berorientasi pada pelayanan masyarakat</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.Adanya otonomi</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.Memiliki kode etik</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Adanya organisasi profesi.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mari kita lihat apakah Keperawatan termasuk PROFESI..???</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. MEMPUNYAI <i>BODY OF KNOWLEDGE</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan <i>( nursing science )</i> yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. PENDIDIKAN BERBASIS KEAHLIAN PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PRAKTIK DALAM BIDANG PROFESI.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. MEMILIKI PERHIMPUNAN/ORGANISASI PROFESI.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEPERAWATAN.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. OTONOMI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan<i>( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7. MOTIVASI BERSIFAT ALTRUISTIK</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DENGAN MELIHAT DEFINISI,CIRI PROFESI YANG TELAH DISEBUTKAN DIATAS DAPAT KITA ANALISIS BAHWA KEPERAWATAN DI INDONESIA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SUATU PROFESI.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">PENDIDIKAN KEPERAWATAN DIDALAM NEGERI & DILUAR NEGERI</span></b></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="color: #1d1b11; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt;">SEJARAH PENDIDIKAN KEPERAWATAN</span></strong><b><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt;"><br />
</span></b><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt;">Zaman purbakala ( Primitif Culture )<br />
Manusia percaya bahwa apa yg ada di bumi, mempunyai kekuatan spritual/mistik yg mempengaruhi kehidupan manusia (animisme)<br />
Sakit di sebabkan oleh:<br />
- kekuatan alam/kekuatan gaib (batu-batu besar, gunung tinggi & pohon-2 besar) masyarakat > percaya pd dukun<br />
Zaman mesir masyarakat percaya dewa ibis mampu menyembuhkan penyakit<br />
Di Cina syetan sebagai penyebab penyakit<br />
<br />
Akibatnya perawat tidak di perkenankan untuk merawat<br />
2.Pertengahan abad VI masehi<br />
Keperawatan berkembang di benua asia tepatnya asia barat daya yaitu timur tengah seiring dg perkembangan agama Islam<br />
Abad VII jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan spt ilmu pasti,ilmu kimia, hygiene dan obat-obatan<br />
Keperawatan mengalami kemajuan dg prinsip dasar kesehatan pentingnya kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan, air & lingkungan<br />
Tokoh yg terkenal dari dunia arab pada masa itu adalah Rafidah<br />
<br />
3.Permulaan abad XVI<br />
Orientasi masyarakat dari agama kekuasaan yaitu perang.<br />
Rumah ibadah byk yg tutup yg biasanya di gunakan untuk merawat orang sakit.<br />
Perawat di gaji rendah dg jam kerja yg lama pd kondisi kerja yg buruk.<br />
Sisi positif dari perang u/perkembangan keprwtan korban byk membutuhkan tenaga sukarela sbg prwt (orde-2 agama, istri yg mengikuti suami perang & tentara-2 yg merangkap sbg prwat) konsep P3K<br />
<br />
3 R.S yg berperan besar thp perkembangan keperawatan pd masa kini (zaman pertengahan) yaitu hotel Dieu di Lion awalnya prwt mantan wts yg bertobat,tdk lama kemudian menggunakan perawat yg terdidik dari r.s tsb<br />
Hotel Dieu di Paris orde agama,stlh revolusi orde agama di hps di ganti orang-2 bebas yg tdk terikat agama,plpr prwt terkenal r.s ini yaitu Genevieve Bouquet<br />
St. Thomas Hospital, di dirikan th 1123 M Florence Nigtingale memperbaharui keperawatan<br />
<br />
4. Pertengahan abad XVIII – XIX<br />
keperawatan mulai di percaya orang yaitu Florence Nigthingale<br />
F.N lahir th 1820 dari keluarga kaya, terhormat, tumbuh & berkembang di Inggris, di terima mengikuti kursus pendidikan perawat usia 31 th.<br />
<br />
2.<strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">PERKEMBANGAN PERAWAT DI INGGRIS</span></strong><b><br />
</b>Sesuai perang krim F.N kembali ke Inggris<br />
Inggris membuka jalan bagi kemajuan & perkembangan keperawatan yg di pelopori F.N<br />
Th 1840 Inggris mengalami perubahan besar dlm perawatan<br />
- Pendidikan perawat di London Hopital<br />
- Th 1820 sekolah perawat modern<br />
Kontrubusi F.N bagi perkembangan keperawatan:<br />
Nutrisi merupakan bagian penting dari askep<br />
Rekreasi merupakan suatu terapi bg orang sakit<br />
Mengidentifikasi kebutuhan personal ps & prwt u/memenuhinya<br />
Menetapkan standar manajemen R.S<br />
Mengembangkan standar okupasi bg ps wanita<br />
Mengembangkan pendidikan keperawatan<br />
Menetapkan 2 komponen keperawatan yaitu kesehatan & penyakit<br />
Keperawatan berdiri sendiri & berbada dg profesi dokter<br />
Menekankan kebut. Pddkan berlanjut bagi perawat<br />
(Dolan,1978 di kutip Taylor 1989)<br />
<br />
3. <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA</span></strong><b><br />
</b>Masa pemerintahan Belanda<br />
- prwt berasal dari pddk pribumi (Velpleger) di bantu penjaga orang sakit (Zieken Oppaser)<br />
- bekerja di R.S Binnen Hospital di Jakarta (1799) memelihara kshtan staf & tentara Belanda<br />
- membentuk dinas kesehatan tentara & dinas kesehatan rakyat<br />
Masa VOC (Gubenur Inggris Rafles 1812-1816)<br />
- kesehatan adalah milik manusia melakukan pencacaran umum.<br />
- membenahi cara perawatan pasien dg ggn jiwa.<br />
- memperhatikan kesehatan & perawatan para tahanan.<br />
<br />
4.<strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> PERKEMBANGAN ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN</span></strong><b><br />
</b>Beberapa organisasi keperawatan<br />
ICN (International Council of Nurses) organisasi profesional wanita pertama di dunia di dirikan tgl 1 Juli 1899 o/ Mrs.Bedford Fenwick.<br />
Tujuannya:<br />
- memperkokoh silaturahmi prwt slrh dunia<br />
- memberi kesempatan bertemu bg prwt di slrh dunia u/ membicarakan mslh keperawatan.<br />
- menjunjung peraturan dlm ICN agar dpt mencapai kemajuan dlm pelayanan, pendidikan keperwtan berdasarkan kode etik profesi keprwtan.<br />
ANA di dirikan th 1800 yg anggotanya dari negara-2 bagian, berperan :<br />
- menetapkan standar praktek keperawatan<br />
- Canadian Nurse Association (CNA) tujuan sama dg ANA memberikan izin praktek kepwtan mandiri<br />
NLN (National League for Nursing) di dirikan th 1952, tujuan u/pengembangan & peningkatan mutu lan-kep & pdkkan keprwtan<br />
British Nurse Association di dirikan th 1887, tujannya:<br />
memperkuat persatuan & kesatuan slrh perawat di Inggris & berusaha memperoleh pengakuan thp profesi keperawatan.<br />
PPNI di dirikan 17 maret 1974</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">KEPERAWATAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. PENGERTIAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembangunan Kesehatan Adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Kebijakan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B. TUJUAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sehat bagi setiap orang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat, terpadu, individu, keluarga. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">D. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Health promotion ( promosi kesehatan ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini dapat meliputi, kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala, penigkatan status gizi, kebiasaan hidup sehat, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan status kesehatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Specific protection ( perlindungan khusus ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak dan lain-lain. Pelayanan perlindungan keselamatan kerja dimana pelayanan kesehatan yang diberikan pada seseorang yang bekerja di tempat risiko kecelakaan tinggi seperti kerja di bagian produksi bahan kimia, bentuk perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung diri dan lain sebagainya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan segera ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survei pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survei penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Disability limitation ( pembatasan cacat ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.Rehabili tation ( rehabilitasi ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien, kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">E. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Rawat Jalan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik – klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan spesialis dan lain – lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Institusi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi dan lain – lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Hospice </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa – masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini biasanya digunakan dalam home care. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Community Based Agency </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain – lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">F. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Primary health care ( pelayanan kesehatan tingkat pertama ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain – lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Secondary health care ( pelayanan kesehatan tingkat kedua ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Tertiary health services ( pelayanan kesehatan tingkat ketiga ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi di mana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga – tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan utuma seperti rumah sakit yang tipe A atau B. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">G. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Semuanya dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas, di antaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga, komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan keperawatan secara umum pada pelayanan rujukan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit – penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain – lain. Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih professional dan butuh tenaga – tenaga yang ahli dalam bidang tertentu. </span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pergeseran nilai masyarakat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Aspek legal dan etik </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai – nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Ekonomi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Politik </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan – kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">I. MEMANFAATKAN HASIL PENELITIAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ilmu pengetahuan di bidang kesehatan pada beberapa dekade terakhir telah mengalami kemajuan yang sangat pesat melampaui perkembangan sebelumnya. Derivasi ilmu-ilmu kesehatan dan pengembangannya melalui riset merupakan dinamika proses yang sangat penting dalam pertumbuhan masing-masing profesi kesehatan. Tujuan dilakukannya riset kesehatan adalah untuk memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan menejemen pelayanan kesehatan. (Ross, Mackenzie, & </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Smith, 2003) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sedangkan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris (evidence based practice) bertujuan untuk memberikan cara menurut fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-hati dan bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian, maupun pelayanan kesehatan.(Cullum, 2001) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menerapkan hasil penelitian dalam pelayanan kesehatan adalah upaya signifikan dalam memperbaiki pelayanan kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (cost- benefit effectiveness). Meningkatkan kegiatan riset kesehatan dan menerapkan hasilnya dalam praktik pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan mendesak untuk membangun pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien. Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian keperawatan yang dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai bahwa pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan bersumber dari riset memiliki luaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi standar. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sudah saatnya kini, praktisi kesehatan di tingkat pelayanan primer maupun dunia pendidikan kesehatan perlu segera mendorong pertumbuhan budaya ilmiah di lingkungannya agar mereka dapat mempraktikan hasil berbagai penelitian. Berkaitan perihal di atas, penulis mencoba memberikan contoh upaya pengembangan budaya pemanfaatan hasil-hasil penelitian dalam pelayanan keperawatan terutama di dalam rumahsakit. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kegiatan yang dilakukan untuk memberdayakan organisasi keperawatan, yaitu :<br />
(1) membentuk komite riset;<br />
(2) menciptakan lingkungan kerja yang ilmiah;<br />
(3) kebijakan kegiatan riset dan pemanfaatan hasilnya;</span><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(4) pendidikan berkelanjutan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Membentuk Komite Riset </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembentukan komite riset yang terdiri dari menejer dan tenaga perawat yang berpendidikan S1 dan S2. Komite riset bertugas untuk menentukan kebijakan kegiatan ilmiah, perencanaan program kegiatan ilmiah, menjaring sponsor penelitian, dan bertindak sebagai peer reviewer untuk menguji kelayakan penelitian. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Menciptakan lingkungan kerja yang ilmiah </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk menciptakan lingkungan kerja keperawatan yang ilmiah (research-based culture), </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 32.9pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tahapan kegiatan yang perlu dilakukan adalah :<br />
(a) peningkatan pengetahuan<br />
(b) diseminasi informasi<br />
(c) mengintegrasikan hasil riset dengan fakta atau pengalaman sebelumnya<br />
(d) mengaplikasikan hasil riset dalam praktik klinik keperawatan<br />
(e) mengevaluasi praktik klinik keperawatan<br />
3. Kebijakan Kegiatan riset dan pemanfaatan hasilnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menyusun kebijakan mengenai kegiatan riset keperawatan di lingkungan rumah sakit dan pemanfaatan hasil-hasilnya. Komite riset menyusun kebijakan dari berbagai aspek penelitian, misalnya: pengembangan strategi riset, penyusunan buku panduan penelitian, dan mengusulkan pembiayaan penelitian dari rumah sakit atau mengembangkan kerjasama dengan sponsor penelitian. Selanjutnya komite riset menyusun mekanisme pemanfaatan hasil riset sampai menjadi Standard Operating Procedure(SOP). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Pendidikan Berkelanjutan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendidikan berkelanjutan terutama untuk meningkatkan pengetahuan perawat mengenai metodologi penelitian, statistik, menejemen informasi, teknik pemanfaatan hasil riset, dan penilaian kritis jurnal keperawatan. Dengan kemampuan tersebut diharapkan para perawat dapat melakukan riset sesuai bidang tugasnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Solusi kedua adalah menyediakan fasilitas ilmiah misalnya menyediaan perpustakaan termasuk penyediaan literatur maupun internet. Fasilitas perpustakaan tersebut merupakan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pemanfaatan hasil-hasil riset keperawatan. Penelitian membuktikan bahwa rumah sakit yang memiliki fasilitas perpustakaan dan iklim kerja ilmiah, perawat-perawat mereka memiliki kinerja yang lebih produktif dibandingkan rumah sakit yang lain. (Dobbins et al., 1998; Royle et al., 1997) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menejer atau pemimpin keperawatan perlu mempengaruhi faktor organisasi keperawatan yang akan berdampak pada budaya pemanfaatan riset dalam praktik klinik keperawatan. Praktik yang bersifat evidence-based harus dibuat sebagai bagian integral dari kebijakan organisatoris pada semua tingkat agar langkah-langkah tersebut dapat diadopsi dengan sukses.(McGuire, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1990) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.85pt; text-indent: 39.5pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Budaya ilmiah juga dapat dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas publik, justifikasi tindakan keperawatan, dan bahan pengambilan keputusan. Kesadaran menejer keperawatan terhadap nilai riset yang potensial akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi organisasi, misalnya kinerja keperawatan yang meningkat dan out come klien yang optimal. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Titler, Kleiber,& Steelman,1994) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">J. DASAR HUKUM </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 21.95pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DASAR HUKUM SISTEM KESEHATAN NASIONAL,( DEPKES, TAHUN 2004 ) KEPMENKES NO 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSAT KEBIJAKAN KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT KEPMENKES 836/2005 TENTANG PENGEMBANGAN KEPMENKES MANAJEMEN KINERJA PERAWATAN. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PASAL KETENTUAN UMUM : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh perawat dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat perawat untuk tenaga keperawatan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sertifikat perawat adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada perawat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>sebagai tenaga profesional.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Organisasi profesi perawat adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>diurus oleh perawat untuk mengembangkan profesionalitas perawat. PPNI sudah ada </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>badan hukumnya ‘’ Akta notaris ‘’.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembaga pendidikan tenaga keperawatan adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>Pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan perawat serta untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu keperawatan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gaji adalah hak yang diterima oleh perawat atas pekerjaannya dari penyelenggara sarana</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pelayanan kesehatan dalam bentuk finansial secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penghasilan adalah hak yang diterima perawat dalam bentuk finansial sebagai imbalan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">melaksanakan tugas keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan martabat perawat sebagai tenaga profesional. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah dengan kondisi</span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-54256229467172221402011-09-23T08:45:00.000-07:002011-09-23T09:00:59.057-07:00KONSEP BERUBAH<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: Broadway; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KONSEP BERUBAH</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-QdnXChcjRxo/TnypAB4SLOI/AAAAAAAAACs/6fn5tQL0XVw/s1600/time-machine.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-QdnXChcjRxo/TnypAB4SLOI/AAAAAAAAACs/6fn5tQL0XVw/s320/time-machine.jpg" width="320" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah.</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik, kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda. Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a name='more'></a><br />
PENGERTIAN<br />
Banyak definisi pakar tentang berubah , dua diantaranya yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten,1978)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>TEORI – TEORI PERUBAHAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. Teori Redin</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Ada perubahan yang akan dilakukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mr. Dafid Arifiyanto</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Diagnosis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Penetapan objektif bersama</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Penekanan kelompok</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Informasi maksimal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Diskusi tentang pelaksanaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Penggunaan upacara ritual</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang yang akan terlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan mereka mampu mengontrol perubahan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<b>B. Teori Lewin</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lewin mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1. Tahap Unfreezing</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
2. Tahap Moving</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Tahap Refreezing</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>C. Teori Lippitt</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Mendiagnosis masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mencoba mencari pemecahan masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agenMencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Menyeleksi objektif akhir perubahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Mempertahankan perubahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. Mengakhiri hubungan saling membantu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<b>D. Teori Rogers</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan<br />
Menjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak bertentangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Kompleksitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Dapat dibagi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Dapat dikomunikasikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.<br />
<br />
<b>E. Teori Havelock</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Membangun suatu hubungan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Mendiagnosis masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Memilih jalan keluar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Meningkatkan penerimaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<b>F. Teori Spradley</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley<br />
1. Mengenali gejala</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Mendiagnosis masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Menganalisa jalan keluar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Memilih perubahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Merencanakan perubahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Melaksanakan perbahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. Mengevaluasi perubahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<b>TINGKATAN PERUBAHAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya,maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah : aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<b>RESPON TERHADAP SUATU PERUBAHAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ? Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Takut karena tidak tahu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dengan pekerjaannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Takut karena kehilangan imbalan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.<br />
<br />
<br />
<b>PERENCAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus dijawab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
1. Apa ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
2. Mengapa ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru akan lebih </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
3. Siapa ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
4. Bagaimana ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
5. Kapan ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
6. Dimana ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
7. Mungkinkah ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-sumber yang ada mendukung atau menolak ?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<br />
<b>STRATEGI PERUBAHAN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan , strategi tersebut antara lain yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>A. Strategi Persahabatan</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini cocok diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>B. Strategi Politis</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah struktur ini di identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>C. Strategi Ekonomis</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya yang dapat di jual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>D. Strategi Akademis</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan rasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>E. Strategi Teknis</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<b>F. Strategi Militer</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi /kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G. Strategi Konfrontasi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan suatu cara, maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu contohnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<b>PERAWAT SEBAGAI PEMBAHARU</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakanp perawat sebagai pembaharu harus menyadari kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan kompeten dalam hubungan interpersonal. Pembaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, bagaimana ia menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap perubahan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang pembaharu adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
a. Dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubganagn dengan dampak </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang mungkin muncul akibat perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
b. Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari dan menilai kefektifannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
c. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai keterampilan teknik dan interpersonal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam proses berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Dapat diercaya oleh mereka yang terlibat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam mengatasi masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Selalu melihat tujuan dengan jelas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Mmenetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Menjadi pendengar yang baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<b>REFERENSI</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manajemen Bidang Keperawatan. (2000) Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus. Jakarta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison Wesley,Publishing company,Inc </span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-22219675425879176952011-09-23T08:37:00.000-07:002011-09-23T08:37:37.158-07:00KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<h3 align="center" style="text-align: center;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Algerian; font-size: 20pt; line-height: 115%;">BERPIKIR</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-9vw4agn0Eyc/TnynPzjInsI/AAAAAAAAACo/ZlOF7xYl60M/s1600/aqua_cool.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-9vw4agn0Eyc/TnynPzjInsI/AAAAAAAAACo/ZlOF7xYl60M/s320/aqua_cool.jpg" width="320" /></a></div><h3><a href="http://nurhadi-noe.blogspot.com/2010/03/berpikir-kritis.html"><span style="color: #1d1b11;"><br />
</span></a><span style="color: #1d1b11;"></span></h3><div class="MsoNormal"><b><span style="color: #1d1b11;">APA ITU BERPIKIR??</span></b></div><div class="MsoNormal"><span style="color: #1d1b11;">Dalam bahasan ini kita akan memulai belajar tentang berpikir dalam keperawatan. Meliputi cara membangkitkan semangat, kebahagiaan, dan pengharapan.menjelaskan salah satu cara berpikir tidak bisa dilakukan secara luas, karena bagian dalam keperawatan sebagai suatu perkumpulan profesi dengan “bagaimana mengerjakan sesuatu?”. Bagaimanapun juga semua tindakan keperawatan yang perawat lakukan membutuhkan tingkat pemikiran yang tinggi, tidak ada tindakan yang dilakukan tanpa berpikir kritis.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: #1d1b11;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: #1d1b11;"><a name='more'></a><br />
<b>1. PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN<br />
</b>Beberapa tahun yang lalu keperawatan memutuskan bahwa berpikir kritis dalam keperawatan penting untuk disosialisasikan. Meskipun ada Literatur yang menjelaskan tentang berpikir kritis tetapi spesifikasi berpikir kritis dalam keperawatan sangat terbatas. Tahun 1997 & 1998 penelitian menegaskan secara lengkap tentang berpikir kritis dalam keperawatan. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :<br />
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan diri, kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas intelektual, intuisi, pola piker terbuka, pemeliharaan dan refleksi. Pemikir kritis keperawatan mempraktekkan keterampilan kognitif meliputi analisa, menerapkan standar, prioritas, penggalian data, rasional tindakan, prediksi, dan sesuai dengan ilmu pengetahuan. <br />
<br />
<b>2. MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN<br />
</b>Sebelum melanjutkan lebih jauh, kita perlu mencoba untuk menemukan jalan yang membantu pelajar pemula untuk belajar tentang berpikir kritis dan termasuk perkembangan model berpikir kritis yang menjadi pokok bahasan. Banyak klasifikasi berpikir yang ditemukan di literature. <br />
2.1 Costa and Colleagues (1985)<br />
Menurut Costa and Colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai “The Six Rs” yaitu :<br />
2.1.1 Remembering (Mengingat)<br />
2.1.2 Repeating (Mengulang)<br />
2.1.3 Reasoning (Memberi Alasan/rasional)<br />
2.1.4 Reorganizing (Reorganisasi)<br />
2.1.5 Relating (Berhubungan)<br />
2.1.6 Reflecting (Memantulkan/merenungkan)<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: #1d1b11;">2.2 Lima Model berpikir kritis<br />
</span></b><span style="color: #1d1b11;">Meskipun The Six Rs sangat berguna namun tidak semuanya cocok dengan dalam keperawatan. Kemudian Perkumpulan Keperawatan mencoba mengembangkan gambaran berpikir dan mengklasifikasikan menjadi 5 model disebut T.H.I.N.K. yaitu:<br />
Total Recall, Habits, Inquiry, New Ideas and Creativity, Knowing How You Think.<br />
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang Model T.H.I.N.K., kita perlu untuk mempelajari asumsi yang menggarisbawahi pendekatan lima model tersebut.<br />
Asumsi pertama adalah berpikir, merasa, dan keahlian mengerjakan seluruh komponen esensial dalam keperawatan dengan bekerja sama dan saling berhubungan. Berpikir tanpa mengerjakan adalah suatu kesia-siaan. Mengerjakan sesuatu tanpa berpikir adalah membahayakan. Dan berpikir atau mengerjakan sesuatu tanpa perasaan adalah sesuatu yang tidak mungkin. Perasaan, diketahui sebagai status afektive yang mempengaruhi berpikir dan mengerjakan dan harus dipertimbangkan saat belajar berpikir dan menyimpulkan sesuatu. Pengakuan atas 3 hal (Thinking, Feeling, and Doing) mengawali langkah praktek professional ke depan. <br />
Asumsi yang kedua mengakui bahwa berpikir, merasakan, dan mengerjakan tidak bisa dipisahkan dari kenyataan praktek keperawatan. Hal ini dapat dipelajari dengan mendiskusikan secara terpisah mengenai ketiga hal tersebut. Meliputi belajar mengidentifikasi, menilai dan mempercepat kekuatan perkembangan dalam berpikir, merasa dan mengerjakan sesuai praktek keperawatan.<br />
Asumsi yang ketiga bahwa perawat dan perawat pelajar bukan papan kosong, mereka dalam dunia keperawatan dengan berbagai macam keahlian berpikir. Model yang membuat berpikir kritis dalam keperawatan meningkat. Oleh karena itu bukan merupakan suatu kesungguhan yang asing jika mereka menggunakan model sama yang digunakan setiap hari. <br />
Asumsi yang keempat yang mempertinggi berpikir adalah sengaja berbuat sesuai dengan pikiran dan yang sudah dipelajari.<br />
Asumsi yang kelima bahwa pelajar dan perawat menemukan kesulitan untuk mengambarkan keahlian mereka berpikir. Sebagian orang jarang bertanya “bagaimana pelajar dan perawat berpikir”, selalu yang ditanyakan adalah “apa yang kamu pikirkan”.<br />
Asumsi yang keenam bahwa berpikir kritis dalam keperawatan merupakan gabungan dari beberapa aktivitas berpikir yang bersatu dalam konteks situasi dimana berpikir dituangkan.<br />
<br />
<b>2.2.1 Total Recall<br />
</b>Total Recall berarti mengingat fakta atau mengingat dimana dan bagaimana untuk mendapatkan fakta/data ketika diperlukan. Data keperawatan bisa dkumpulkan dari banyak sumber, yaitu pembelajaran di dalam kelas, informasi dari buku, segala sesuatu yang perawat peroleh dari klien atau orang lain, data klien dikumpulkan dari perasaan klien, instrument (darah, urine, feses, dll), dsb.<br />
Total recall juga membutuhkan kemampuan untuk mengakses pengetahuan, dengan adanya pengetahuan akan menjadikan sesuatu dipelajari dan dipertahankan dalam pikiran. Masing-masing individu mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda dalam pikiran mereka. Ada sekelompok yang mempunyai pengetahuan sangat luas dan ada yang sebaliknya. Keperawatan diawali dengan pengetahuan yang minimal tetapi kemudian secara pesat meluas seiring dengan adanya sekolah-sekolah keperawatan.<br />
Contoh pertanyaan total Recall:<br />
1. Berapa nomor telepon Akper Baptis Kediri?<br />
2. Dimana alamat Akper Baptis Kediri?<br />
3. Berapa Hemoglobin pasien 2 jam post operasi?<br />
4. Berapa Trombosit pasien dengan DHF?<br />
<br />
Yang perlu dipelajari :<br />
Bagaimana menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat dan cepat?<br />
Bagaimana data tersebut dapat kita ungkapkan setiap saat?<br />
Berapa banyak data yang bisa kita simpan?<br />
Bagaimana rumus/kunci menghafal untuk meningkatkan memori?<br />
<br />
<b>2.2.2 Habits (Kebiasaan)<br />
</b>Habits merupakan pendekatan berpikir ditinjau dari tindakan yang diulang berkali-kali sehingga menjadi kebiasaan yang alami. Mereka menerima apa yang mereka kerjakan menghemat waktu dan mudah untuk dilakukan. Manusia selalu menggambarkan sesuatu yang mereka kerjakan sebagai kebiasaan seperti “saya mengerjakan sesuatu di luar pikiran”. Hal ini bukan kebiasaan dalam keperawatan karena tindakan yang dilakukan tidak menggunakan proses berpikir. Hal ini terjadi jika proses berpikir sudah berakar dalam diri mereka dalam melihat sesuatu atau kemungkinan yang terjadi, di bawah sadar.<br />
Habits mengikuti sesuatu yang dikerjakan diluar metode baru setiap waktu. Contoh : pernahkah kita mengendarai kendaraan dan apakah pernah kita ingat pepohonan yang pernah kita lewati? Yang kita pikirkan dan harapkan adalah supaya kita terhindar dari kecelakaan.<br />
Cardipulmonary Resuscitation (CPR) adalah suatu kebiasaan yang sangat penting dalam keperawatan. Ketika seseorang menjelang ajal, sebuah solusi yang cepat yang dibutuhkan disini adalah melakukan pijat jantung (CPR), memberikan injeksi, mempertahankan suhu tubuh, memasang kateter, dan aktivitas lainnya. Hal tersebut merupakan suatu kebiasaan yang alami terjadi dan dilakukan oleh perawat.<br />
<br />
Yang perlu dipelajari :<br />
Bagaimana sesuatu menjadi sesuatu kebiasaan?<br />
Mengapa suatu aktivitas berguna?<br />
Cara apa yang terbaik untuk mengembangkan kebiasaan?<br />
<br />
<b>2.2.3 Inquiry (Penyelidikan/Menanyakan Keterangan)<br />
</b>Inquiry merupakan latihan mempelajari suatu masalah secara mendalam dan mengajukan pertanyaan yang mendekati kenyataan. Jika kita berada di tingkat pertanyaan ini dalam situasi social, kita akan disebut “Mendesak”. Hal ini meliputi penggalian data dan pertanyaan, khususnya pendapat dalam situasi tertentu. Ini berarti tidak menilai dari raut wajah, mencari factor-faktor yang menyebabkan, keragu-raguan pada kesan pertama, dan mengecek segalanya, tidak ada masalah bagaimana memperlihatkan ketidaksesuaian. <br />
Inquiry merupakan kebutuhan primer dalam berpikir yang digunakan untuk menyimpulkan sesuatu. Kesimpulan tidak dapat diambil jika tanpa inquiry, tetapi kesimpulan akan lebih akurat jika menggunakan inquiry.<br />
Inquiry bisa diwujudkan melalui :<br />
1. Melihat sesuatu (menerima informasi)<br />
2. Mendapatkan kesimpulan awal<br />
3. Mengakui keterbatasan pengetahuan yang dimiliki<br />
4. Mengumpulkan data atau informasi mendekati masalah utama<br />
5. Membandingkan informasi baru dengan yang sudah diketahui<br />
6. Menggunakan pertanyaan netral<br />
7. Menemukan satu atau lebih kesimpulan<br />
8. Memvalidasi kesimpulan utama dan alternative untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi.<br />
Contoh :<br />
Pukul 3 pagi, perawat melihat lampu kamar Tn. X masih menyala. Kemudian perawat mendekati pasien dan menanyakan “Selamat pagi Tn.X, saya melihat lampu kamar anda masih menyala, apa yang anda lakukan? ada yang bisa saya bantu?”<br />
Tn. X tersenyum dan menjawab “saya baik-baik saja.”<br />
Perawat mengobservasi dan menemukan tissue di lantai dan melihat bahwa mata Tn.X merah dan bengkak.<br />
Dari kasus tersebut bisa kita dapatkan kesimpulan sementara (sedikitnya 4 kesimpulan), yaitu :<br />
1. Klien baik-baik saja, memang normal klien bangun pada jam tersebut dan mata klien merah mungkin karena klien menggosok matanya akibat alergi<br />
2. Klien baik-baik saja tetapi tidak bisa tidur siang sebentar karena rasa bosan. Sehingga mata terlihat merah dan bengkak<br />
3. Klien tidak dalam keadaan baik tetapi tidak ingin berbicara kepada siapapun tentang masalahnya<br />
4. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi tidak tahu bagaimana untuk minta bantuan kepada orang lain<br />
Disini peran perawat adalah memvalidasi :<br />
“Anda bicara kalau anda baik-baik saja, tetapi saya melihat mata anda merah dan bengkak”<br />
Kemudian bandingkan dengan informasi yang diperoleh teman kita.<br />
<br />
<br />
Yang perlu dipelajari :<br />
Apakah kita mendapat jawaban yang sebenarnya dari pertanyaan kita?<br />
Kapan kita membandingkan jawaban yang kita peroleh dengan jawaban teman kita apakah ada perbedaan?<br />
<br />
<b>2.2.4 New Ideas and Creativity<br />
</b>Ide baru dan kreativitas terdiri dari model berpikir unik dan bervariasi yang khusus bagi individu. Kekhususan dalam berpikir ini akan selalu dibawa individu selama hidupnya dan biasanya membentuk kembali norma. Seperti Inquiry, model ini membawa kita sesuai ide dari literature. Berpikir kreatif merupakan kebalikan dan akhir dari Habits Model (kebiasaan). Dari kalimat “melakukan sesuatu seperti biasanya” menjadi “Mari mencoba cara baru”. Berpikir kreatif tidak untuk menjadi pengecut, tetapi salah satu kadang-kadang akan terlihat bodoh dan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Pemikir kreatif menghargai kesalahan yang mereka lakukan untuk mempelajari nilai. <br />
Ide baru dan kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan dasar dalam merawat pelanggan atau klien. Banyak hal yang harus dipelajari perawat untuk menjadi cocok, terpadu, dan bekerja menyesuaikan keunikan klien. Perawat mempunyai standart pendekatan untuk menghemat waktu perawatan dan secara keseluruhan bekerja dengan baik, tetapi cara kerja perawat berbeda satu sama lain. Contoh : Ethel yang tinggal di rumah perawatan menghabiskan sisa harinya di atas kursi roda, keluar-masuk ke ruangan yang sama tiap harinya. Dia tidak pernah berkata kepada seorangpun meskipun perawat mengulangi kata-kata yang sama dan sudah memahami cara berkomunikasi. <br />
Ketika dalam komunikasi kita berpikir, kebanyakan orang berpikiran bahwa berbicara kepada orang lain merupakan cara standar untuk membesarkan hati melalui komunikasi. Jadi hal tersebut yang sebagian perawat lakukan, kecuali Maria (contoh). Suatu hari Maria berlutut di depan kursi roda Ethel dan merangkulnya. Memandang Ethel dan dengan senyum yang lebar mengajaknya bernyanyi. Apa yang terjadi? Ethel menyanyi. Tidak hanya menyanyi tetapi juga mempunyai suara seperti penyanyi bangsa Irlandia.<br />
Sekarang apa yang dapat kita pikirkan dari cerita tersebut? Kebanyakan perawat memahami komunikasi terapeutik yang mereka pelajari dari buku. Pendekatan verbal utnuk komunikasi terapeutik bisa dilakukan dengan kebanyakan klien. Maria, meskipun mengembangkan komunikasi dengan cara sentuhan dan menyanyi hal tersebut kreativitas yang dimiliki yang tidak disebutkan dalam literature. <br />
Yang perlu dipelajari :<br />
Bagaimana perasaan anda jika mempunyai ide baru atau kreativitas baru?<br />
Berapa lama dalam sehari anda berkreativitas?<br />
Berapa lama dalam seminggu?<br />
Apa yang membuat berbahaya dari bertindak kreatif?<br />
<br />
<b>2.2.5 Knowing How You Think (Mengetahui apa yang kamu pikirkan)<br />
</b>Knowing How You Think merupakan yang terakhir tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan dari model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir tentang apa yang kita pikirkan. Berpikir tentang berpikir disebut “metacognition”. Meta berarti “diantara atau pertengahan” dan cognition berarti “Proses mengetahui”. Jika kita berada di antara proses mengetahui, kita akan dapat mengetahui bagaimana kita berpikir.<br />
Yang perlu dipelajari :<br />
Apakah hal ini sulit dilakukan? (untuk semua orang)<br />
Mengapa hal ini sulit untuk dikerjakan?<br />
Satu alasan mengapa hal ini sulit dilakukan adalah karena ada kosakata special <br />
dari akhir analisis yang perlu menggambarkan BAGAIMANA berpikir</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENERAPAN BERPIKIR KRITIS DALAM TRANSKULTURAL KEPERAWATAN BESERTA ASPEK-ASPEKNYA</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makna Berpikir Kritis</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan sejak 1942. Menurut Halpen (1996), berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi-mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis juga biasa disebut directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus yang akan dituju. Pendapat senada dikemukakan Anggelo (1995: 6), berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penekanan kepada proses dan tahapan berpikir dilontarkan pula oleh Scriven, berpikir kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam membuat pengertian atau konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat sistesis, dan mengevaluasi. Semua kegiatan tersebut berdasarkan hasil observasi, pengalaman, pemikiran, pertimbangan, dan komunikasi, yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan tindakan (Walker, 2001: 1). Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh Angelo (1995: 6), bahwa berpikir kritis harus memenuhi karakteristik kegiatan berpikir yang meliputi : analisis, sintesis, pengenalan masalah dan pemecahannya, kesimpulan, dan penilaian. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Matindas Juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang tidak terlalu membedakan antara berpikir kritis dan berpikir logis padahal ada perbedaan besar antara keduanya yakni bahwa berpikir kritis dilakukan untuk membuat keputusan sedangkan berpikir logis hanya dibutuhkan untuk membuat kesimpulan. Pemikiran kritis menyangkut pula pemikiran logis yang diteruskan dengan pengambilan keputusan. Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa berpikir kritis itu melipuri dua langkah besar yakni melakukan proses berpikir nalar (reasoning) yang diikuti dengan pengambilan keputusan/ pemecahan masalah (deciding/problem solving). Dengan demikian dapat pula diartikan bahwa tanpa kemampuan yang memadai dalam hal berpikir nalar (deduktif, induktif dan reflektif), seseorang tidak dapat melakukan proses berpikir kritis secara benar.</span></span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karakter Berpikir Kritis</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas. Ini dapat diartikan bahwa awal munculnya kreativitas adalah karena secara kritis kita melihat fenomena-fenomena yang kita lihat dengar dan rasakan maka akan tampak permasalahan yang kemudian akan menuntut kita untuk berpikir kreatif. </span></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Beyer (1995: 12-15) secara lengkap dalam buku Critical Thinking, yaitu: </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Watak </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kriteria </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi harus berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Argumen </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Argumen merupakan suatu pernyataan atau proposisi yang dilandasi atau berdasarkan noleh data-data. Keterampilan berpikir kritis akan meliputi hal-hal sepertikegiatan pengenalan, dan penilaian, serta menyusun argumen. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertimbangan atau pemikiran</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sudut pandang</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini, yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan memandang sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prosedur penerapan kriteria</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0.55pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang akan diambil.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah dalam berpikir kritis</span></span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengenali masalah (defining and clarifying problem) meliputi mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok, membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan, memilih informasi yang relevan, merumuskan masalah.</span></span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menilai informasi yang relevan yang meliputi menyeleksi fakta maupun opini, mengecek konsistensi, mengidentifikasi asumsi, mengenali kemungkinan emosi maupun salah penafsiran kalimat, mengenali kemungkina perbedaan orientasi nilai dan ideologi.</span></span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemecahan masalah atau penarikan kesimpulan yang meliputi mengenali data-data yang diperlukan dan meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan/pemecahan masalah/kesimpulan yang diambil. </span></span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berpikir Kritis Dalam Keperawatan</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berfikir meliputi proses yang tidak statis, berubah setiap saat. Berfikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan profesional dan kualitas asuhan keperawatan. Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi perawat mencapai sukses dalam berbagai aktifitas dan merupakan suatu penerapan profesionalisme serta pengetahuan tekhnis atau keterampilan tekhnis dalam memberikan asuhan keperawatan.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proses berpikir kritis meliputi memahami, mengevaluasi, mempertanyakan maupun menjawab, membangun pertanyaan yang merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk mencari jawaban dngan kemungkinan ada jawaban atau tidak terdapat jawaban. <br />
Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam keperawatan, yaitu: </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggunaan bahasa dalam keperawatan</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berfikir kritis adalah kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif. perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran, info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi. Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Argumentasi dalam keperawatan</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan. Badman and Badman (1988) argumentasi terkait dengan konsep berfikir dalam keperawatan berhubungan dengan situasi perdebatan, upaya untuk mempengaruhi individu ataupun kelompok.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengambilan keputusan dalam keperawatan</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehari-hari perawat harus mengambil keputusan yang tepat.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penerapan proses keperawatan</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
a. <i>Pengkajian:</i> mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain. <br />
b. <i>Perumusan diagnosa keperawata</i>n: tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan argumen yaitu secara rasional. <br />
c<i>. Perencanaan keperawatan:</i> menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. <i>Pelaksanaan keperawatan:</i> pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan. <br />
e. <i>Evaluasi keperawatan:</i> mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penerapan Berpikir Kritis dalam Transkultural Keperawatan</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika seorang perawat yang dihadapkan dengan klien yang berbeda budaya, maka perawat professional tetap memberikan asuhan keperawatan yang tinggi, demi terpenuhinya kebutuhan dasar klien tersebut. Perawat professional akan berfikir kritis dalam menangani hal tersebut. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar. Dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar Negara (imigrasi) dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock. Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau Negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Untuk memahami perbedaan budaya yang ada maka perawat perlu berpikir secara kritis. Dalam berpikir kritis seorang perawat harus bisa menyeleksi kebudayaan mana yang sesuai dengan kesehatan atau yang tidak menyimpang dari kesehatan. Jika perawat dapat memahami perbedaan budaya maka akan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari perawat. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: #1d1b11;">Budaya shock adalah kecemasan dan perasaan (dari kejutan, disorientasi, ketidakpastian, kebingungan, dll) merasa ketika orang harus beroperasi dalam budaya yang berbeda dan tidak dikenal seperti satu mungkin terjadi di negara asing. Ini tumbuh dari kesulitan dalam asimilasi budaya baru, menyebabkan kesulitan dalam mengetahui apa yang sesuai dan apa yang tidak. Hal ini sering digabungkan dengan atau bahkan tidak suka untuk jijik (moral atau estetika) dengan aspek-aspek tertentu dari kebudayaan baru atau berbeda.</span></span><span style="color: #1d1b11;"></span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-33135345822425844782011-06-07T09:04:00.000-07:002011-09-18T04:49:02.652-07:00KEADAAN KENYANG DAN PUASA<div style="text-align: center;"><b>1. PROSES TERJADINYA KENYANG DAN LAPAR</b></div>Rasa lapar sebenarnya dipicu oleh peningkatan hormon Ghrelin dalam darah yang diproduksi oleh sel-sel dilambung. Puasa menyebabkan peningkatan produksi hormon Ghrelin ini di lambung. Ghrelin dalam penelitian menunjukkan efek positip terhadap sekresi dan kerja insulin. Ghrelin yang meningkat menyebabkan kerja insulin lebih bagus. Pada orang gemuk Ghrelin dalam darah rendah dan disinyalir memperburuk sinyal insulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ghrelin baik untuk membantu kerja insulin. Ini salah satu alasan tambahan mengapa rasa lapar itu penting untuk kita rasakan. Rasa lapar dan puasa akan cenderung meningkatkan produksi Ghrelin yang pada akhirnya penting untuk kesehatan metabolisme.<br />
<span class="fullpost"> Mekanisme Lapar <br />
Fisiologi Lapar </span><br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><i><span lang="SV">Pusat saraf yang mengatur asupan makanan</span></i></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Nukleus lateral hipotalamus, berfungsi sebagai pusat</span> makan</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Nukleus ventromedial hipotalamus berperan sebagai pusat</span> kenyang</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Nukleus paraventrikular, dorsomedial, dan</span> arkuata<br />
<br />
<i><span lang="SV"><br />
</span></i><br />
<i><span lang="SV"><a name='more'></a>Faktor-faktor yang mengatur jumlah asupan makanan</span></i><br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="SV">Pengaturan jumlah asupan makanan dapat dibagi menjadi :</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV">Pengaturan jangka pendek</span></b><span lang="SV">, yang terutama mencegah perilaku makan yang berlebihan di setiap waktu makan</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="FI">Pengisian saluran cerna menghambat perilaku makan,</span></b><span lang="FI"> Bila saluran cerna teregang, terutama lambung dan duodenum, sinyal inhibisi yang teregang akan dihantarkan terutama melalui nervus vagusn untuk menekan pusat makan,sehingga nafsu makan berkurang. </span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="FI">Faktor hormonal saluran cerna menghambat perilaku, </span></b><span lang="FI">Kolesistokinin terutama dilepaskan sebagai respon terhadap lemak yang masuk ke duodenum dan memiliki efek langsung ke pusat makan untuk mengurangi perilaku makan lebih lanjut. </span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;"><span lang="FI">Selain itu,adanya makanan dalam usus akan merangsang usus tersebut mensekresikan peptide mirip glucagon, yang selanjutnya akan meningkatkan sekresi insulin terkait glukosa dan sekresi dari pancreas, yang keduanya cendrung untuk menekan nafsu makan. <b> </b></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="FI">Ghrelin, suatu hormone gastrointestinal meningkatkan perilaku makan</span></b>, <span lang="FI">Kadar Ghrelin meningkat disaat puasa, meningkat sesaat sebelum makan, dan menurun drastic setelah makan yang mengisyaratkan bahwa hormone ini mungkin berperan untuk meningkatkan nafsu makan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN">Reseptor mulut mengukur jumlah asupan</span></b><b> makanan</b>, <span lang="IN">Berkaitan dengan perilaku makan, seperti mengunyah, salivasi, menelan, dan mengecap yang akan “mengukur” jumlah makanan yang masuk, dan ketika sejumlah makan telah masuk, maka pusat makan dihipotalamus akan</span> dihambat.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN">Pengaturan jangka panjang</span></b><b>, </b><span lang="IN">yang terutama berperan untuk mempertahankan energy yang disimpan di tubuh dalam jumlah</span> normal.</div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PROSES ELIMINASI SISA PENCERNAAN </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksi usus penting untuk fungsi tubuh yang normal. Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkan masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh yang lain. Karena fungsi usus tergantung pada keseimbangan beberapa faktor, pola eliminasi dan kebiasaan masing-masing orang berbeda. Proses nya sudah dimulai dari mulut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -39.85pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MULUT </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 31.05pt; text-align: justify; text-indent: 40.95pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saluran pencernaan merubah zat-zat makanan secara mekanik dan kimiawi. Semua organ pencernaan bekerja sama untuk memastikan massa atau bolus dari makanan dapat menjangkau daerah, penyerapan makanan dengan aman dan efektif. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 31.05pt; text-align: justify; text-indent: 40.95pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pencernaan secara mekanik dan kimiawi dimulai dari mulut. Gigi mengunyah makanan, memecahnya menjadi ukuran tertentu untuk telan. Sekresi saliva mengandung enzim seperti : ptialin yang memulai mencerna elemen makanan tertentu. Saliva mencairkan dan melembutkan bolus makanan yang ada di mulut agar lebih mudah ditelan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 31.05pt; text-align: justify; text-indent: 40.95pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ESOPHAGUS</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika makanan memasuki esophagus bagian atas ia berjalan melewati spin</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ter esophagus bagian atas dimana ada sebuah otot sirkular yang mencegah udara masuk ke esophagus dan makanan dari refluks ke tenggorokan. Bolus dari makanan mengadakan perjalanan sepanjang 25cm di esophagus. Makanan didorong oleh oleh kontraksi otot polos. Sebagian dari esophagus berkontraksi di belakang bolus makanan, otot sirkular di depan bolus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan peristaltik mendorong makanan ke gelombang berikutnya. Peristaltik menggerakkan makanan sepanjang saluran gastrointestinal. Dalam 15 detik bolus makanan berpindah dari esophagus bagian bawah. Spinkter esophagus bagian bawah terletak antara esophagus dan lambung, dan perbedaan tekanan ada di bagian akhir esophagus. Tekanan esophagus bagian bawah 10-40 mmHg, sedangkan tekanan lambung 5-10 mmHg. Tingginya tekanan biasanya menyebabkan refluks dari isi lambung ke esophagus. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan spinkter bagian bawah antara lain ; antasid yang menurunkan refluks ,dan makanan berlemak dan nikotin yang meninggikan refluks. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">LAMBUNG </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam lambung, makanan disimpan sementara dan dipecahkan secara mekanik dan kimiawi untuk pencernaan dan absorpsi. Lambung mensekresi HCl, mukus, enzim pepsi, dan faktor intrinsik. Konsentrasi HCl mempengaruhi keasaman lambung dan keseimbangan asam dalam tubuh. Setiap molekul HCl yang disekresi di lambung, sebuah molekul bicarbonat memasuki plasma darah. HCl membantu pencampuran dan pemecahan makanan di lambung, mukus melindungi mukosa lambung dari keasaman dan aktivitas enzim. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pepsin mencerna protein, walaupun tidak banyak pencernaan yagn terjadi di lambung. Faktor intrinsik merupakan komponen penting yagn dibutuhkan untuk penyerapan vitamin B12 di usus dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan faktor intrinsik menyebabkan anemia.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelum makanan meninggalkan lambung ia diubah menjadi bahan yang semifluid yagn disebut <b>CHYME</b>.Chyme lebih mudah dicerna dan diabsorpsi dari pada makanan yang padat.klien yang sebagian lambungnya hilang atau menderita gastritis mempunyai masalah pencernaan yang serius karena makanan tidak diubah menjadi chyme. Makanan memasuki usus halus sebelum dipecah menjadi makanan yang benar-benar semifluid. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">USUS HALUS </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama proses pencernaan chyme meninggalkan lambung dan memasuki usus halus. Usus halus merupakan suatu saluran yagn diameternya 2,5 cm dan panjangnya 6 m. Yang terdiri dari 3 bagian : duodenum, jejenum, ileum. Tercampur dengan enzim pencernaan (seperti empedu dan amilase) ketika berjalan melewati usus halus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Segmentasi (berganti-gantinya kontraksi dan relaksasi dari otot polos) mengaduk chyme untukselanjutnya memecah makanan untuk dicerna ketika chyme diaduk, gerakan peristaltik berhenti sementara agar absorpsi terjadi. Chyme berjalan dengan lambat di saluran cerna untuk doabsorpsi. Banyak makanan dan elektrolit yang diabsorpsi di usus halus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Enzim dari pankreas (amilase) dan empedu dari kandung empedu. Usus memecah lemak, protein dan karbohidrat menjadi elemen-elemen dasar. Hampir seluruh makanan diabsorpsi oleh duodenum dan jejenum. Ileum mengabsorpsi beberapa vitamin, zat besi dan garam empedu. Jika fungsinya terganggu, proses pencernaan berubah secara drastis. Contoh : inflamasi, bedah caesar,atau obstruksi dapat mengganggu peristaltik, mengurangi ares absorpsi, atau memblok jalan chyme. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">USUS BESAR </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: 43.65pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian bawah dari saluran gastrointestinal adalah usus besar (kolon) karena diameternya lebih besar dari usus halus. Bagaimanapun panjangnya antara 1,5-1,8 cm adalah lebih pendek. Usus besar terbagi atas caecum, kolon, dan rektum. Ini adalah organ penting dari eliminasi b.a.b.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">CAECUM </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Chyme yang diabsorpsi memasuki usus besar pada caecum melalui katup ileocecal, dimana lapisan otot sirkular mencegah regurgitasi (makanan kembali ke usus halus). Chyme yang halus ketika memasuki kolon volume airnya berkurang. Kolon terdiri dari ascending, transverse, descending, & sigmoid. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KOLON</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Kolon mempunyai 4 fungsi : <i>absorpsi, proteksi, sekresi, dan eliminasi</i>. <br />
Sejumlah besar air dan sejumlah natrium dan clorida diabsorpsi setiap hati. Ketika makanan berjalan melalui kolon, terjadi kontraksi HAUSTRAL. Ini sama dengan kontraksi segmental dari usus halus, tetapi lebih lama hingga mencapai 5 manit.kontraksi menghasilkan pundi-pundi besar di dinding kolon yagn merupakan area untuk absorpsi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Air dapat diabsorpsi oleh kolon dalam 24 jam, rata-rata 55mEq dari natrium dan 23mEq dari klorida diabsorpsi setiap hari. sejumlah air yagn diamsorpsi dari chyme tergantung dari kecepatan pergerakan kolon. Chyme biasanya lembut, berbentuk massa. Jika kecepatan kontraksi peristaltik cepat (abnormal) berarti ada kekurangan waktu untuk mengabsorpsi air dan feses menjadi encer. Jika kontraksi peristaltik lambat, banyak air yang diabsorpsi dan terbentuk feses yang keras sehingga menyebabkan konstipasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kolon memproteksi dirinya sendiri dengan mengeluarkan sejumlah mucous. Mucous biasanya bersih sampai buram dengan konsistensi berserabut. Mucous melumasi kolon, mencegah trauma pada dinding dalam. Pelumas adalah sesuatu yagn penting di dekat distal dari kolon dimana bagiannya menjadi kering dan keras.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fungsi sekresi dari kolon membantu dalam keseimbanan elektrolit. Bicarbonat disekresi untuk pertukaran clorida. Sekitar 4-9 mEq natrium dikeluarkan setiap hari oleh usus besar. Berubahnya fungsi kolon dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhirnya kolon memindahkan sisa produk dan gas (flatus). Flatus dihasilkan dari tertelannya udara, difusi gas dari pembuluh darah ke usus dan kerja bakteri pada karbohidrat yang tidak bisa diserap. Fermenrasi dari karbohidrat (seperti kol dan bawang) menghasilkan gas pada usus yang dapat merangsang peristaltik. Orang dewasa biasanya membentuk 400-700 ml flatus setiap hari. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">REKTUM DAN KANAL ANAL</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rektum pada orang dewasa biasanya mempunyai panjang 10-15 cm. Bagian distal yagn panjangnya 2,5-5 cm adalah kanal anus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada rektum terdapat 3 lapisan jaringan yang bentuknya saling berseberangan terhadap rektum dan beberapa lipatan letaknya vertikal. Setiap lipatan yang vertikal terdiri dari sebuah vena dan arteri. Dipercaya bahwa lipatan-lipatan ini membantu pergerakan feses pada rektum. Ketika vena dilatasi dapat terjadi dengan tekanan yang berulang-ulang, kondisi ini dikenal dengan<i> hemorhoid.</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kanal anal dikelilingi oleh ptpt spinkter internal dan eksternal. Internal spinkter berada di bawah kontrol syaraf involunter, dan spinkter eksternal secara normal dipengaruhi syaraf volunter. Kerja dari spinkter eksterna diperbesar oleh otot levator ani pada dasar pelvik. Spinkter internal dapat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom, spesime syaraf eksternal dipengaruhi oleh sistem syaraf somatik</span></div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 16pt;">FEKAL : PROSES DEFEKASI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Buang air besar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (biasanya disingkat menjadi BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup" title="Makhluk hidup"><span style="color: black; text-decoration: none;">makhluk hidup</span></a> untuk membuang kotoran atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tinja"><span style="color: black; text-decoration: none;">tinja</span></a> yang padat atau setengah-padat yang berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan"><span style="color: black; text-decoration: none;">sistem pencernaan</span></a> mahkluk hidup. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia"><span style="color: black; text-decoration: none;">Manusia</span></a> dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau satu kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mekanismenya yaitu sebagai berikut :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besar"><span style="color: black; text-decoration: none;">usus besar</span></a> menggerakkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tinja"><span style="color: black; text-decoration: none;">tinja</span></a> dari saluran pencernaan menuju ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rektum"><span style="color: black; text-decoration: none;">rektum</span></a>. Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut <i>ampulla</i>) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saraf"><span style="color: black; text-decoration: none;">saraf</span></a> sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus mengeras, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konstipasi"><span style="color: black; text-decoration: none;">konstipasi</span></a> dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri"><span style="color: black; text-decoration: none;">bakteri</span></a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus"><span style="color: black; text-decoration: none;">virus</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usus"><span style="color: black; text-decoration: none;">usus</span></a> maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perut" title="Perut"><span style="color: black; text-decoration: none;">perut</span></a> terasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mulas"><span style="color: black; text-decoration: none;">mulas</span></a> dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian disebut dengan diare. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan tinja. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama buang air besar, otot <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dada"><span style="color: black; text-decoration: none;">dada</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diafragma_%28anatomi%29&action=edit&redlink=1" title="Diafragma (anatomi) (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; text-decoration: none;">diafragma</span></a>, otot dinding <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abdomen"><span style="color: black; text-decoration: none;">abdomen</span></a>, dan diafragma <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelvis&action=edit&redlink=1" title="Pelvis (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; text-decoration: none;">pelvis</span></a> menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah"><span style="color: black; text-decoration: none;">Tekanan darah</span></a> meningkat dan darah yang dipompa menuju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantung"><span style="color: black; text-decoration: none;">jantung</span></a> meninggi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #7d7d7d; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">GUYTON,Arthur C.1992.<i>Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit (human Phisiology and mechanism of disease ).</i> Jakatra : EGC</span><span lang="IN" style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><span style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #7d7d7d; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Potter. (2005). <i>Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.</i> Jakarta: EGC. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in -2.3pt 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #7d7d7d; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">~<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><a href="http://www.wikipedia.com/"><span lang="IN" style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://www.wikipedia.com</span></a><span lang="IN" style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, diakses pada tanggal 12 Mei 2011.</span><span style="color: #7d7d7d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-84184836439058541192011-06-07T08:46:00.000-07:002011-09-18T04:57:26.008-07:00TANDA & GEJALA KECUKUPAN NUTRISI<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-j8dOZbgvq9w/Te5HonI24zI/AAAAAAAAACg/heiAOQ7rDYA/s1600/otak-dan-nutrisi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-j8dOZbgvq9w/Te5HonI24zI/AAAAAAAAACg/heiAOQ7rDYA/s320/otak-dan-nutrisi.jpg" width="320" /></a></div><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>1. IMT (INDEKS MASSA TUBUH)</b></div>Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun ke atas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal.<br />
Di Indonesia khusunya, cara pemantauan dan batas berat badan normal orag dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan cara perhitungsn berat badan normal berdasarkan rumus :<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> Berat badan normal = (Tinggi badan-100) – 10% (tinggi badan-100)</span><br />
<span class="fullpost"> Atau</span><br />
<span class="fullpost"> 0,9 x (tinggi badan-100)</span><br />
<span class="fullpost"> Dengan batasan :</span><br />
<span class="fullpost"> Nilai minimum : 0,8 x (tinggi badan – 100) dan</span><br />
<span class="fullpost"> Nilai maksimum : 1,1 x (tinggi badan – 100)</span></div><span class="fullpost"> Ketentuan ini berlaku umum bagi laki-laki dan perempuan <br />
Berat badan yang berada di bawah atas minimum dinyatakan sebagai “under weight” atau kekurusan, dan berat badan yang berada di atas batas maksimum dinyatakan sebagai “over weight” atau kegemukan. Orang-orang yang berada di bawah ukuran berat normal mempunyai resiko terhadap penyakit infeksi, sementara yang berada diatas ukuran normal mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit degenerative.<br />
Laporan FAO/WHO/UNU tahun 1985 menyatakan bahwa batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Mass Index (BMI). Di Indonesia istilah Body Mass Index diterjemahkan menjadi Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khusunya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang. <br />
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bias diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti adanya edema, asites dan hepatomegali.</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> RUMUS PERHITUNGAN IMT ADALAH SEBAGAI BERIKUT :</span><br />
<span class="fullpost"> IMT = Berat badan (kg)</span><br />
<span class="fullpost"> Tinggi badan (m) x tinggi badan (m)</span><br />
<span class="fullpost"> Atau</span><br />
<span class="fullpost"> Berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m)</span></div><span class="fullpost"> Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal laki-laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defisiensi energi ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat.<br />
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa Negara berkembang. Akhirnya diambil kesimpulan ambang batas IMT untuk Indonesia adalah seperti table 3-3.<br />
</span> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">batas IMT untuk Indonesia adalah seperti table 3-3.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara menghitung IMT :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Eva dengan tinggi badan 147 cm dengan berat badan 39 kg.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="height: 2px; left: 0px; margin-left: 210px; margin-top: 23px; position: absolute; width: 35px; z-index: 251658240;"><img height="2" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="35" /></span><span style="height: 2px; left: 0px; margin-left: 120px; margin-top: 23px; position: absolute; width: 74px; z-index: 251657216;"><img height="2" src="file:///C:/Users/GUNKZT%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="74" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">IMT Eva : 39 = 39 = 18,05</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (1,47) x (1,47) 2,16</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel 3-3. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia (Sumber : Depkes, 1994, <i>Pedoman Praktis Pematauan Status Gizi Orang Dewasa</i>, Jakarta. Hlm. 4).</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 264.3pt;" valign="top" width="352"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kategori</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">IMT</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurus</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 264.3pt;" valign="top" width="352"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kekurangan berat badan tingkat berat</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><17,0</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 264.3pt;" valign="top" width="352"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kekurangan berat badan tingkat ringan</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">17,0-18,5</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Normal</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 264.3pt;" valign="top" width="352"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">>18,5-25,0</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gemuk</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 264.3pt;" valign="top" width="352"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelebihan berat badan tingkat ringan</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">>25,0-27,0</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 264.3pt;" valign="top" width="352"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelebihan berat badan tingkat berat</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">>27,0</span></div></td> </tr>
</tbody></table><span class="fullpost"><br />
<br />
<br />
Dalam hal ini Eva termasuk kategori kekurangan berat badan atau Kurang Energi Kronis (KEK) ringan. Oleh karena itu, Eva harus menaikkan berat badannya sehingga mencapai 40 kg sampai dengan 54 kg.</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> 2. Dwita dengan berat badan 72 kg dan tinggi 160 cm.</span><br />
<span class="fullpost"> IMT Dwita : 72 = 72 =28,12</span><br />
<span class="fullpost"> (1,6) x (1,6) 2,56</span></div><span class="fullpost"> Dalam hal ini dwita termasuk gemuk/kelebihan berat badan tingkat berat. Oleh karena itu Dwita harus dapat menurunkan berat badannya agar mencapai 48 kg sampai dengan 64 kg.<br />
Berat badan normal adalah idaman bagi setiap orang agar mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keuntungan apabila berat badan normal adalah penampilan baik, lincah dan resiko sakit rendah. Berat badan yang kurang dan berlebihan akan menimbulkan resiko terhadap berbagai macam penyakit. Kerugian dari keadaan berat badan kurang dan kelebihan dapat dilihat pada Tabel 3-4.<br />
Suyono S. dan Samsuridjal DJ. Pada Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1993 mengungkapkan tingkat resiko berbagai kategori dari IMT. Resiko penyakit jantung dengan kelompok IMT dapat dilihat pada table 3-5.<br />
</span> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel 3-4. Kategori Berat Badan Kurang dan Berat Badan Berlebihan (Sumber : Depkes RI, 1994. <i>Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa</i>, Jakarta).</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 99.9pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berat Badan</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 378.9pt;" valign="top" width="505"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerugian</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99.9pt;" valign="top" width="133"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurang (kurus)</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 378.9pt;" valign="top" width="505"><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penampilan Cenderung kurang baik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mudah Letih</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Resiko sakit tinggi, antara lain :</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit infeksi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Depresi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anemia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diare</span></div><ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wanita kurus yang hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan BBLR</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurang mampu bekerja keras</span></li>
</ol></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99.9pt;" valign="top" width="133"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelebihan (gemuk)</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 378.9pt;" valign="top" width="505"><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penampilan kurang menarik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan tidak gesit dan lamban</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mempunyai resiko penyakit, antara lain :</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jantung dan pembuluh darah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kencing manis (diabetes mellitus)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekanan darah tinggi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gangguan sendi dan tulang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gangguan ginjal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gangguan kandungan empedu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kanker</span></div><ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada wanita dapat mengakibatkan gangguan haid (haid tidak teratur, perdarahan yang tidak teratur) dan factor penyakit pada persalinan.</span></li>
</ol></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel 3-5. Resiko Relatif Penyakit Jantung dengan kelompok IMT</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">IMT</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">20-25</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>25-30</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>30-35</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>35-40</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>40</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">0</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">I</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">II</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">III</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">IV</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Resiko</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sangat Rendah</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rendah</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedang</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tinggi</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sangat Tinggi</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jumlah Sel Lemak</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Normal</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Normal</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Normal (naik)</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Naik</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 79.8pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Naik</span></div></td> </tr>
</tbody></table><span class="fullpost"> <br />
<br />
</span> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BB (BERAT BADAN)</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antroprometri yang sangat labil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakterisitik berat badan ini, maka indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini <i>(current nutritional status)</i></span><br />
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelebihan Indeks BB/U<i> </i></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indeks BB/U mempunyai beberapa kelebihan antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 74.25pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 74.25pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Baik untuk mengatur status gizi akut atau kronis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 74.25pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berat badan dapat berfluktuasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 74.25pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 74.25pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dapat mendeteksi kegemukan (over weight)</span></div><ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelemahan Indeks BB/U</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping mempunyai kelebihan, indeks BB/U juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak dibawah usia lima tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah social budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan, dan sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN (BB/TB)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuha tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Jellife pada tahun 1996 telah memperkenalkan indeks ini untuk mengidentifikasi status gizi. Indeks BB/TB merupakan indicator yang baik untuk menilai status gizi saat ini (sekarang). Indeks BB/TB adalah indeks yang independen terhadap umur. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan sifat-sifat tersebut, indeks BB/TB mempunyai beberapa keuntungan dan kelemahan, seperti yang diuraikan di bawah ini.</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan Indeks BB/TB <span> </span></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun keuntungan indeks ini adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak memerlukan data umur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal dan kurus).</span></div><ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelemahan Indeks BB/TB</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelemahan indeks ini adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak dapat membersihkan gambaran, apakah anak tersebut pendek, cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya, karena factor umur tidak dipertimbangkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran panjang/tinggi badan pada kelompok balita.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membutuhkan 2 macam alat ukur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengukuran relative lebih lama</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membutuhkan 2 orang untuk melakukannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan oleh kelompok non-profesional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">LLA (LINGKARAN LENGAN ATAS)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkaran lengan atas (LLA) dewasa ini memang merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakuakan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, terutama jika digunakan sebagai pilihan tunggal untuk indeks status gizi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">LLA PADA WANITA USIA SUBUR</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Depkes RI (1994) pengukuran LLA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). Wanita usia subur adalah wanita usia 15-45 tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengukuran LLA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko kekurangan Energi Protein (KEP) wanita usia subur (WUS). Pengukuran LLA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran LLA digunakan karena pengukurannya sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa tujuan pengukuran LLA adalah mencakup masalah WUS baik ibu hamil maupun calon ibu, masyarakat umum dan peran pertugas lintas sektoral. Adapun tujuan tersebut adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 57pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 57pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengembagkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 57pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara Mengukur LLA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengukuran LLA dilakukan melalui urut-urutan yang telah dittrapkan. Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapkan posisi bahu dan siku</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Letakkan pita antara bahu dan siku</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tentukan titik tengah lengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pita jangan terlalu ketat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pita jangan terlalu longgar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara pembacaan skala yang benar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">LINGKAR LENGAN ATAS MENURUT UMUR (LLA/U)</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Lingkar lengan atas merupakan parameter antropometri yang sangat sederhana dan mudah dilakuakan oleh tenaga yang bukan professional. Kader Posyandu dapat melakukan pengukuran ini.</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan indeks LLA/U </span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indikator yang baik untuk menilai KEP berat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alat ukur murah, sangat ringan, dan dapat dibuat sendiri</span></div><ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekurangan indeks LLA/U</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sulit menentukan ambang batas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">HEAD TO TOE</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkar Kepala </span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan pathologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Contoh yang sering digunakan adalah kepala besar (Hidrosefalus) dan kepala kecil (Mikrosefalus).</span></div><ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkar Dada</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Biasanya dilakukan pada anak yang berumur 2 sampai 3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat digunakan sebagai indicator dalam menetukan KEP pada anak balita. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><br />
</div><ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan metabolisme termasuk daya tahan terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawah kulit atau pada kaki dan tangan. Perubahan metabolisme ini memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh. Untuk melihat hal tersebut, ukuran yang telah umum digunakan adalah rasio pinggang dengan pinggul.<span> </span></span></div><ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemeriksaan Fisik</span></b></li>
</ol><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Palpasi (menekan/meraba) - secara umum untuk mengetahui apakah ada massa (benjolan), nyeri tekan, konsistensi, denyut nadi, dll.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkusi (pemeriksaan dengan mengetukkan jari pada jari tangan yang lagi satu yang diletakkan pada bagian tubuh yang diperiksa).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Auskultasi (mendengarkan dengan stetoskop).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-right: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kadang ada pemeriksaan lainnya, seperti movement (pergerakan), misalnya untuk memeriksa jangkauan gerakan sendi atau kekuatan otot, dan lain sebainya.</span></li>
</ul><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><i>.</i></span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-33963681006441745792011-06-04T03:40:00.000-07:002011-09-18T04:54:09.064-07:00ENZIM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-iqcQ1IjilDg/TeoK7EZe2lI/AAAAAAAAACY/9GynJkMPVDc/s1600/enzim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-iqcQ1IjilDg/TeoK7EZe2lI/AAAAAAAAACY/9GynJkMPVDc/s320/enzim.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>2.1 Pengertian Enzim</b></div>Dengan pastinya hakikat kimia enzim sebagai protein, enzim didefinisikan oleh Dixon dan Webb sebagai suatu protein yang bersifat katalis. Definisi ini, disebabkan oleh kemampuannya untuk mengaktifkan senyawa lain secara spesifik. <br />
Beberapa kata kunci dari definisi enzim ialah (menurut abjad) aktif, katalis, protein dan spesifik. Di sekitar empat kata kunci inilah biasanya paradigma enzim berkembang dan berbagai penyelidikan tentang enzim dilakukan. Oleh karena itu, keempat kata kunci ini perlu diperjelas lagi, walaupun secara singkat saja. <br />
Pertama yang tercakup dalam definisi enzim ialah senyawa yang bersifat protein. Dengan demikian, senyawa yang bukan protein namun mempunyai kemampuan katalis tidak termasuk ke dalam lingkup pembicaraan enzim. <br />
Enzim adalah katalis untuk reaksi-reaksi dalam sistem biologi (biokatalisator), yaitu substansi yang dapat mempercepat atau membantu suatu reaksi kimia tanpa harus ikut terlibat di dalam reaksi itu sendiri. Enzim ditemukan dalam setiap sel hidup, mulai dari organisme bersel tunggal sederhana sampai organisme multiseluler yang kompleks, termasuk manusia.<br />
Enzim tersusun atas protein (Apoenzim), tersedia di alam dan mengontrol pembentukan dan dekomposisi bahan-bahan penting yang ada di sayuran, buah-buahan dan hewan. Reaksi biokimia yang paling sering saat mengaplikasian enzim secara industri adalah peruraian hidrolitik komponen bahan pangan yang memiliki berat molekul (BM) tinggi seperti pati, protein, selulosa, dan sebagainya.<br />
Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut Koenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.2 SIFAT DAN FUNGSI ENZIM KATALISATOR </b></span></div><span class="fullpost"> a. SIFAT<br />
Sebagai katalis, enzim mirip dengan katalis lain, yang umumnya senyawa yang jauh lebih kecil, seringkali berupa senyawa anorganik dan bahkan berupa logam. Sifat inilah yang memungkinkan aneka reaksi dapat berlangsung di dalam sel. Dalam mengkatalisis suatu reaksi, diasumsikan enzim berikatan lebih dulu dengan substrat. Akibat ikatan ini, terbentuklah suatu senyawa baru, yang dinamai kompleks enzim-substrat saja, yang dapat disingkat sebagai kompleks ES atau ES saja. Reaksi antara enzim dengan substrat, yang membentuk kompleks substrat tersebut, dapat ditulis secara sederhana sebagai berikut. <br />
E + S ES<br />
b. FUNGSI<br />
• Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel<br />
• Enzim juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh<br />
• Enzim juga terlibat dalam fungs-fungsi yang khas, seperti lusiferase yang menghasilkan cahaya pada kunang-kunang<br />
• Enzim juga berfungsi memecah molekul yang besar (seperti pati dan protein) menjadi molekul yang kecil, sehingga dapat diserap oleh usus.<br />
• Enzim menentukan langkah-langkah apa saja yang terjadi dalam lintasan metabolisme.<br />
<br />
<br />
c. Jenis-jenis Enzim<br />
1) Koenzim : komponen bukan protein yang membantu aktivitas enzim dalam bentuk senyawa organik<br />
2) Kofaktor : komponen bukan protein yang membantu aktivitas enzim dalam bentuk senyawa anorganik<br />
3) Apoenzim : bagian dari enzim yang berupa protein<br />
4) Holoenzim : seluruh bagian enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengkatalisis bersama koenzim/kofaktor.<br />
5) Gugus prostetik : kofaktor/koenzim yang terikat kuat pada enzim<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.3 MEKANISME KERJA ENZIM</b></span></div><span class="fullpost"> Enzim dapat bekerja dengan beberapa mekanisme, yaitu :<br />
Enzim berikatan dengan substrat dan mengarahkannya tepat untuk bereaksi.<br />
Enzim mengkatalisis suatu reaksi kimia dengan berikatan dengan substrat membentuk kompleks enzim substrat<br />
Reaksi berlangsung di suatu daerah dinamis yang berukuran relatif kecil, yaitu tempat aktif enzim atau tempat katalitik. Tempat di luar tempat aktif disebut allosteris site.<br />
Tempat aktif ini juga mengandung kofaktor.<br />
Enzim dan substrat yang telah diaktifkan membentuk kompleks berenergi tinggi yang tidak stabil dengan konfigurasi elektronik yang tegang antara substrat dan produk.<br />
Kompleks stadium transisi kemudian terurai menjadi produk dan melepaskan diri dari enzim.<br />
Enzim bebas kemudian mengikat set substrat lain dan mengulang proses tersebut<br />
<br />
Mekanisme kerja enzim :<br />
Ikatan enzim enzim substrat yang demikian spesifik dapat dijelaskan melalui model.<br />
– Model “Kunci-Anak Kunci” (Emil Fischer)<br />
– Model Induced Fit (Koshland, Nemethy, Filmer)<br />
Model pengikatan ini terus berkembang sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan tentang proses terjadinya inhibisi terhadap kerja enzim.<br />
<br />
<br />
• Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok.<br />
• Menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.4 KOMPLEKS ENZIM SUBSTRAT</b></span></div><span class="fullpost"> Perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai, supaya reaksi berjalan optimum. Semakin banyak enzim, reaksi akan semakin cepat. Peningkatan konsentransi substrat dapat meningkatkan kecepatan reaksi bila jumlah enzim tetap. Namun pada saat sisi aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim selanjutnya. Dengan konsentrasi enzim yang tetap, perubahan substrat akan menambah kecepatan reaksi.<br />
<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><b>2.5 KOFAKTOR DAN KOENZIM </b></span></div><span class="fullpost"> 2.5.1 Kofaktor<br />
Banyak enzim dalam melaksanakan fungsi katalitiknya membutuhkan senyawa lain yang bukan protein. Senyawa lain tersebut disebut kofaktor. Kofaktor tersebut harus terikat terlebihdulu dengan enzim sebelum melaksanakan fungsi katalitiknya. Kofaktor dapat berupa senyawa inorganik atupun organik. Kofaktor yang berupa senyawa inorganik, yaitu logam disebut kofaktor logam, sedangkan kofaktor yang berupa senyawa organik nonprotein disebut koenzim. <br />
Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan untuk mencapai aktivitas penuhnya. Namun beberapa memerlukan pula molekul non-protein yang disebut kofaktor untuk berikatan dengan enzim dan menjadi aktif.[38] Kofaktor dapat berupa zat anorganik (contohnya ion logam) ataupun zat organik (contohnya flavin dan heme). Kofaktor dapat berupa gugus prostetik yang mengikat dengan kuat, ataupun koenzim, yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim semasa reaksi.<br />
Enzim yang memerlukan kofaktor namun tidak terdapat kofaktor yang terikat dengannya disebut sebagai apoenzim ataupun apoprotein. Apoenzim beserta dengan kofaktornya disebut holoenzim (bentuk aktif). Kebanyakan kofaktor tidak terikat secara kovalen dengan enzim, tetapi terikat dengan kuat. Namun, gugus prostetik organik dapat pula terikat secara kovalen (contohnya tiamina pirofosfat pada enzim piruvat dehidrogenase). Istilah holoenzim juga dapat digunakan untuk merujuk pada enzim yang mengandung subunit protein berganda, seperti DNA polimerase. Pada kasus ini, holoenzim adalah kompleks lengkap yang mengandung seluruh subunit yang diperlukan agar menjadi aktif.<br />
Contoh enzim yang mengandung kofaktor adalah karbonat anhidrase, dengan kofaktor seng terikat sebagai bagian dari tapak aktifnya. <br />
<br />
2.5.2 Koenzim<br />
<br />
Model pengisian ruang koenzim NADH<br />
Koenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya. Contoh koenzim mencakup NADH, NADPH dan adenosina trifosfat. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H–) yang dibawa oleh NAD atau NADP+, gugus asetil yang dibawa oleh koenzim A, formil, metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus metil yang dibawa oleh S-adenosilmetionina. Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin.<br />
Oleh karena koenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim, adalah dapat dikatakan koenzim merupakan substrat yang khusus, ataupun substrat sekunder. Sebagai contoh, sekitar 700 enzim diketahui menggunakan koenzim NADH.<br />
Regenerasi serta pemeliharaan konsentrasi koenzim terjadi dalam sel. Contohnya, NADPH diregenerasi melalui lintasan pentosa fosfat, dan S-adenosilmetionina melalui metionina adenosiltransferase. <br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.6 PROENZIM/APOENZIM</b></span></div><span class="fullpost"> Proenzim atau zimogen merupakan enzim yang diproduksi dalam bentuk inaktif. Ada dua tujuan utama pembentukan proenzim ini, yaitu: (1) Melindungi tubuh dari proses autodigesti; (2) Melayani kebutuhan enzim tertentu dengan cepat. Sebagai contoh misalnya pepsinogen, tripsiogen dan kemotripsinogen.<br />
Biasanya dalam bentuk yang masih berupa proenzim atau zimogen ini, enzim tersebut diberi nama seperti nama trivialnya dan ditambah dengan awalan pro- atau akhiran –ogen. Contoh yang paling dikenal adalah enzim pencerna protein yang dikeluarkan oleh pancreas, yaitu tripsin, kimotripsin, dan elastase. Enzim-enzim ini diaktifkan di tempat dia harus bekerja dan oleh keadaan tertentu. Pepsin misalnya, disekskresikan oleh sel-sel utama (chief cell) epitel mukosa lambung, dalam bentuk yang belum aktif dan dinamai sebagai pepsinogen.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.7 ISOSIM </b></span></div><span class="fullpost"> Isozim atau Iso-enzim adalah dalam suatu campuran terdapat lebih dari satu enzim yang dapat berperan dalam suatu substrat untuk memberikan suatu hasil yang sama.<br />
Keuntungan bagi tumbuhan yang mengandung isoenzim adalah karena isozim – isozim tersebut akan memiliki tanggapan yang berbeda terhadap faltor – faktor lingkungan. Setiap isozim dihadapkan pada lingkungan kimia yang berbeda dab masing – masing berperan pada posisi yang berbeda dalam lintasan metabolic.<br />
Isozim merupakan sekolompok enzim yang mempunyai aktivitas yang sama. Bentuk-bentuk enzim tersebut berbeda secara fisik, kimia dan imunologik dan dapat dipisahkan. Isozim lazim ditemukan di dalam serum dan jaringan semua vertebrata, insekta, tumbuhan, dan organisme uniseluler. Jaringan yang berbeda dapat mengandung isozim yang berbeda pula, dan semua isozim ini mempunyai afinitas berbeda-beda terhadap substrat.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.8 KINETIKA ENZIM</b></span></div><span class="fullpost"> <br />
Mekanisme reaksi enzimatik untuk sebuah subtrat tunggal. Enzim (E) mengikat substrat (S) dan menghasilkan produk (P). Kinetika enzim menginvestigasi bagaimana enzim mengikat substrat dengan mengubahnya menjadi produk. Data laju yang digunakan dalam analisa kinetika didapatkan dari asal enzim. <br />
Pada tahun 1902, Victor Henri mengajukan suatu teori kinetika enzim yang kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan. Setelah Peter Lauritz Sørensen menentukan skala pH logaritmik dan memperkenalkan konsep penyanggaan (buffering) pada tahun 1909, kimiawan Jerman Leonor Michaelis dan murid bimbingan pascadokotoralnya yang berasal dari Kanada, Maud Leonora Menten, mengulangi eksperimen Henri dan mengkonfirmasi persamaan Henri. Persamaan ini kemudian dikenal dengan nama Kinetika Henri-Michaelis-Menten (kadang-kadang juga hanya disebut kinetika Michaelis-Menten). Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan lebih jauh oleh G. E. Briggs dan J. B. S. Haldane. Penurunan persamaan kinetika yang diturunkan mereka masih digunakan secara meluas sampai sekarang. <br />
Salah satu kontribusi utama Henri pada kinetika enzim adalah memandang reaksi enzim sebagai dua tahapan. Pada tahap pertama, subtrat terikat ke enzim secara reversible, membentuk kompleks enzim-substrat. Kompleks ini kadang-kadang disebut sebagai kompleks Michaelis. Enzim kemudian mengatalisasi reaksi kimia dan melepaskan produk.<br />
<br />
Kurva kejenuhan suatu reaksi enzim yang menunjukkan relasi antara konsentrasi substrat (S) dengan kelajuan (v).<br />
Enzim dapat mengatalisasi reaksi dengan kelajuan mencapai jutaan reaksi per detik. Sebagai contoh, tanpa keberadaan enzim, reaksi yang dikatalisasi oleh enzim orotidina 5'-fosfat dekarboksilase akan memerlukan waktu 78 juta tahun untuk mengubah 50% substrat menjadi produk. Namun, apabila enzim tersebut ditambahkan, proses ini hanya memerlukan waktu 25 milidetik. Laju reaksi bergantung pada kondisi larutan dan konsentrasi substrat. Kondisi-kondisi yang menyebabkan denaturasi protein seperti temperatur tinggi, konsentrasi garam yang tinggi, dan nilai pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghilangkan aktivitas enzim. Sedangkan peningkatan konsentrasi substrat cenderung meningkatkan aktivitasnya. Untuk menentukan kelajuan maksimum suatu reaksi enzimatik, konsentrasi substrat ditingkatkan sampai laju pembentukan produk yang terpantau menjadi konstan. Hal ini ditunjukkan oleh kurva kejenuhan di samping. Kejenuhan terjadi karena seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat, semakin banyak enzim bebas yang diubah menjadi kompleks substrate-enzim ES. Pada kelajuan yang maksimum (Vmax), semua tapak aktif enzim akan berikatan dengan substrat, dan jumlah kompleks ES adalah sama dengan jumlah total enzim yang ada. Namun, Vmax hanyalah salah satu konstanta kinetika enzim. Jumlah substrat yang diperlukan untuk mencapai nilai kelajuan reaksi tertentu jugalah penting. Hal ini diekspresikan oleh konstanta Michaelis-Menten (Km), yang merupakan konsentrasi substrat yang diperlukan oleh suatu enzim untuk mencapai setengah kelajuan maksimumnya. Setiap enzim memiliki nilai Km yang berbeda-beda untuk suatu subtrat, dan ini dapat menunjukkan seberapa kuatnya pengikatan substrat ke enzim. Konstanta lainnya yang juga berguna adalah kcat, yang merupakan jumlah molekul substrat yang dapat ditangani oleh satu tapak aktif per detik.<br />
Efisiensi suatu enzim diekspresikan oleh kcat/Km. Ia juga disebut sebagai konstanta kespesifikan dan memasukkan tetapan kelajuan semua langkah reaksi. Karena konstanta kespesifikan mencermikan kemampuan katalitik dan afinitas, ia dapat digunakan untuk membandingkan enzim yang satu dengan enzim yang lain, ataupun enzim yang sama dengan substrat yang berbeda. Konstanta kespesifikan maksimum teoritis disebut limit difusi dan nilainya sekitar 108 sampai 109 (M-1 s-1). Pada titik ini, setiap penumbukkan enzim dengan substratnya akan menyebabkan katalisis, dan laju pembentukan produk tidak dibatasi oleh laju reaksi, melainkan oleh laju difusi. Enzim dengan sifat demikian disebut secara katalitik sempurna ataupun secara kinetika sempurna. Contoh enzim yang memiliki sifat seperti ini adalah karbonat anhidrase, asetilkolinesterase, katalase, fumarase, β-laktamase, dan superoksida dismutase.<br />
Kinetika Michaelis-Menten bergantung pada hukum aksi massa, yang diturunkan berdasarkan asumsi difusi bebas dan pertumbukan acak yang didorong secara termodinamik. Namun, banyak proses-proses biokimia dan selular yang menyimpang dari kondisi ideal ini, disebabkan oleh kesesakan makromolekuler (macromolecular crowding), perpisahan fase enzim/substrat/produk, dan pergerakan molekul secara satu atau dua dimensi. Pada situasi seperti ini, kinetika Michaelis-Menten fraktal dapat diterapkan.<br />
Beberapa enzim beroperasi dengan kinetika yang lebih cepat daripada laju difusi. Hal ini tampaknya sangat tidak mungkin. Beberapa mekanisme telah diajukan untuk menjelaskan fenomena ini. Beberapa protein dipercayai mempercepat katalisis dengan menarik substratnya dan melakukan pra-orientasi substrat menggunakan medan listrik dipolar. Model lainnya menggunakan penjelasan penerowongan kuantum mekanika, walaupun penjelasan ini masih kontroversial. Penerowongan kuantum untuk proton telah terpantau pada triptamina. <br />
<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.9 INHIBITOR KOMPETITIF</b></span></div><span class="fullpost"> Molekul penghambat yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada bagian bukan sisi aktif enzim. Inhibitor ini menyebabkan sisi aktif berubah sehingga tidak dapat berikatan dengan substrat. Inhibitor nonkompetitif tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. <br />
<br />
Inhibitor kompetitif mengikat enzim secara reversibel, menghalangi pengikatan substrat. Di lain pihak, pengikatn substrat juga menghalangi pengikatan inhibitor. Substrat dan inhibitor berkompetisi satu sama lainnya. <br />
<br />
<br />
Jenis-jenis inihibisi. Klasifikasi ini diperkenalkan oleh W.W. Cleland:<br />
<br />
A. Inhibisi kompetitif<br />
Pada inihibisi kompetitif, inhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan dengan enzim. Seringkali inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat asli enzim. Sebagai contoh, metotreksat adalah inihibitor kompetitif untuk enzim dihidrofolat reduktase. Kemiripan antara struktur asam folat dengan obat ini ditunjukkan oleh gambar di samping bawah. Perhatikan bahwa pengikatan inhibitor tidaklah perlu terjadi pada tapak pengikatan substrat apabila pengikatan inihibitor mengubah konformasi enzim, sehingga menghalangi pengikatan substrat. Pada inhibisi kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak berubah, namun memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal tersebut, sehingga meningkatkan Km.<br />
<br />
B. Inhibisi tak kompetitif<br />
Pada inhibisi tak kompetitif, inhibitor tidak dapat berikatan dengan enzim bebas, namun hanya dapat dengan komples ES. Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak aktif. Jenis inhibisi ini sangat jarang, namun dapat terjadi pada enzim-enzim multimerik.<br />
<br />
C. Inhibisi non-kompetitif<br />
Inhibitor non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan dengan enzim. Baik kompleks EI dan EIS tidak aktif. Karena inhibitor tidak dapat dilawan dengan peningkatan konsentrasi substrat, Vmax reaksi berubah. Namun, karena substrat masih dapat mengikat enzim, Km tetaplah sama.<br />
<br />
D. Inhibisi campuran<br />
Inhibisis jenis ini mirip dengan inhibisi non-kompetitif, kecuali kompleks EIS memiliki aktivitas enzimatik residual. Pada banyak organisme, inhibitor dapat merupakan bagian dari mekanisme umpan balik. Jika enzim memproduksi terlalu banyak produk, produk tersebut dapat berperan sebagai inhibitor bagi enzim tersebut. Hal ini akan menyebabkan produksi produk melambat atau berhenti. Bentuk umpan balik ini adalah umpan balik negatif. Enzim memiliki bentuk regulasi seperti ini sering kali multimerik dan mempunyai tapak ikat alosterik. Kurva substrat/kelajuan enzim ini tidak berbentuk hiperbola melainkan berbentuk S.<br />
Kegunaan inhibitor:<br />
Oleh karena inhibitor menghambat fungsi enzim, inhibitor sering digunakan sebagai obat. Contohnya adalah inhibitor yang digunakan sebagai obat aspirin. Aspirin menginhibisi enzim COX-1 dan COX-2 yang memproduksi pembawa pesan peradangan prostaglandin, sehingga ia dapat menekan peradangan dan rasa sakit. Namun, banyak pula inhibitor enzim lainnya yang beracun. Sebagai contohnya, sianida yang merupakan inhibitor enzim ireversibel, akan bergabung dengan tembaga dan besi pada tapak aktif enzim sitokrom c oksidase dan memblok pernafasan sel<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.10 ENZIM ALOSTERIK DAN SIFATNYA</b></span></div><span class="fullpost"> Pada beberapa jenis jalur metabolisme, produk akhir dapat berikatan dengan enzim bukan pada sisi aktif enzim tetapi pada titik control lainnya. Jenis enzim demikian dinamakan enzim alosterik. Enzim alosterik sering berbentuk protein yang memiliki beberapa subunit protein dan memiliki satu atau lebih sisi aktif pada masing-masing subunitnya. Terikatnya substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan konformasi protein pada enzim tersebut yang memungkinkan sisi aktif lainnya memiliki afinitas untuk berikatan dengan molekul substrat. Enzim alosterik dikontrol oleh molekul efektor (activator dan inhibitor) yang berikatan pada enzim pada bagian tertentu dari enzim tersebut di luar sisi aktif enzim, dan selanjutnya dapat menyebabkan perubahan konformasi sisi aktif enzim yang dapat mempengaruhi kecepatan enzim<br />
tersebut. Molekul activator alosterik dapat meningkatkan laju kerja enzim, sedangkan molekul inhibitor alosterik dapat menurunkan kerja enzim.<br />
Pada beberapa sistem multienzim, enzim pertama atau enzim pengatur memiliki sifat yang menonjol. Enzim ini dihambat oleh produk akhir sistem multienzim. Bilangan produk akhir urutan metabolik tersebut meningkat di atas konsentrasi imbang-normalnya, yang menunjukkan bahwa senyawa ini sedang diproduksi dalam jumlah yang melebihi kebutuhan sel, produk akhir urutan ini bekerja sebagai suatu penghambat spesifik terhadap enzim pertama atau pengatur di dalam urutan ini. Keseluruhan sistem enzim, oleh karenanya, melambatkan kecepatan reaksi sehmgga produksi senyawa produk akhir tersebut menjadi seimbang dengan kebutuhan sel. Jenis pengaturan ini disebut penghambatan balik.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>2.11 METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO</b></span></div><span class="fullpost"> a. Jenis-jenis Protein dan Asam Amino <br />
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.<br />
Ada dua jenis protein, dibedakan oleh hasil-hasil yang diperoleh, apabila protein dihirolisasi manjadi satuan monomer penyusun. Ini adalah protein sederhana dan protein berkonjugasi :<br />
o Protein sederhana: hanya asam amino<br />
o Protein berkonjugasi: asam amino + gugus (-gugus) prostetik nonprotein.<br />
Penggolongan protein menurut kelarutannya :<br />
Protein berserat. Tidak larut dalam larutan garam dalam air<br />
Protein berbentuk bola. Larut dalam larutan garam dalam air.<br />
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan asam, amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.<br />
Asam amino terdiri dari dua kelompok, yakni sebagai berikut :<br />
Asam Amino Esensial <br />
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh. Asam amino jenis ini harus didatangkan dari makanan kita sehari-hari. Asam amino esensial terdiri atas Valine, Lysine, Threonine, Leucine, Tryptophan, Phenylalanine, dan Methionine.<br />
<br />
<br />
Asam Amino Non-Esensial<br />
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Asam amino non esensial terdiri atas Glycine, Tyrosine, Cystine, Alanine, Serine, Asam Glutamat, Asam Aspartat, Arginin, Histidin, Proline Hydroxyproline, dan Citruline.<br />
<br />
b. Pencernaan dan Absorbsi Protein <br />
Protein merupakan suatu bahan yang penting dalam tubuh karena fungsinya yang beragam, terutama sebagai struktural tubuh, katalitik, dan sinyal dalam jaras tubuh. Sumber C dan N dari protein dapat digunakan untuk sintesis protein dan asam amino baru serta rangka karbonnya sebagai senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Gugus NH2 dari asam amino akan masuk ke dalam sintesis urea (ureotelik). Enzim yang digunakan untuk memecah protein (protease/peptidase) disintesis dan disekresi dalam bentuk inaktif yang disebut proenzim atau zimogen.<br />
Lambung<br />
Getah lambung merupakan cairan jernih berwarna kuning pucat yang mengandung HCl 0,2-0,5% dengan pH sekitar 1,0. Getah lambung terdiri atas sekitar 97-99% air. Sisanya terdiri atas musin (lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin), dan lipase. Getah lambung berfungsi untuk membunuh mikroorganisme, denaturasi protein makanan, dan memberi lingkungan pH yang sesuai untuk pepsin bekerja (pH optimal 1,0-2,0).<br />
pepsin dan renin.<br />
Duodenum<br />
Kimus akan cepat dinetralisir oleh getah pankreas karena mengandung bikarbonat (HCO3-). Dalam getah pankreas terdapat beberapa enzim (khusus untuk protein) yang dilepaskan sebagai zimogen. Kerja pankreolitik yang dimiliki getah pankreas disebabkan oleh tiga buah enzim endopeptidase: tripsin, kimotripsin, dan elastase yang menyerang protein serta polipeptida yang dilepas dari lambung untuk membentuk senyawa-senyawa polipeptida, peptida, atau keduanya.<br />
Usus halus (getah usus)<br />
Getah usus memiliki aminopeptidase yang merupakan eksopeptidase yang menyerang ikatan peptida di dekat terminal amino asam amino polipeptida serta oligopeptida dan dipeptidase dengan beragam spesifisitas, yang sebagian diantaranya berada di sel epitel usus. Dipeptidase membentuk dipeptida menjadi asam amino bebas.<br />
<br />
c. Biosintesa Asam Amino<br />
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara terus menerus diganti (protein turnover). <br />
Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk :<br />
Struktur basa nitrogen DNA dan RNA<br />
Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim dll.<br />
Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya<br />
Hormon dan fosfolipid<br />
Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan sebagai sumber energi jika nitrogen dilepas. <br />
<br />
d. Keseimbangan Nitrogen<br />
Daur nitrogen adalah bukti lain bahwa bumi secara khusus dirancang untuk kehidupan manusia. Nitrogen adalah salah satu unsur dasar yang terdapat dalam jaringan tubuh semua organisme hidup. Meskipun 78% dari atmosfer merupakan nitrogen, manusia dan hewan tidak dapat menyerapnya secara langsung. Di sinilah bakteri berfungsi dengan membantu kita memenuhi kebutuhan nitrogen.<br />
Daur nitrogen dimulai dengan gas nitrogen (N2) yang ada diudara. Bakteri yang hidup di beberapa tanaman mengubah nitrogen menjadi amonia (NH3). Sebaliknya, jenis bakteri lain<br />
mengubah amonia menjadi nitrat (NO3). (Halilintar juga memainkan peranan penting pada proses perubahan nitrogen di udara menjadi amonia).<br />
Pada tingkat selanjutnya, makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri, seperti tumbuhan hijau, dapat menyerap nitrogen. Hewan dan manusia, yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan nitrogen hanya dengan memakan tumbuh-tumbuhan tersebut.Nitrogen pada hewan dan manusia kembali ke alam melalui kotoran dan bangkai yang diuraikan oleh bakteri. Sementara menguraikan zat, bakteri tidak hanya melakukan tugas sebagai pembersih, tetapi juga melepaskan amonia, sumber utama nitrogen. Ada bakteri yang mengubah sejumlah tertentu ammonia menjadi nitrogen dan mencampurnya dengan udara. Ada juga bakteri yang mengubah sisanya menjadi nitrat. Tumbuhan menggunakan nitrat dan daur terus berlanjut. Tidak adanya bakteri dalam daur ini akan mengakibatkan berakhirnya kehidupan. Tanpa bakteri, tumbuhan tidak dapat memenuhi kebutuhan nitrogennya dan akan segera punah. Kehidupan tak mungkin terjadi di tempat yang tak memiliki tumbuhan.</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"> <b>DAFTAR PUSTAKA</b></span></div><span class="fullpost"> <br />
Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC<br />
Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia dasar B, Jakarta, FKUI<br />
Sadikin,Muhamad.2002.Biokimia Enzim.Jakarta : Widya Medika<br />
Price A. Sylvia & Wilson M. Lorraine. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.<br />
http://www.scribd.com/doc/54311055/Enzim-komponen-PRINT.Diakses pada tanggal 12 Mei 2011.<br />
http://www.wikipedia.com, diakses pada tanggal 12 Mei 2011.<br />
</span>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-44633690138420640072011-06-04T03:03:00.000-07:002011-09-18T05:02:37.452-07:00METABOLISME LEMAK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-KRabX1vfNQQ/TeoFU06XyxI/AAAAAAAAACI/38DXEzaxRP0/s1600/membrane.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="http://3.bp.blogspot.com/-KRabX1vfNQQ/TeoFU06XyxI/AAAAAAAAACI/38DXEzaxRP0/s320/membrane.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>2.1 JENIS-JENIS LIPID DAN ASAM LEMAK</b></div>Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi di dalam pelarut-pelarut.<br />
Fungsi lipid adalah sebagai berikut :<br />
• Sebagai penyusun struktur membran sel<br />
• Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material<br />
• Sebagai cadangan energy<br />
• Lipid disimpan sebagai jaringan adipose<br />
• Sebagai hormone vitamin<br />
• Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses- proses biologis.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span class="fullpost"> JENIS-JENIS LIPID<br />
Terdapat jenis lipid yaitu sebagai berikut :<br />
1. Asam lemak, terdiri atas dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh<br />
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida<br />
3. Lipid kompleks terdapat lipoprotein dan glikolipid<br />
4. Non gliserida terdiri atas sfingolipid, steroid <br />
<br />
1. Asam lemak <br />
Asam lemak merupakan asam monokarbosilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH atau CnH2 n+1-COOH. Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai C24. Asam lemak ada dua macam yaitu sebagai berikut :<br />
a. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap <br />
b. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), memiliki satu atau lebih ikatan rangkap<br />
<br />
2. Gliserida netral (lemak netral)<br />
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1,2,3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak disebut trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energy penting dari sumber lipid.<br />
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah :<br />
• Lemak : umumnya diperoleh dari hewan, berwujud padat pada suhu ruang, tersusun dari asal lemak jenuh<br />
• Minyak : umumnya diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh, dan fosfogliserida (fosfolipid)<br />
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.<br />
Penggunaan fosfogliserida adalah :<br />
• Sebagai komponen penyusun membrane sel<br />
• Sebagai agen emulsi<br />
• Struktur dari fosfolipid : fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusunan membrane sel<br />
<br />
3. Lipid kompleks <br />
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.<br />
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks. <br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><b>2.2 SENYAWA LIPID</b></span></div><span class="fullpost"> Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai<br />
suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik.Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><b>2.3 BIOSENTISIT LIPID</b></span></div><span class="fullpost"> <br />
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu misalnya asam lemak esesial.<br />
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :<br />
<br />
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar payudara dan adipose<br />
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.<br />
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidro karbon ( gugus alkil) asam lemak.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><b>2.4 METABOLISME LIPID</b></span></div><span class="fullpost"> Lipid (lemak) merupakan nutrient padat yang paling berkalori dan menyediakan 9 kkal per gram. Lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan dan minyak yang cair pada suhu ruangan. Lipid tersusun dari karbon, hydrogen, dan oksigen, tapi proporsi setiap elemen berbeda dari karbohidrat.<br />
Lipid dasar disusun dari trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan dibentuk oleh tiga asam lemak yang melekat pada gliserol. Asam lemak disusun dari rantai atom karbon dan atom hydrogen dengan kelompok asam pada satu ujung rantai dan kelompok metil pada ujung lain. Proses selama asam lemak disintesis disebut lipogenesis. Asam lemak dapat jenuh, dimana tiap karbon dalam rantai memiliki dua atom hidrogen yang melekat, atau tidak jenuh, dimana sejumlah atom hidrogen yang tidak sama dilekatkan dan atom karbon melekat dengan yang lain dengan ikatan ganda. Asam lemak tidak jenuh tunggal memiliki dua atau lebih ikatan ganda, sedangkan asam lemak tidak jenuh ganda memiliki dua ikatan ganda karbon atau lebih. Beragam tipe asam lemak memiliki kepentingan untuk kesehatan dan timbulnya penyakit dan telah disebutkan dalam petunjuk diet.<br />
Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh, merupakan satu-satunya asam lemak esensial pada manusia. Asam linolenat dan asam arakidonat, juga asam lemak tidak jenuh adalah penting untuk proses metabolisme tapi dapat dihasilkan oleh tubuh apabila tersedia asam linoleat. Kebanyakan lemak hewan memiliki proporsi asam lemak jenuh yang tinggi., sedangkan lemak sayuran memiliki jumlah yang tinggi akan asam lemak tidak jenuh dan tidak jenuh majemuk.<br />
Lemak merupakan bentuk penghasil energy tubuh yang utama. Monogliserida dari porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dengan proses glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat mengoksidasi asam lemak dan energi.<br />
Lipid yang secara bioligis penting adalah asam lemakdan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid, dan senyawa terkait, serta sterol. Trigliserida terdiri dari tiga asam lemak yang terkait ke gliserol yaitu sebagai berikut :<br />
• Asam lemak tipikal dibagi menjadi 3 yaitu : asam palmitrat, asam stearat, dan asam oleat<br />
• Trigliserida (triasilgliserol) : ester gliserol dan tiga asam lemak<br />
R= rantai alifatik dengan panjang dan derajat saturasi yang beraneka ragam<br />
• Fosfolipid <br />
Asam lemak yang terdapat di alam mengandung jumlah atom karbon genap. Asam-asam ini dapat jenuh (tidak ada ikatan ganda) atau tak jenuh (terdehidrogenasi, dengan aneka jumlah ikatan ganda). Fosfolipid adalah unsur pokok membrane sel. Sterol mencakup berbagai hormon steroid dan kolesterol.<br />
</span><br />
<span class="fullpost">PERANAN HATI PADA METABOLISME LIPID<br />
<br />
Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.<br />
<br />
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid :<br />
<br />
1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi<br />
empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang <br />
disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.<br />
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam<br />
lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.<br />
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS)<br />
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolisme <br />
lipoprotein plasma.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><b>2.5 PENCERNAAN & PENYERAPAN DI USUS</b></span></div><span class="fullpost"> Tahap Pencernaan di Usus, sebagai berikut :<br />
Setelah makanan tinggal di lambung selama beberapa saat, makanan kemudian didorong oleh kontraksi otot ke bagian usus kecil yang pertama, yang disebut duodenum. Ketika makanan masuk ke duodenum, tahap pencernaan usus dimulai. Tahap ini merupakan tahap utama terjadinya pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak ke dalam bentuk yang dapat diserap. Makanan yang sudah setengah dicerna yang datang dari lambung harus cukup asam agar dapat memicu pengeluaran enzim-enzim pencernaan yang bertanggung jawab atas pemecahan utama dari makanan. Enzim-enzim ini adalah protease chymotripsin dan tripsin untuk memecah protein; amilase dan saccharidase untuk memecah berbagai bentuk lemak. Enzim-enzim ini diproduksi oleh pankreas, dan produksinya oleh pankreas dipengaruhi oleh hormon secretin dan cholecystokinin yang dikeluarkan oleh lapisan duodenum. Pelepasan kedua hormon ini dipengaruhi oleh keasaman muatan usus. Jika makanan yang berasal dari lambung tidak cukup asam karena lambung tidak cukup mengeluarkan asam, maka mungkin hormon yang dilepaskan tidak akan cukup untuk merangsang pelepasan enzim-enzim pencernaan utama dalam jumlah yang cukup, sehingga menghasilkan maldigesti atau malabsorpsi. Sangat jelas bahwa sekresi asam lambung sangat penting untuk efektifitas penyerapan zat gizi, dan kemampuan untuk menghasilkan asam lambung ini seringkali menurun sejalan dengan usia, sehingga banyak usia lanjut yang mengalami masalah pencernaan.<br />
Tahap penyerapan di usus merupakan tahap yang sangat vital, dan prosesnya dibantu oleh kecukupan zat-zat gizi tertentu seperti seng, asam panthotenic, dan vitamin A. Rasa nyeri di usus akibat peradangan lapisan permukaan dalam usus, dapat terjadi karena kekurangan zat-zat gizi ini, disamping bisa juga disebabkan oleh candida yang tidak terkendali. Serat dalam makanan juga diketahui memperbaiki kapasitas penyerapan di usus.<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></span></div><span class="fullpost"> GUYTON,Arthur C.1992.Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit (human Phisiology and<br />
mechanism of disease ). Jakatra : EGC<br />
<br />
Potter, Perry.2006.Konsep Proses dan praktik, Fundamental Keperawatan, vol. 2, edisi 4.<br />
Penerbit buku kedokteran EGC.<br />
<br />
Perry,A,G.& Potter,P.A. 1999.Fundamental Keperawatan,buku kedokteran.Jakarta:EGC<br />
<br />
http://www.scribd.com/doc/54311051/Metabolisme-Karbohidrat-Protein-dan-Lemak-PRINT.<br />
Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.<br />
<br />
http://www.wikipedia.com diakses pada tanggal 1 juni 2011.<br />
</span>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-37159930240861018142011-05-08T06:02:00.000-07:002011-09-18T05:09:44.711-07:00FISIOLOGI TIDUR<div style="color: black;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-v7sO61mrk8k/TcaUO0KNiVI/AAAAAAAAAB4/4JYcj23oK4I/s1600/Sleep.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-v7sO61mrk8k/TcaUO0KNiVI/AAAAAAAAAB4/4JYcj23oK4I/s1600/Sleep.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">2.1. Pengertian Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. <span lang="SV">Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. Istirahat juga bisa diartikan dengan bersantai, menyegarkan diri atau diam, melepaskan diri dari apapun yang membosankan, menyakitkan atau menjengkelkan. Status aktifitas tubuh dalam keadaan menurun, keadaan tenang, rileks, bebas dari cemas dan takut</span><br />
<br />
<span lang="SV"><a name='more'></a></span><br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Sedangkan tidur merupakan suatu keadaan berubahnya kesadaran, dimana dengan adanya berbagai derajat stimulus dapat menimbulkan suatu keadaan yang benar - benar terjaga (Taylor, 1997). Tidur merupakan aktivitas yg melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer, endokrin, KV, Respirasi, dan muskulosekeltal</span><span lang="SV" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">. </span><span lang="SV">Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi,perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.2 Fisiologis Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003). </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Tidur ditandai dengan:</span></b></div><ul style="color: black; margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Aktivitas fisik, minimal</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Perubahan-perubahan fisiologis tubuh dan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Penurunan respon terhadap rangsangan eksternal</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Meskipun tujuan dari tidur sebenarnya tidak jelas, namun diyakini bahwa tidur diperlukan untuk memelihara kesehatan dan menjaga keseimbangan mental emosional.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Apabila kekurangan tidur akan mengakibatkan kondisi yang dapat merusak orang yang mengalaminya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Sclain itu, stres pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang dipeerkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">2.3. </span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gelombang Otak</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Aktivitas otak berupa gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulit kepla, disebut gelombang EEG (Elektro-Ensefalo-Gram). Amplitudo dan frekuensi EEG bervariasi, tergantung, pada tempat perekaman dan aktivitas otak saat perekaman. Saat subyek santai, mata tertutup, gambaran EEG nya menunjukkan aktivitas sedang dengan gelombang sinkron 8-14 siklus/detik, disebut gelombang alfa. Gelombang alfa dapat direkam dengan baik pada area visual di daerah oksipital. Gelombang alfa yang sinkron dan teratur akan hilang, kalau subyek membuka matanya atau jika lampu disorotkam dipelupuk matanya yang tertutup. Gelombang yang terjadi adalah gelombang beta (> 14 siklus/detikz). Gelombang beta direkam dengan baik diregio frontal, merupakan tanda bahwa orang terjaga, waspada dan terjadi aktivitas mental. Meski gelombang EEG berasal dari kortek, modulasinya dipengaruhi oleh formasio retikularis di subkortek.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">2.4. </span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Formasio Retikularis</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"> Formasio retikularis terletak di substansi abu otak dari daerah medulla sampai midbrain dan talamus. Neuron formasio retikularis menunjukkan hubungan yang menyebar. Perangsangan formasio retikularis midbrain membangkitkan gelombang beta, individu seperti dalam keadaan bangun dan terjaga. Lesi pada formasio retikularis midbrain mengakibatkan orang dalam stadium koma, dengan gambaran EEG gelombang delta. Jadi formasio retikularis midbrain meragsang ARAS (Ascending Reticular Activating System), suatu proyeksi serabut difus yang menuju bagian area di forebrain. Nuklei retikular talamus juga masuk dalam ARAS, yang juga mengirimkan serabut difus kesemua area di kortek serebri. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"> ARAS mempunyai proyeksi non spesifik dengan depolarisasi global di korteks, sebagai kebalikan dari proyeksi sensasi spesifik dari talamus yang memlunyai efek eksitasi korteks secara khusus untuk tempat tertentu. Eksistansi ARAS pada umum memfasilitasi respon kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik dari talamus. Dalam keadaan normal, sewaktu perjalanan ke kortek, sinyal sensorik dari serabut sensori aferen menstimulasi ARAS melalui cabang-cabang kolateral akson. Jika sistem aferen terangsang seluruhnya (suara keras, mandi air dingin), proyeksi ARAS memicu aktivasi kortikal umum dan terjaga.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.5 Regulasi Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">Regulasi dan kontrol berdasarkan hubungan antara 2 mekanisme antagonis di otak:</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="letter-spacing: 0.1pt;">SAR (Sistem Aktivasi Retikular) </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Berlokasi batang otak teratas: mempertahankan kewaspadaan & terjaga. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">SAR menerima stimulus sensori visual, auditori, nyeri, dan taktil. Saat terbangun mrp hasil dari neuron dlm SAR yg mengeluarkan katekolamin (noreepinefrin)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">BSR (Bulbar Synchronizing Region) </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Mengambil alih yang menyebabkan tidur. Disebabkan oleh pelepasan serum serotonin.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">6</span></b><b><span lang="SV" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> Faktor yang </span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">M</span></b><b><span lang="SV" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">emperngaruhi Siklus Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui emapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="color: black; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.1 Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur,di antaranya adalah penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stress emosional,stimulan dan alcohol,diet, merokok,dan motivasi. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">a). </span>Penyakit</b>.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada biasanya.di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">b). </span></b><b><span lang="SV">Lingkungan.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi trsebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">c). </span></b><b><span lang="SV">Kelelahan.</span></b><span lang="SV"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin lelah seseorang,semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">d). </span></b><b><span lang="SV">Gaya hidup</span></b><span lang="SV">.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">e). </span></b><b><span lang="SV">Stress emosional.</span></b><span lang="SV"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><b><span lang="IN">f). </span></b><b><span lang="SV">Stimulant dan alkohol</span></b><span lang="SV">. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang SSP sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sedangkan konsumsi alcohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alcohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi buruk. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">g). </span></b><b><span lang="SV">Diet</span></b><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnyaterjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan ttal tidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">h). </span></b><b><span lang="SV">Merokok</span></b><span lang="SV"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di malam hari. </span><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">i). </span></b><b><span lang="SV">Medikasi.</span></b><span lang="SV"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM,metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (mis; meperidin hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><b><span lang="IN">j). </span></b><b><span lang="SV">Motivasi.</span></b><span lang="SV"> </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span lang="SV">Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapat mendatangkan kantuk. </span><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="SV">2.</span></b><b><span lang="IN">6</span></b><b><span lang="SV">.2 Fungsi Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Fungsi tidur adalah memperbaiki (<i>restorative</i>) kembali organ-organ tubuh (Fordiastiko,1997)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">NREM: anabolik dan sintesis RNA</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">REM: pembentukan hubungan baru pd korteks & sistem neuroendokrin yg menuju otak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: black; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">Pertumbuhan dan kesehatan anak-anak</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">Meringankan stres dan kegelisahan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: black; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">Memulihkan kemampuan untuk mengatasi dan mengkonsentrasikan pada kebutuhan sehari-hari.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">7.</span></b><b><span lang="FI" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> Irama Sirkadian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yamg melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah,temperature,sekresi hormone,metabolism dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah (Lilis,Taylor,Lemone,1989). </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><b><span lang="IN" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">2</span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">8.</span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">Skema Tahap Tidur </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 24pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">TAHAP-TAHAP TIDUR</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">TAHAP PRA TIDUR</span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="DE" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">NREM I NREM II NREM III NREM IV</span></b><b><span lang="DE" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="DE" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span lang="DE" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">REM</span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span lang="DE" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">NREM II</span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span lang="DE" style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">NERM III</span></b><b><span style="font-size: 16pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="NO-BOK" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">9.</span></b><b><span lang="NO-BOK" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> Tahapan Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="NO-BOK" style="letter-spacing: 0.1pt;">Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). </span><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="NO-BOK" style="letter-spacing: 0.1pt;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">9</span></b><b><span lang="NO-BOK" style="letter-spacing: 0.1pt;">.1 Tahapan Tidur NON REM</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. </span>Tidur kemudian berlanjut, gelombang makin lambat dan memperbesar, diselingi letupan gelombang seperti cepat kumparan. Secara umum, tidur manusia dibagi atas dua tahap, yakni <i>tidur ortodoks (tidur gelombang lambat) dan tidur paradoks [(tidur R(apid) E(ye) M(ovement)].</i> <span lang="IN">Pada tidur NON REM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh</span><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tahap 1: </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">tingkal paling dangkal dari tidur</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Pengurangan aktifitas fisik</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Mudah terbangun/terasa bermimpi</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tahap 2</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Relaksasi</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Mudah terbangun</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Fungsi tubuh makin lambat</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">10-20 menit</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tahap 3</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Awal tidur dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Sulit dibangunkan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Otot-otot relaksasi</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tanda vital menurun</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">15-30 menit</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tahap 4</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tidur dalam </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Sulit dibangunkan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tanda vital menurun</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">15-30 menit</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Sekresi lambung </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in;">Setiap perubahan tingkat mempunyai gambaran EEG khusus, gerak tubuh dan aktivitas otonom (kecepatan pernafasan dan debar jantung, pengeluaran keringat, pengeluaran hormon pertumbuhan) tertentu. Pada stadium 4 tidur ortodoks bergelombang sinkron, besar, dan lambat : gelombang delta (amplitudo tinggi, 3-4 siklus/detik) adalah stadium tidur paling dalam. Pada stadium ini anak kecil sering mengompol dan somnabulisme.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><b><span style="letter-spacing: 0.1pt;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.1pt;">9</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">.2 Tahapan Tidur REM</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Stadium 4 diikuti lanjut dengan tahap tidur paradoks atau tidur REM. Pada masa ini gelombang EEG menjadi seperti beta : cepat dan tidak sinkron, mirip dengan gelombang saat manusia berada dalam fase aktivitas, meski pada kenyataannya ia sangat sulit dibangunkan. Tonus otot leher dan anggota gerak minimal, bola mata bergerak cepat dibalik pelupuk mata yang menutup. Mimpi terjadi paling banyak dalam tahap ini.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tahap tidur REM :</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Terjadi mimpi (lebih nyata&rumit)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">90 menit</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Terjadi pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung, dan kecepatan respirasi dan peningkatan tekanan darah</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Peningkatan sekresi lambung</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Penurunan tonus otot skelet</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; letter-spacing: 0.1pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Sulit dibangunkan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.10. </span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pusat Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"> Jika stimulasi sensorik berkurang orang cenderung masuk kedalam stadium tidur, suatu fenomena pasif. Pusat formasion retikular di bagian bawah mempunyai peran aktif dalam menginduksi tidur dan mengatur stadiumnya. Jadi, sekresi seretonin dari neuron nuklei raphe di formasio retikular pontis akan meningkatkan gelombang lambat. Penglepasan norepinefrin dari neuron yang berasal dari lokus seruleus (bagian dari formasio retikular medula) dapat meningkatkan tidur REM. Lesi spesifik area ini akan secara selektid mempengaruhi kedua tahap tidur. Beberapa area hipotalamus tertentu mempunyai aktivitas mempromosi tidur. Obat yang menurunkan aktivitas norepinefrin otak, dapat menyebabkan insomnia; obat yang meningkatkan kadar seretonin otak, akan menyebabkan tidur. Beberapa protein pendorong tidur terakumulasi selama masa jaga, terutama dalam cairan serebrospinal, dan menginduksi tidur bila mencapai kadar tinggi.</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"> Pusat tidur formasion retikular bagian bawah dan pusat jaga midbrain (ARAS) di formasio retikular bagian atas, saling berinteraksi untuk mengatur tidak hanya setiap tahap tidur, tetapi juga seluruh siklus tidur-jaga. </div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"> <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">11.</span></b><b><span style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> Kebutuhan Tidur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Kebutuhan tidur pada manusia tcrgantung pada tingkat perkembangan,</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Tabel 1\Kebutuhan Tidur Manusia</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Umur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="letter-spacing: 0.1pt;">1. Tingkat Perkembangan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">0 - 1 bulan </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">14 - 18 jam/hr</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">2. Masa bayi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">1 bulan - 18 bulan 12 - 14 jam/ hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">3. Masa anak </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">18 bulan - 3 tahun 11 - 12 jam/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">4. Masa prasekolah </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">3 tahun - 6 tahun 11 jam/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">5. Masa sekolah </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">6 tahun - 12 tahun 10 jam/ hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">6. Masa remaja </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">12 tahun - 18 tahun 8,5 jam/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">7. Masa dewasa</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">8. Masa muda paruh baya </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">40 tahun - 60 tahun 7 jam/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">9. Masa dewasa tua </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">60 tahun keatas 6 jam/hari</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">2.</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">12.</span></b><b><span lang="FI" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> Masalah Tidur</span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><i><u><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">INSOMNIA</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa. </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Ada tiga jenis insomnia: </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">1.Insomnia inisial yaitu kesulitan untuk memulai tidur.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">2.Insomnia intermiten yaitu kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">3.Insomnia terminal yaitu bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali</span><span lang="FI">.</span><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><i><u><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">PARASOMNIA</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak :</span></div><ul style="color: black; margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Night terrors</span></i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;"> dan mimpi buruk</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Sleepwalking</span></i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;"> dan <i>sleeptalking</i></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Bruksisme</span></i></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Enuresis</span></i><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;"></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><i><u><span lang="FI">HYPERSOMNIA</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Gangguan ini adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri.</span><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><i><u><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">SLEEP APNEA</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Gangguan yg dicirikan dg kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Ada</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;"> 3 jenis apnea tidur: apnea sentral, obstruktif, dan campuran :</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><u><span style="letter-spacing: 0.1pt;">APNEA OBSTRUKTIF</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Terjadi pada saat otot atau struktur rongga mulut atau tenggorok rileks pada saat tidur. Jalan nafas atas menjadi tersumbat, dan aliran udara pada hidung berkurang atau berhenti. Individu masih berusaha untuk bernafas karena gerakan dada dan abdomen terus terjadi, yang seringkali menyebabkan bunyi dengkuran atau dengusan yang keras.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><u><span style="letter-spacing: 0.1pt;">APNEA SENTRAL</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernafasan di otak. Impuls untuk bernafas sementara berhenti, dan aliran udara pada hidung dan gerakan dinding dada juga terhenti. Saturasi oksigen dalam darah juga menurun. Kondisi ini terjadi pada klien yg mengalami cedera batang otak</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><u><span lang="SV">APNEA CAMPURAN </span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Merupakan perpaduan antara apnea obstruktif dan apnea sentral</span><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><i><u><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">NARKOLEPSI</span></u></i></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;"> Disfungsi mekanisme yg mengatur keadaan bangun dan tidur. Suatu kondisi yg dicirikan oleh keinginan yg tidak terkendali utk tidur. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Orang yg menderita narkolepsi boleh dikatakan dapat tidur diwaktu sedang berdiri, tengah mengemudikan kendaraan, tidur di tengah-tengah suatu pembicaraan atau selagi berenang</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: black; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><a href="http://www.dalimunthe.com/2010/03/berbagai-jenis-masalah-tidur.html"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">http://www.dalimunthe.com/2010/03/berbagai-jenis-masalah-tidur.html</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">. Diakses pada tanggal 12 April 2011</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><a href="http://www.wikipedia.com/fisiologi"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">http://www.wikipedia.com/fisiologi</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;"> tidur. diakses pada tanggal 12 April 2011.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/89-tidur-nyenyak-di-malam-hari.html.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DSJ Mardiati Ratna. Dr. 1996. <i>Buku Kuliah Susunan Saraf Otak Manusia</i>. Jakarta: CV. Infomedika.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: black; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perry, A.G & Potter, P.A. 2005. <i>Buku ajar Fundamental Keperawatan</i>. Jakarta:EGC</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black;"><br />
</div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-77920075066184346042011-04-26T22:59:00.000-07:002011-09-18T05:22:56.723-07:00Fisiologi Sistem Imunitas<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;">2.1 Imunologi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 4.8pt 0in 6pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imunologi</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah suatu cabang yang luas dari </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_biomedis" title="Ilmu biomedis"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ilmu biomedis</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang mencakup kajian mengenai semua aspek </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_imun" title="Sistem imun"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sistem imun</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (kekebalan) pada semua </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">organisme</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Imunologi antara lain mempelajari peranan </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi" title="Fisiologi"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">fisiologis</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (</span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_autoimun&action=edit&redlink=1" title="Penyakit autoimun (halaman belum tersedia)"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">penyakit autoimun</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hipersensitivitas"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">hipersensitivitas</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imunodefisiensi" title="Imunodefisiensi"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">defisiensi imun</span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/In_vitro"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">in vitro</span></i></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=In_situ&action=edit&redlink=1" title="In situ (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">in situ</span></i></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=In_vivo&action=edit&redlink=1" title="In vivo (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">in vivo</span></i></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.</span><br />
<br />
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a name='more'></a></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;">2.1 Mekanisme imunitas dan peran sel imun </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 2.1.1. Mekanisme imun </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div style="line-height: 150%; margin: 4.8pt 0in 6pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;"> Imunitas</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">atau</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">kekebalan</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">adalah sistem mekanisme pada</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">organisme</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">yang melindungi tubuh terhadap pengaruh</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologis" title="Biologis"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">biologis</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">luar dengan mengidentifikasi dan membunuh</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patogen"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">patogen</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">serta sel<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumor"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">tumor</span></a>. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">infeksi</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">bakteri</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">virus</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">sampai<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_parasit"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">cacing parasit</span></a>, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">sel</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">organisme yang sehat dan</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">jaringan</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme. organisme</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme" title="Mikroorganisme"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">uniselular</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">seperti</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">bakteri</span></a>dimusnahkan oleh sistem</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">enzim</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">yang melindungi terhadap</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">infeksi</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">virus</span></a>. Mekanisme imun lainnya yang berevolusi pada</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">eukariota</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">kuno dan tetap pada keturunan modern, seperti</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">tanaman</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">ikan</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reptil"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">reptil</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">dan</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">serangga</span></a>. </span></div><div style="line-height: 150%; margin: 4.8pt 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;">Mekanisme tersebut termasuk<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peptida_antimikrobial"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">peptida antimikrobial</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">yang disebut</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Defensin"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">defensin</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fagositosis"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">fagositosis</span></a>, dan</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_komplemen"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">sistem komplemen</span></a>.</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">Mekanisme yang lebih berpengalaman berkembang secara relatif baru-baru ini, dengan adanya evolusi<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vertebrata"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">vertebrata</span></a>. Imunitas vertebrata seperti</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">manusia</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">berisi banyak jenis</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">protein</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">sel</span></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organ_tubuh" title="Organ tubuh"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">organ tubuh</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">dan jaringan yang berinteraksi pada jaringan yang rumit dan dinamin. Sebagai bagian dari respon imun yang lebih kompleks ini, sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui patogen khusus secara lebih efektif. Proses adaptasi membuat</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Memori_imunologis"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">memori imunologis</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama pertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. Proses imunitas yang diterima adalah basis dari</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinasi"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">vaksinasi</span></a>.</span></div><div style="line-height: 150%; margin: 4.8pt 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;">Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, membuat</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patogen"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">patogen</span></a>, termasuk virus yang menyebabkan penyakit. Penyakit defisiensi imun muncul ketika sistem imun kurang aktif daripada biasanya, menyebabkan munculnya infeksi. Defisiensi imun merupakan penyebab dari</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_genetik"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">penyakit genetik</span></a>, seperti</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Severe_combined_immunodeficiency" title="Severe combined immunodeficiency"><i><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">severe combined immunodeficiency</span></i></a>, atau diproduksi oleh farmaseutikal atau infeksi, seperti</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS" title="AIDS"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">sindrom defisiensi imun dapatan</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">(AIDS) yang disebabkan oleh</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Retrovirus"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">retrovirus</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">HIV</span></a>. Penyakit</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Autoimunitas" title="Autoimunitas"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">autoimun</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">menyebabkan sistem imun yang hiperaktif menyerang jaringan normal seperti jaringan tersebut merupakan benda asing. Penyakit autoimun yang umum termasuk</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rheumatoid_arthritis" title="Rheumatoid arthritis"><i><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">rheumatoid arthritis</span></i></a>,</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diabetes_melitus_tipe_1&action=edit&redlink=1" title="Diabetes melitus tipe 1 (halaman belum tersedia)"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">diabetes melitus tipe 1</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">dan</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lupus_erythematosus" title="Lupus erythematosus"><i><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">lupus erythematosus</span></i></a>. Peran penting</span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imunologi"><span style="color: #1d1b11; text-decoration: none;">imunologi</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">tersebut pada kesehatan dan penyakit adalah bagian dari penelitian.</span></div><h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.05in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 2.1.2. Peran sel imun </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam tubuh kita terdapat mekanisme perlindungan yang dinamakan sistem imun. Ia dirancang untukmempertahankan tubuh kita terhadap jutaan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit yang setiap saat menyerang tubuh kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk melakukan proses penyembuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SEL-SEL SISTEM IMUN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-CUUHyxq7Mts/TnXho6fyd7I/AAAAAAAAACk/8Es83WQjiQY/s1600/pict.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="http://2.bp.blogspot.com/-CUUHyxq7Mts/TnXho6fyd7I/AAAAAAAAACk/8Es83WQjiQY/s320/pict.jpg" width="320" /></a></div><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Sel-Sel dalam sistem imun :</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Fagosit monokulear</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span style="color: #1d1b11;">Sistem fagosit monokulear terdiri atas monosit dalam sirkulasi dan makrofag dalam jaringan </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Monosit </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11;"> Selama hematopoiesis dalam sumsum tulang, sel progenitor granulosit/monosit berdiferensiasi menjadi premonosit yang meninggalkan sumsum tulang dan masuk kedalam sirkulasi untuk selanjutnya berdiferensiasi menjadi monosit matang dan berperan dalam berbagai fungsi. Monosit adalah fagosit yang didistribusikan secara luas sekali di organ limfoid dan organ lainnya.</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Makrofag </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11;">Monosit yang seterusnya hidup dalam jaringan sebagai makrofag residen, berbentuk khusus yang tergantung dari alat/jaringan yang ditempati, dan dinamakan sesuai dengan lokasi jaringan sebagai berikut :</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Usus : makrofag intestinal</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Kulit : sel dendritik atau sel langerhans</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Paru ; makrofag alveolar, sel langerhans</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Jaringan ikat ; histiosit</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Hati : sel kuppfer</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Ginjal : sel mesangial</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Otak : sel microglia</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 129pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Tulang : osteoklas</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 21pt;"><b><span style="color: #1d1b11;">Makrofag di aktifkan oleh berbagai rangsanggan, dapat memakan, menangkap, mencerna anti gen eksogen, seluruh mikro organisme, partikel tidak larut dan bahan endogen seperti sel penjamu yang cedera atau mati.</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Makrofag</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;"> sel utama fagositosis. Terdiri dari 2 macam : makrofag bebas dan makrofag fiksasi (tinggal di organ). Sel makrofag sebagai sel APC (Antigen Presenting Cell) yang mempunyai molekul MHC. MHC kelas I aken mengaktivasi sel Tc, Kelas II mengaktivasi sel Th, MHC kelas III menstimulasi sistem komplemen.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Fagosit polimorfonuklear</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11;">Fagosit polimorfonuclear atau polimorf atau granulosit dibentuk dalam sumsum tulang dalam kecepatan 8 juta/menit dan hidup selama 2-3 hari, sedang monosit/makrofag dapat hidup untuk beberapa bulan sampai tahun. Granulosit merupakan sekitar 60-70% dari seluruh jumlah sel darah putihnormal dan dapat keluar dari pembuluh darah. </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11;">Granulosit dibagi menurut pewarnaan histologik menjadi neutrofil dan eosinofil.</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Neutrofil </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11;">Merupakan sebagian besar dari leukosit dalam sirkulasi. Biasanya hanya berada dalam sirkulasi kurang dari 7-10 jam sebelum bermigrasi ke jaringan, dan hidup selama beberapa hari dalam jaringan. Neutrofil mempunyai reseptor untuk IgGdan komplemen </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: #1d1b11;">Eosinofil</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><b><span style="color: #1d1b11;">Merupakan 2-5% dari sel darah putih orang sehat tannpa alergi. Seperti neutrofil, eosinofil juga dapat berfungsi sebagai fagosit. Eosinofil dapat pula di rangsang untuk degranulasi seperti halnya dengan sel mast dan basofil serta melepas mediator. Eosinofil juga berperan dalam imunitas parasit dan memiliki berbagai reseptor. Fungsi utama eosinofil adalah melawan infeksi parasit dan dapat juga memakan antigen antibody.</span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-weight: normal;"></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Sel lain :</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">o </span><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Sel dendritik</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;"> </span><span style="color: #1d1b11;">:</span><span lang="IN" style="color: #1d1b11;"> menyajikan antigen yang terikat protein MHC kelas II</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">o </span><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Sel Langerhans</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;"> </span><span style="color: #1d1b11;">:</span><span lang="IN" style="color: #1d1b11;"> menyajikan antigen yang terikat protein MHC kelas II</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Organ –Organ dalam Sistem Imun (Organ Limfoid) :</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Berdasarkan fungsinya :</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">1. Organ Limfoid Primer : organ yang terlibat dalam sintesis/ produksi sel imun, yaitu kelenjar timus dan susmsum tulang.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">2. Organ Limfoid Sekunder : organ yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses-proses reaksi imun. Misalnya : nodus limfe, limpa, the loose clusters of follicles, peyer patches, MALT (Mucosa Assosiated Lymphoid Tissue), tonsil.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">RES (Reticuloendothelial System): </span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">bagian sistem imun yang terdiri dari sel-sel fagosit yang terdapat pada </span><i><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">reticular connective tissue</span></i><span lang="IN" style="color: #1d1b11;"> terutama adalah monosit dan makrofag.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Human Lymphoid Sistem :</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Terdiri dari : Pembuluh limfatik, Organ limfoid, sel dan Jaringan imun, dan limfe (cairan sistem limfoid)</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Mekanisme Kerja Sel Imun :</span></b><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">NK cell (Natural Killer Cell)</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">.Bekerja secara non-spesifik (tanpa pengenaan lebih lanjut), tapi buka sel fagositik. Bekerja dengan cara kontak langsung dengan sel terinfeksi. NK cell disebut sebagai “immune surveylence” (seperti polisi dalam tubuh). Ketika NK cell menempel pada sel terinfeksi, maka golgi dari NK cell akan mensekresi protein killer (perforin). Perforin ini akan membentuk suatu ‘jembatan’ antara NK cell dengan sel terinfeksi, melalui ‘jembatan’ ini terjadi pengeluaran elektrolit berlebih dari sel terinfeksi yang menyebabkan litik osmotik. Peristiwa penyerangan dengan ‘jembatan’ ini disebut membrane attack complex.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Sel B</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">.Secara umum berfungsi sebagai APC. Sel B akan menerima antigen kemudian melalui MHC kelas II, antigen ini disajikan ke permukaan sel untuk mengaktivasi sel T helper. Sel T helper akan mensekresikan sitokin yang dapat menstimulasi sel B berproliferasi menjadi sel memori, selain itu juga mengaktifkan sel B untuk menjadi sel plasma penghasil antibodi.</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Sel T</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">. Setelah sel B berikatan dengan sel T helper, sel T helper tidak bisa langsung teraktivasi tanpa adanya stimulasi dari Co-stimulatory sitokin. Di antara yang termasuk sitokin adalah : IL (Interleukin I,II,..dst); interferon α,β,γ; Tumor Necrosis Factor; Prostaglandin, dll. </span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">Non Specific Killer Cells</span></b><span lang="IN" style="color: #1d1b11;">. Yaitu : NK cell dan LAK cell; ADCC (K) cell; Activated macrophage; Eosinophils (diaktivasi oleh IgE karena IgE mentriger/memicu eosinofil untuk mengeliminasi cacing).</span><span style="color: #1d1b11;"></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11;">1.3<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">Respon imun humoral dan seluler</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;"> Respons imun alamiah: respons imun alamiah tidak memiliki spesifisitas dan memori sehingga pertahanan tidak meningkat dengan adanya infeksi berulang. Respons ini diperankan oleh sel fagosit dan sel NK dengan menggunakan faktor soluble yaitu lisosom, komplemen, acute phase proteins (CRP), dan interferon. Mikroorganisme yang masuk dalam tubuh akan melalui dua mekanisme pertahanan utama, yaitu efek destruksi oleh enzim yang bersifat bakterisidal dan mekanisme fagositosis oleh sel-sel fagosit (gambar 4). Sel fagosit akan mengenali berbagai mikroorganisme. Mekanisme ini akan menimbulkan respons inflamasi akibat migrasi sel-sel yang terlibat dalam respons imun serta mengakibatkan vasodilatasi.<span class="apple-converted-space"> </span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;"><br />
Respons imun adaptif terjadi melalui identifikasi dan<span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">pengenalan terhadap adanya stimulus, misalnya bakteri dan virus. Respons ini memiliki tiga karakter utama, yaitu spesifik, memori, dan intensitas yang bervariasi. Komponen respons imun spesifik terdiri dari respons imun humoral dan respons imun seluler.</span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;"><br />
<span class="fullpost">1. Respons Imun Humoral</span><span class="apple-converted-space"> </span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;"><br />
<span class="fullpost"> Respons imun humoral diawali dengan diferensiasi limfosit B menjadi satu populasi (klon) sama yang memproduksi antibodi spesifik dan limfosit B memori. Antibodi akan berikatan dengan antigen untuk mengaktivasi komplemen yang mengakibatkan hancurnya antigen tersebut. Tiga elemen penting dalam respons imun humoral, yaitu: antibodi, reseptor sel T (T cell receptors), dan molekul MHC (Major Histocompatibility Complex).7,19 Antibodi berfungsi untuk pertahanan host karena menjadikan mikroorganisme infektif sebagai target, merekrut mekanisme efektor host yang dapat merusak, menetralkan toksin, dan menyingkirkan antigen asing dari sirkulasi. TCR berinteraksi bukan dengan antigen secara keseluruhan, tetapi dengan segmen pendek dari asam amino (antigen peptida). Fungsi TCR adalah untuk mengikat dan mengenali kompleks antigen spesifik dengan molekul MHC. MHC berfungsi untuk menentukan kemampuan sistem imun seseorang dalam membedakan self dan nonself, mengatur berbagai interaksi antara berbagai jenis sel yang terlibat dalam respons imun, dan menentukan kemampuan individu untuk bereaksi terhadap antigen spesifik dan kecenderungan untuk menderita kelainan imunologik.</span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;"><br />
<span class="fullpost">2. Respons Imun Seluler</span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;"><br />
<span class="fullpost"> Antibodi tidak dapat menjangkau mikroorganisme yang berkembang biak intraseluler. Oleh karena itu, sistem imunitas tubuh mengaktivasi limfosit T untuk menghancurkan mikroorganisme tersebut. Setelah antigen eksogen diproses oleh APC, akan terbentuk fragmen peptida yang kemudian dapat berinteraksi dengan TCR bersamaan membentuk kompleks dengan MHC. Limfosit T mengeluarkan subsetnya, yaitu Th (CD4), untuk mengenal antigen bekerja sama dengan MHC kelas II. Antigen endogen dihasilkan oleh tubuh inang. Sebagai contoh adalah protein yang disintesis virus dan protein yang disintesis oleh sel kanker. Antigen endogen dirombak menjadi fraksi peptida yang selanjutnya berikatan dengan MHC kelas I pada retikulum endoplasma. Limfosit T mengeluarkan subsetnya, yaitu Tc (CD8), untuk mengenali antigen endogen untuk berikatan dengan MHC kelas I. Sel Th1</span><span class="apple-converted-space"> </span><br />
<span class="fullpost">Pada dasarnya, respons imun alamiah dan adaptif bekerja saling melengkapi. Sel-sel imun saling berinteraksi dalam regulasi sistem imun.</span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11; font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11;">Respon Imun terhadap Alergen dan Iritan</span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;"> <span class="fullpost">Faktor yang terpenting dalam reaksi anafilaktik adalah IgE, yang disebut antibodi homostitotropik atau reagin. IgE mempunyai sifat khas yang tidak dimiliki oleh imunoglobulin kelas lain yang afinitasnya tinggi pada mastosit (sel mast) dan basofil melalui reseptor Fc pada permukaan sel bersangkutan yang mengikat fragmen Fc IgE. Sekali terikat, IgE dapat melekat pada permukaan mastosit dan basofil selama beberapa minggu dan IgE yang terikat inilah yang berperan besar pada reaksi anafilaktik. Selain IgE, IgG4 diketahui mempunyai kemampuan serupa, tetapi dengan afinitas yang jauh lebih rendah. Penelitian-penelitian terakhir mengungkapkan bahwa berbagai jenis limfokin dan sitokin dengan peran multi fungsi juga dilepaskan pada reaksi ini sebagai akibat aktivitas mastosit oleh IgE. IL-3 dan IL-4 mungkin mempunyai dampak autokrin pada sel mast bersangkutan dan substansi ini bersama-sama dengan sitokin yang lain meningkatkan produksi IgE oleh sel B. Disamping itu, beberapa jenis sitokin lain, termasuk produk golongan gen IL-8/IL-9, berperan dalam proses kemotaksis dan aktifitas sel-sel inflamasi di daerah terjadinya alergi.</span><span class="apple-converted-space"> </span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11;">Apabila IgE yang melekat pada mastosit atau basofil, mengalami pemaparan ulang pada alergen spesifik yang dikenalnya, maka alergen akan diikat oleh IgE demikian rupa sehingga alergen tersebut membentuk jembatan antara 2 molekul IgE pada permukaan sel (crosslinking). Crosslinking hanya terjadi dengan antigen yang bivalen atau multivalen tetapi tidak terjadi dengan antigen univalen. Crosslinking yang sama hanya dapat terjadi bila fragmen Fc-IgE bereaksi dengan anti IgE, atau bila reseptor Fc dihubungkan satu dengan lain oleh anti reseptor Fc. Crosslinking merupakan mekanisme awal atau sinyal untuk degranulasi sel mast atau basofil.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11;">Segera setelah ada sinyal pada membran sel, terjadi serangkaian reaksi biokimia intraseluler secara berurutan menyerupai kaskade, dimulai dengan aktivitas enzim metiltransferase dan serine esterase, diikuti dengan perombakan fosfatidilinositol menjadi inositol trifosfat (IP3), pembentukan diasilgliserol dan peningkatan ion Ca2+ intrasitoplasmatik. Reaksi-reaksi biokimia ini menyebabkan terbentuknya zat-zat yang memudahkan fusi membran granula sehingga terjadi degranulasi. Degranulasi mengakibatkan pelepasan mediator-mediator yang sebelumnya telah ada di dalam sel misalnya histamin, heparin, faktor kemotaktik neutrofil (neutrophil chemotactic factor = NCF), platelet activating factor (PAF), maupun pembentukan berbagai mediator baru. Diantara mediator baru yang dibentuk adalah slow reacting substances anapltylaxis yang terdiri atas substansi-substansi dengan potensi spasmogenik dan vasodilatasi yang kuat yaitu leukotrien LTB4, LTC4, dan LTD4, disamping beberapa jenis prostaglandin dan tromboksan. Mediator-mediator tersebut mempunyai dampak langsung pada jaringan, misalnya histamin menyebabkan vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskular, penyempitan bronkus, edema pada mukosa, dan hipersekresi.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="fullpost"><span style="color: #1d1b11;">Iritan yang mengenai tubuh akan memicu sel mast untuk melepaskan neuropeptida substansi P yang akan merangsang serabut saraf C (n.trigeminus) sehingga timbul nyeri. Substansi P terletak dalam sel saraf yang terpencar di seluruh tubuh sel dan dalam sel endokrin khusus di usus. Neuropeptida ini dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan merupakan neurotransmiter rasa nyeri, raba, dan temperatur.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;"> </span></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="apple-converted-space"><span style="color: #1d1b11;">1.4 Pembentukan anti gen antibody</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sel limfosit B. Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma kemudian akan membentuk antibody yang mampu berikatan dengan antigen yang merangsang pembentukan antibody itu sendiri. </span><span lang="SV" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tempat melekatnya antibody pada antigen disebut epitop, sedangkan tempat melekatnya antigen pada antibodi disebut variabel.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="color: #1d1b11;"><br />
<br />
</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: #1d1b11;">1.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #1d1b11;">Fungsi dan peran anti gen antibody pada mekanisme pertahanan tubuh</span></div><div class="pl" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: #1d1b11;">Yang diartikan dengan imunokompromais ialah fungsi sistim imun yang<br />
menurun. Sistim imun terdiri atas komponen nonspesifik dan spesifik. Fungsi<br />
masing-masing komponen atau keduanya dapat terganggu baik oleh sebab<br />
kongenital maupun sebab yang didapat. Pada hal yang akhir, sistim imun<br />
tersebut sebelumnya berfungsi baik. Hal inilah yang dalam praktek sehari-<br />
hari dimaksudkan dengan imunokompromais.</span><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Keadaan imunokompromais yang sering ditemukan di dalam klinik dapat<br />
terjadi oleh infeksi (AIDS, virus mononukleosis, rubela dan campak),<br />
tindakan pengobatan (steroid, penyinaran, kemoterapi, imunosupresi, serum<br />
anti-limfosit), neoplasma dan penyakit hematologik (limfoma/Hodgkin,<br />
leukemi, mieloma, neutropenia, anemi aplastik, anemi sel sabit), penyakit<br />
metabolik (enteropati dengan kehilangan protein, sindrom nefrotik, diabetes<br />
melitus, malnutrisi), trauma dan tindakan bedah (luka bakar, splenektomi,<br />
anestesi) dan lainnya (lupus eritematosus sistemik), hepatitis kronis)</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Berbagai 'tnikroorganisme (kuman, virus, parasit, jamur) yang ada di<br />
lingkungan maupun yang sudah ada dalam badan penderita, yang dalam<br />
keadaan normal tidak patogenik atau memiliki patogenesitas rendah, dalam<br />
keadaan imunokompromais dapat menjadi invasif dan menimbulkan berbagai</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">penyakit. Oleh karena itu penderita yang imunokompromais mempunyai<br />
risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi yang berasal dari badan sendiri<br />
maupun yang nosokomial dibanding dengan yang tidak imunokompromais.<br />
Untuk mengerti hal-hal yang dapat terjadi pada keadaan imunokompromais,<br />
komponen-komponen sistim imun dan fungsinya masing-masing, respons<br />
imun serta mekanisme eliminasi antigen perlu dimengerti dengan baik.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk melawan hampir semua<br />
jenis organisme/toksin yang merusak jaringan dan organ. Kemampuan<br />
tersebut dinamakan kekebalan. Kekebalan dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:<br />
<span> </span><span> </span>1. <span> </span>Kekebalan didapat/kekebalan khusus, yang membentuk antobodi serta<br />
<span> </span><span> </span>limfosit peka yang menyerang dan menghancurkan organisme<br />
<span> </span><span> </span>spesifik/toksin.<br />
<span> </span><span> </span>2. <span> </span>Kekebalan bawaan/alamiah, membuat tubuh manusia resisten terhadap<br />
<span> </span><span> </span>penyakit-penyakit</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">pada binatang, kolera, campak, penyakit virus yang membunuh. Kekebalan<br />
ini disebabkan oleh proses berikut:</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.75in;">• Fagositosis bakteri dan penyerang lain oleh sel darah putih dan sel dari<br />
<span> </span><span> </span>sistem makrofag jaringan.<br />
• Destruksi organisme yang tertelan dalam lambung oleh enzim-enzim<br />
<span> </span>pencernaan.<br />
• Daya tahan kulit terhadap invasi oleh organisme asing.<br />
• Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang menyerang organism asing/toksin<span> </span>dan<span> </span>menghancurkannya.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.25in;">Tubuh manusia mempunyai kekebalan spesifik yang sangat kuat terhadap tiap-tiap agen<br />
penyerang seperti bakteri, virus, toksin. Sistem kekebalan didapat ini penting sebagai pertahanan terhadap organisme penyerang karena tubuh tidak mempunyai kekebalan bawaan/alamiah. Tubuh tidak menghambat invasi pada serangan pertama, tetapi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu terserang menyebabkan sistem imun khusus timbul dengan kuat untuk menahan penginvasi/toksin, sehingga timbul daya tahan sangat<br />
spesifik untuk penginvasi tertentu dan tidak untuk penginvasi jenis lainnya. Kekebalan didapat sering dapat memberikan proteksi ekstrim, misalnya toksin tertentu/tetanus dapat memproteksi dalam dosis 100 ribu kali jumlah yang akan menimbulkan kematian tanpa kekebalan tersebut. Karena alas an ini proses yang dikenal dengan vaksinasi sangat penting dalam melindungi manusia terhadap penyakit tertentu. Dalam tubuh manusia terdapat 2 jenis dasar kekebalan yang didapat/khusus <span> </span>dan berhubungan sangat erat, yaitu: </div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 92.25pt; text-align: justify; text-indent: -38.25pt;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kekebalan humoral, tubuh manusia membentuk antibodi yang beredar,<br />
yang merupakan molekul globulin yang mampu menyerang agen penginvasi.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 92.25pt; text-align: justify; text-indent: -38.25pt;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span> </span>Kekebalan seluler/limfositik, didapat melalui pembentukan limfosit yang<br />
sangat khusus dalam jumlah besar yang peka terhadap agen asing, yang<br />
mempunyai kemampuan menyerang agen asing dan menghancurkannya.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Tiap-tiap toksin atau jenis organisme penginvasi mengandung satu senyawa<br />
kimia spesifik atau lebih yang membedakannya dari semua senyawa lainnya.<br />
Umumnya senyawa ini adalah suatu protein, polisakarida besar, atau<br />
kompleks lipoprotein besar, dan inilah yang menyebabkan kekebalan<br />
didapat, zat ini disebut antigen. Hal sama pada jaringan, seperti jantung<br />
yang ditransplantasikan dari manusia lain juga mengandung sejumlah<br />
antigen yang dapat menimbulkan proses imun dan selanjutnya menyebabkan<br />
destruksi cangkokan.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Zat-zat yang bersifat antigenik biasanya harus mempunyai berat molekul<br />
yang besar, selanjutnya proses antigenisitas mungkin tergantung atas rantai<br />
prostetik yang secara teratur timbul pada permukaan molekul besar, yang<br />
mungkin menerangkan mengapa protein dan polisakarida hampir selalu<br />
bersifat antigenik, karena mereka mempunyai kedua jenis sifat streokimia<br />
ini.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Kekebalan didapat adalah hasil dari jaringan limfoid tubuh. Pada orang yang<br />
secara genetik tidak mengandung jaringan limfoid atau rusak oleh radiasi<br />
atau zat kimia, kekebalan didapatnya tidak terbentuk. Jaringan limfoid<br />
hampir selalu terletak pada nodus limfatikus, tetapi juga ditemukan dalam<br />
jaringan limfoid khusus seperti limpa, daerah submukosa saluran<br />
pencernaaan, dan dalam jumlah kecil pada sumsum tulang.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">Walaupun sebagain besar limfoit dalam jaringan limfoid normal, sel-sel ini<br />
secara nyata dibagi atas 2 golongan, yaitu:</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span> </span>Limfosit T, bergantung jawab dalam pebentukan limfosit yang disensitisasi<br />
<span> </span>yang memberikan kekebalan seluler, dimana Limfosit T dibentuk dalam<br />
<span> </span>timus,</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Limfosit B, untuk pembentukan antibodi yang memberikan kekebalan<br />
humoral, dimana limfosit B dibentuk dalam hati fetus.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Limfosit bersikulasi dalam darah selama beberapa jam tetapi kemudian<br />
terjebak oleh jala retikulum di dalam jaringan limfoid, selanjutnya limfosit<br />
terus berproduksi dan tumbuh jaringan limfoid seluruh tubuh.</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Sebenarnya bila orang menjadi kebal terhadap jaringannya sendiri, proses<br />
kekebalan didapat akan menghancurkan tubuhnya sendiri. Untungnya,<br />
mekanisme kekebalan normal mengenali jaringannya sendiri sebagai</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div align="center" style="margin-left: 0.5in; text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 14pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></div><div style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="color: black;">Bratawijaya Karnen Grana dan renganis Iris. 2010<i>. Imunologi Dasar, edisi<span> </span><span> </span>ke-9</i>. jakarta : FKUI</span></div><div style="margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="color: black;">Julia Mardana dan wahab Samik. 2002. <i>Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit Imun.</i>jakarta : Widya medika.</span></div><div class="pl" style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-60540119467768344582011-04-18T09:27:00.000-07:002011-09-18T05:24:34.102-07:00Bentuk – Bentuk Penyimpangan Seksual<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-peiU5zLHc1s/TaxmfJ7YvoI/AAAAAAAAAB0/61Y8HE2D4kA/s1600/zzz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-peiU5zLHc1s/TaxmfJ7YvoI/AAAAAAAAAB0/61Y8HE2D4kA/s1600/zzz.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;"></span></b><span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br />
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam bentuk penyimpangan seksual:<br />
</span><br />
<span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;"><a name='more'></a><br />
1.Homoseksual<br />
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang "mencari" pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.<br />
<br />
<br />
2.Sadomasokisme<br />
<br />
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.<br />
<br />
<br />
3.Ekshibisionisme<br />
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.<br />
<br />
<br />
4.Voyeurisme<br />
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.<br />
<br />
<br />
5.Fetishisme<br />
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.<br />
<br />
<br />
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil<br />
<br />
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.<br />
<br />
7.Bestially<br />
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.<br />
<br />
8.Incest<br />
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok<br />
<br />
9.Necrophilia/Necrofil<br />
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.<br />
<br />
10.Zoophilia<br />
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.<br />
<br />
11.Sodomi<br />
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.<br />
<br />
12.Frotteurisme/Frotteuris<br />
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.<br />
<br />
13.Gerontopilia<br />
<br />
adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Gerontopilia termasuk dalam salah satu diagnosis gangguan seksual, dari sekian banyak gangguan seksual seperti voyurisme, exhibisionisme, sadisme, masochisme, pedopilia, brestilia, homoseksual, fetisisme, frotteurisme, dan lain sebagainya. Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek).<br />
<br />
Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Manusia walaupun diciptakanNya sempurna namun ada keterbatasan, misalnya manusia itu satu-satunya makhluk yang mulut dan hidungnya tidak mampu menyentuh genetalianya; seandainya dapat dilakukan mungkin manusia sangat mencintai dirinya secara menyimpang pula. Hal itu sangat berbeda dengan hewan, hampir semua hewan mampu mencium dan menjilat genetalianya, kecuali Barnobus (sejenis Gorilla) yang sulit mencium genetalianya. Barnobus satu-satunya jenis apes (monyet) yang bila bercinta menatap muka pasangannya, sama dengan manusia. Hewanpun juga banyak yang memiliki penyimpangan perilaku seksual seperti pada manusia, hanya saja mungkin variasinya lebih sedikit, misalnya ada hewan yang homoseksual, sadisme, dan sebagainya.<br />
<br />
Kasus Gerontopilia mungkin jarang terdapat dalam masyarakat karena umumnya si pelaku malu untuk berkonsultasi ke ahli, dan tidak jarang mereka adalah anggota masyarakat biasa yang juga memiliki keluarga (anak & istri/suami) serta dapat menjalankan tugas-tugas hidupnya secara normal bahkan kadang-kadang mereka dikenal sebagai orang-orang yang berhasil/sukses dalam karirnya. Meski jarang ditemukan, tidaklah berarti bahwa kasus tersebut tidak ada dalam masyarakat Indonesia.<br />
<br />
<br />
<br />
Contoh Kasus<br />
<br />
<br />
Sebut saja si pelaku berinisial "S". S mulai menceritakan riwayat hidupnya sebagai seorang anak laki-laki yang ketika berumur 4 tahun ayahnya meninggal dunia, dan selanjutnya ia diasuh oleh kakek dan neneknya. Kehidupan masa kecilnya bersama nenek dan kakeknya cukup bahagia, S dapat mengikuti pendidikan formal dengan baik. Setelah lulus SMA, S pindah ke kota lain karena diterima di salah satu Fakultas Kedokteran Negeri di Sumatera dan akhirnya berhasil menjadi seorang dokter. Ketika di SMA banyak waktu dihabiskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan di masjid atau surau seperti kawan-kawan sebayanya di sana. Meski telah menjadi seorang dokter, ada kenangan yang sulit dilupakan karena pada saat S banyak melakukan kegiatan di surau, ia memiliki kenalan yang sangat akrab yaitu seorang kakek yang banyak memberikan perhatian, bantuan, dorongan, kesenangan dan kepuasan bagi S sebagai seorang remaja. Pada saat S kuliah di kota lain hubungan tetap terjalin, tiap malam minggu ia pulang seperti remaja lain mengunjungi pacarnya. Namun pacar S ini lain dari yang lain yaitu seorang kakek yang ubanan, bersih dan ganteng, katanya. Apa yang dilakukan antara kakek dan remaja tersebut ternyata bercinta secara homoseksual. Hal itu dilakukan cukup lama sejak SMA kelas I sampai S lulus menjadi dokter, pada hal si kakek tersebut punya anak dan punya istri. Cara bercintanya juga sangat rapi karena tidak ada yang tahu, baik pihak keluarga kakek maupun keluarga S, termasuk kawan-kawan sebayanya. Rupanya apa yang dilakukan kedua insan berbeda usia dan sejenis tersebut membahagiakan kedua belah pihak, karena kedua belah pihak merasa sulit untuk berpisah. Untuk menjaga kelestarian hubungan antara keduanya, kakek menawarkan kepada S agar menikah dengan anak perempuannya bernama (K). S sudah cukup kenal dengan K walaupun merasa tidak cinta, seperti cintanya terhadap ayah K. Namun akhirnya S nikah dengan K karena ada udang dibalik batu agar tetap dekat dengan ayah K. Dalam kehidupan sebagai suami istri S menjalaninya biasa-biasa saja, namun hubungan dengan kakek juga tetap dijalankan, bahkan merasa lebih bebas karena satu rumah. Kadang-kadang ia bermesraan sama kakek yang sekarang adalah mertua, namun kadang-kadang bermesraan sama K sebagai istri. Dalam bathin S sering timbul perasaan bahwa cintanya terhadap istri cukup sebagai simbol status sosial, karena secara umum hal itu merupakan suatu yang wajar bahwa laki-laki berpasangan dengan wanita. Namun disisi lain S merasa sangat mencintai kakek dan merasa lebih bergairah dalam bercinta. Bahkan S merasa terangsang dengan istri bila habis bermesraan dengan kakek, entah bagaimana caranya. Keadaan itulah yang terus terbawa sampai saat ini. S merasa bergairah dengan istrinya apabila habis bercinta dengan si kakek.<br />
<br />
Kehidupan memang tidak pernah akan berlanjut dengan mulus bagi S untuk bermesraan dengan dua orang, dimana satu sama lain tidak memperlihatkan kecumburuan dan kecurigaan dan dua-duanya memberi kepuasan pada dirinya. Setelah S dengan K memiliki anak pertama, si kakek meninggal dunia. S pada awalnya merasa shock karena pasangan yang sangat dicintainya telah tiada dan S kemudian mencurahkan perhatiannya kepada anak dan istrinya serta pekerjaannya sebagai pegawai negeri. Waktu berlalu dengan cepat, sampai akhirnya S sudah berpindah-pindah kota dan sudah menduduki jabatan penting. Suatu saat S ditawari untuk pindah ke Jakarta dan ia tentu saja merasa sangat senang karena dapat bekerja di pusat. Setelah berada di Jakarta S merasa senang jika mendapat tugas mendampingi tamu bule pria untuk keliling daerah. Menurut S umumnya orang bule senang diajak main cinta dengan dia, sehingga keinginan S untuk bertemu idamannya yaitu laki-laki, sudah cukup tua, rambutnya putih dan klimis, apalagi mau diajak bercinta semakin menggebu lagi. Ketika hal itu dapat dilakukan S maka ia merasa bahagia dan merasa bergairah untuk bercinta dengan istrinya. Selain itu hubungan S dengan istrinya tidak uring-uringan dan keduanya merasa bahagia, walaupun keadaan S mungkin tidak diketahui oleh istrinya.<br />
<br />
Dalam kehidupan bermasyarakat perilaku S terlihat biasa-biasa saja namun sebagai seorang seorang ahli medis ia mendapatkan kesulitan bila menemui pasien seperti yang diidamkannya yaitu pria cukup tua, rambut putih, penampilan bersih dan klimis. Setiap bertemu pasien seperti itu S langsung naksir dan amat tertarik. Kata S, secara naluri ia tahu apakah orang yang dihadapi (diperiksa) itu mau diajak bercinta atau tidak, sehingga hal itu menyebabkan konflik, antara tugas profesi dan dorongan nalurinya yang tidak pada tempatnya. Untuk menjaga profesinya itu S sangat hati-hati jangan sampai rahasia dirinya diketahui oleh para pasiennya. Dalam keadaan inilah S sering merasa terganggu ketenangannya sehingga di rumahpun ia mudah menjadi emosional dan uring-uringan. Keadaan seperti itu terus berlanjut sampai usianya berkepala lima. Dorongan ingin bertemu dengan idamannya sangat kuat. Saking kuatnya keinginan tersebut, suatu saat S mencoba mendekati waria di pinggir jalan di sekitar sebuah taman di Jakarta pada saat waria mejeng di sana. Begitu mudah berkenalan dengan waria bagi S, namun S menjadi terkejut dan takut karena perilaku waria ternyata lain dengan yang di bayangkan S. Kata S waria yang ditemuinya ternyata lebih feminin dari wanita, sehingga ia bingung bagaimana cara merayunya untuk bercinta, sehingga S teringat pada istrinya dan spontan meninggalkann waria tersebut.<br />
<br />
Contoh kasus di atas menggambarkan bahwa penyimpangan (deviasi) seksual kadang-kadang memang merupakan sesuatu yang aneh. Misalnya kenapa S menjadi bingung, obsesif, cemas hanya karena ingin ketemu untuk bercinta dengan orang yang sudah tua dan sejenis (homo), padahal dia sudah punya anak dan istri. Kasus tersebut juga heteroseksual (punya istri) namun juga biseksual karena dapat bercinta dengan sejenis maupun lawan jenis. Disisi lain S juga mengeluh impotensi terhadap istri, walaupun hal itu tidak bersifat permanen, bahkan jika setelah ketemu idamannya untuk bermain cinta, ia menjadi bergairah lagi.<br />
<br />
Menyikapi masalah-masalah seperti dalam contoh kasus tersebut, kita semua dituntut untuk memiliki ketahanan mental agar tidak mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya sehingga akhirnya menjadi menyimpang. Untuk memperoleh ketahanan mental tersebut kita sudah diberikan acuan dan pedoman berupa norma-norma agama, norma etika maupun norma sosial. Oleh sebab itu berperilakulah yang normatif dalam arti bertingkahlaku mengikuti norma agama, norma etika dan norma sosial yang berlaku.</span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-55392540145291582572011-04-18T09:09:00.000-07:002011-09-18T05:27:54.819-07:00LATIHAN & RENTANG GERAK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-Krle_xHolK4/TaxhxjUnlHI/AAAAAAAAABs/bcG-QeBsFZQ/s1600/page.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-Krle_xHolK4/TaxhxjUnlHI/AAAAAAAAABs/bcG-QeBsFZQ/s320/page.jpg" width="320" /></a></div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENGERTIAN ROM (Range Of Motion)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ROM adalah kemampuan maksimal seseorang dalam melakukan gerakan. Merupakan ruang gerak atau batas-batas gerakan dari kontraksi otot dalam melakukan gerakan, apakah otot memendek secara penuh atau tidak, atau memanjang secara penuh atau tidak.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jenis Mobilisasi</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mobilisasi aktif adalah kemampuan klien dalam melakukan pergerakan secara mandiri</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mobilisasi fasif adalah pergerakan yang dilakukan dengan bantuan orang lain, perawat atau alat bantu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manfaat mobilisasi</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan tubuh yang teratur dapat meningkatkan kesegaran tubuh </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh,mengontrol berat badan,mengurangi ketegangan,dan meningkatkan relaksasi,</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menjaga kebugaran dari tubuh</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merangsang peredaran darah dan kelenturan otot</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurunkan stress seperti : hipertensi, kelebihan BB, kepala pusing, kelelahan dan depresi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merangsang pertumbuhan pada anak-anak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor yang mempengaruhi ROM</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertumbuhan pada anak-anak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sakit</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fraktur</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Trauma</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelemahan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecacatan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Usia, dan lain-lain</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan ROM</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gerakan ROM bias dilakukan pada leher,ekstermitas atas dan ekstermitas bawah. Latihan rentang gerak pada leher, meliputi gerakan fleksi,ekstensi,rotasi lateral,dan fleksi lateral. Menurut reeves (2001) rentang gerak (ROM) standar untuk ekstermitas atas dan ekstermitas bawah .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mobilsasi yang dilakukan pada tubuh pasien berdasarkan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aktive Room</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">Leher </span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">F</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">leksi: kepala digerakan menunduk kedepan 90 derajat dengan dagu<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>diatas dada.<span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">E</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kstensi: Kepala digerakan 90 derajat keatas dengan posisi lurus<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dengan badan <span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hypereksitensi : kepala ditarik kebelakang 90 derajat dengan posisi mengadah keatas<span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lateral fleksi: kepala ditekukan kesamping 90 derajat menuiu bahu<span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rotasi: kepala digerakan dalam posisi melingkar 90 derajat kekanan dan 90 derajat kekiri dan depan dari belakang. <span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">Bahu </span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">F</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">leksi : lengan ditingkat 180 derajat dan samping menuju keatas<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sampai diatas kepala<span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 150%;">E</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kstensi : digerakan keposisi istirahat disamping badan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;"></span></span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-39547046610612423142011-04-16T08:41:00.000-07:002011-09-18T05:47:31.784-07:00Anatomi Sistem Muskuloskletal<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 20pt; line-height: 115%;">Anatomi Sistem Muskuloskletal</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KLASIFIKASI DAN STRUKTUR TULANG</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Klasifikasi tulang menurut bentuknya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tulang panjang di temukan di tungkai, tulang berelongasi da berbentuk silindris, serta terdiri dari diafisis dan efisis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tulang pendek, tulang pergelangan tangan ( karpal ) dan tulang pergelangan kaki ( tarsal)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tulang pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada,</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tulang ireguler adalah tulang yang bentuknya tidak beraturan dan tidak termasuk kategori di atas, meliputi tulang vertebra dan tulangosikel telinga</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tulang aesamoid adalah tulang kecil bulat yang masuk ke formasi persendian atau bersammbungan dengan kartilago, ligament dan tulang lainnya, salah satu contohnya adalah patella ( tempurung lutut) yang merupakan tulang sesamoid terbesar</span><br />
<br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> <a name='more'></a> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">StrStruktur tulang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tersusun atas tulang-tulang dan struktur lain yang menyusun suatu rangka. Tipe jaringannya terdiri dari jaringan tulang, kartilago, jaringan ikat fibrosa, yang membentuk ligament yang mengikat antar tulang.</span></b></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tulang Rangka</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><b><span style="font-weight: normal;">Total tulang rangka dalam tubuh kita adalah 206 tulang.</span></b></div><div style="line-height: 150%;">Terdiri dari :</div><div style="line-height: 150%;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">1. Rangka aksial-tengkorak,vertebrae, dan rangka iga.</span></b> <b><span style="font-weight: normal;">Berfungsi:</span></b> </div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Pelindung otak dan organ yang terdapat didalam kepala (mata, telinga, syaraf otak)</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Tempat perlekatan otot-otot yang berfungsi untuk pergerakan kepala</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Wingdings; font-weight: normal;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Tempat perlekatan gusi yang berfungsi untuk bantalan gigi</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">A. Tulang tengkorak, terdiri dari:</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-anp_oWRf9Fs/Tam1cENebLI/AAAAAAAAABY/cNQBBTgLQRY/s1600/8-f364dee8c6.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-anp_oWRf9Fs/Tam1cENebLI/AAAAAAAAABY/cNQBBTgLQRY/s200/8-f364dee8c6.jpg" width="187" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-pQrV5LNzUDw/Tam1XA9l-6I/AAAAAAAAABU/DF_L9neTdTw/s1600/3-537970ca68.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-pQrV5LNzUDw/Tam1XA9l-6I/AAAAAAAAABU/DF_L9neTdTw/s200/3-537970ca68.jpg" width="175" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></b><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">8 tulang cranial membentuk tempurung otak, yang juga melindungi mata dan telinga.</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">14 tulang wajah menyusun wajah, sendi yang tidak dapat digerakkan diantara tulang tengkorak disebut </span>sutura.</b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Sinus paranasalis</b><b><span style="font-weight: normal;"> merupakan rongga udara antara os maksila, os frontale, os sfenoidale dan os etmoidale, meringankan tengkorak dan menimbulkan resonansi suara.</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> 3 tulang pendengaran pada masing-masing rongga telinga tengah menghantarkan getaran untuk proses pendengaran.</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">B. Kolumna Vertebralis, Masing-masing tulang disebut vertebrae, yang terdiri dari:</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-V3aKAzNbmXs/Tam1iOXQ2pI/AAAAAAAAABc/rfCYuDBlUCA/s1600/10-1c3976f3b1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-V3aKAzNbmXs/Tam1iOXQ2pI/AAAAAAAAABc/rfCYuDBlUCA/s320/10-1c3976f3b1.jpg" width="299" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">7 vertebra servikalis</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">12 vertebrae torakalis</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">5 vertebra lumbalis</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">5 vertebra sakralis (berfusi menjadi 1 sakrum) </span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">4 atau 5 koksik (berfusi menjadi 1 koksik). Menopang badan dan kepala, membungkus serta melindungi medulla spinalis dalam kanalis vertebralis. </span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-weight: normal;">Discus kartilago fibrosa meredam goncangan di antara korpus vertebrae, juga memungkinkan sedikit gerakan. Ada empat lengkungan alami yang berpusat pada kepala, yang memungkinkan individu berjalan tegak.</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">2. Rangka Iga.</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><b><span style="font-weight: normal;">terdiri dari:</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-dHwfj_L8XFA/Tam1onfDd9I/AAAAAAAAABg/OfMPCu45Umc/s1600/15-039a517a7a.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="195" src="http://2.bp.blogspot.com/-dHwfj_L8XFA/Tam1onfDd9I/AAAAAAAAABg/OfMPCu45Umc/s200/15-039a517a7a.jpg" width="200" /></a></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-F627dN3aghU/Tam1zXyhL2I/AAAAAAAAABo/-xImbG8A2-s/s1600/17-939b333778.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="http://4.bp.blogspot.com/-F627dN3aghU/Tam1zXyhL2I/AAAAAAAAABo/-xImbG8A2-s/s200/17-939b333778.jpg" width="200" /></a><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Sternum dan 12 pasang kosta, melindungi organ dalam toraks dan abdomen bagian atas dari kerusakan mekanik, dan mengembang untuk memungkinkan inhalasi. Sternum terdiri dari 3 bagian, yaitu:</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal;">a. Manubrium sterni</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal;">b. Korpus sterni</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal;">c. Prosesus xifoideus</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Semua kosta berartikulasio dengan vertebra torakalis</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> 7 pasang kosta sejati berartikulasio langsung dengan sternum melalui kartilago kosta</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> 3 pasang kosta palsu berartikulasio dengan kartilago kostake-7</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-weight: normal;">2 pasang kosta melayang yang tidak berartikulasio dengan sternum</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Rangka apendikular-tulang lengan dan kaki serta gelang bahu dan pelvis</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">A. Bahu dan lengan, terdiri dari:</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Scapula: Tempat melekatnya otot bahu;fossa gleinoidalis berartikulasio dengan humerus.</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal;">Klavikula: Berpasang dengan scapula</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Humerus-lengan atas: Berartikulasio dengan scapula dan ulna (siku)</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Radius dan Ulna-lengan bawah: Berartikulasio satu dengan lainnya dan dengan karpal</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Karpal; terdiri dari 8 tulang pergelangan tangan metacarpal, 5 tulang telapak tangan falang, 14 tulang jari.</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">B. Panggul dan Tungkai, terdiri dari:</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">Tulang panggul-dua tulang panggul; ilium, iskium, pubis, asetabulum berartikulasio dengan femur</span></b> <b><span style="font-weight: normal;">Femur-paha, berartikulasio dengan os koksae dan tibia</span></b> <b><span style="font-weight: normal;">Patella-tempurung lutut; dalam tendon muskulus uadrisep femoris</span></b> <b><span style="font-weight: normal;">Tibia dan fibula-tungkai bawah; tibia menekan beban tubuh, fibula bukan penopang tubuh, tetapi merupakan tempat melekatnya otot dan menstabilisasi pergelangan kaki</span></b> <b><span style="font-weight: normal;">Tarsal terdiri dari 7 tulang pergelangan kaki</span></b> <b><span style="font-weight: normal;">Metatarsal terdiri dari 5 tulang kaki dan 14 tulang jari kaki (falanges)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">STRUKTUR ANATOMI AKSIAL SKELETON, STRUKTUR ANATOMI APENDIKULAR SKELETON,ARTICALTION DAN BODY MOVEMENT</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aksial skeleton terdiri dari kerangka tulang kepala dan leher, tengkorak, kolumna vertebrae, tulang iga, tulang hyoid sternum</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apenndikular skeleton terdiri dari,</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerangka tulang lengan dan kaki</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ekstremitas atas (scapula,klavikula,humerus,ulna,radial) dan tangan (karpal,metacarpal,falang)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ekstremitas bawah (tulang pelvic, femur, patella, tibia,fibula) dan kaki (tarsal, metatarsal,falang)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BODY MOVEMENT</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Synarthrosis (suture) : Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Amphiarthrosis : Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago. Contoh: Tulang belakang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Diarthrosis : Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan , yang terdiri dari struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Articaltion</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sendi Sinovial-semua sendi diartrosis memiliki struktur serupa:</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kartilago Artikular, licin pada permukaan sendi</span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Kapsul sendi, selubung jaringan ikat fibrosa yang kuat yang membungkus sendi</span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Membrane Sinovial, melapisi kapsul sendi, mensekresi cairan sinovial yang mencegah friksi.</span></b><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Bursa, kantong cairan sinovial yang memungkinkan tendon bergeser dengan mudah melintasi sendi.</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.STRUKTUR OTOT TUBUH</span></div><div style="line-height: 150%;"><b><span style="font-weight: normal;">Ada lebih dari 600 otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot dilekatkan oleh tendon pada tulang rangka, walaupun ada beberapa otot melekat pada bagian dalam kulit. Fungsi utama otot adalah menggerakkan rangka.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot Wajah dan Kepala</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orbicularis Oculi merupakan oton cincin di sekitar mata dan kelopak mata,dan dengan berkontraksi,menutup mata.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orbicularis oris merupakan cincin otot yang sama disekitar mulut dan bibir.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Muskulus Frontalis adalah otot datar tipis dibawah kulit dahi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Muscu;us Occipitalis adalah otot datar tipis pada bagian belakang kepala</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot Mastikasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot mastikasi membuka dan menutup mulut dan menggerakkan rahang bawah dari sisi kekiri.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masseter : memanjang dan melekat pada arcus zygomaticus di sebelah atas dan pada angulus mandibula disebelah bawah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Temporalis merupakan otot berbentuk kipas ,yang keluar dari bagian samping tengkorak dan berinsersio oleh tendon pada processus coroniodes mandibula.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot Leher</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sternomastoideus adalah oto padat yang menonjol pada bagian samping leher. Otot ini melekat di bagian bawah pada manubrium sterni dan ujung bagian adalah clavicula, dan berjalan secara diagonal ke atas dan belakang mengitari leher,melekat pada processus mastoideus os temporale tepat di belakang telinga.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Segitiga Anterior : memiliki dasar pada atas bawah mandibula ,batas anteriornya pada garis tengah leher di bagian depan dan batas posteriornya pada tepi anterior sternomastoideus.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Segitiga Posterior : memiliki dasar pada sepertiga medial clavicula,puncaknya pada mos occipitale,batas anteriornya pada tepi posterior sternomastoideus,dan batas posteriornya pada tepi anterior trapezius.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot Lengan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gelang Bahu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Trapezius adalah otot pipih yang melebar dari os occipitale dan ke arah bawah ke vertebra cervicalis dan thoracica dan ke acromion dan spina scapulae.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Serratus anterior keluar sebagai digitasi dari permukaan luar bagian atas costae kedelapan atau kesembilan dan berjalan kebelakang diantara dinding dada dan bagian depan scapula berinsersi pada margomedialis scapula</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan bagian depan scapula berinsersi pada margomedialis scapula</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pectoralis major keluar dari sepertiga medial clavia bagian depan sternum dan bagian depan kartil</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ago costalis atas.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lengan atas, ( anterior,posterior,)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lengan bawah ( anterior, posterior, tangan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot dinding perut anterior dan latera</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot dinding perut poaterior</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot pelvis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot punggung</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot tungkai ( paha,bokong,kelompok medial,posterior)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">STRUKTUR OTOT EKSTREMITAS</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot rangka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.75pt; line-height: 150%;">atau</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">otot serat-lintang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adalah otot yang melekat ke tulang dan bertanggung jawab atas gerakantulang-tulang dalam kaitannya satu sama lain. Otot rangka ini dipersarafi oleh sistem saraf somatik dan berada</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">di bawah kontrol kesadaran.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otot rangka membentuk sekitar 40% dari berat tubuh pria dan 32% pada wanita.Otot rangka tersusun atas sejumlah besar serat-serat otot. Sel-sel silindris tidak bercabang. Otot ini disokong</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.75pt; line-height: 150%;">oleh jaringan ikat dan mempunyai banyak suplai darah dan saraf. Setiap sel mempunyai banyak nuklei danmempunyai penampilan lurik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.75pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.75pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.75pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.75pt; line-height: 150%;">Dindingnya atau</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sarkolema<span style="letter-spacing: 0.75pt;">, mengandung myofibril yang dibungkus dengan</span>rapat dalam</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sarkoplasma</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">cair. Didalamnya juga ada banyak</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mitokondria</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Warna merah dari otot berhubungan<span style="letter-spacing: 0.75pt;">dengan</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mioglobin</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, suatu protein seperti hemoglobin dalam sarkoplasma. Setiap miofibril mempunyai lurik(striasi) terang dan gelap secara bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi disebabkan oleh 2tipe filamen, satu mengandung protein</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">aktin,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan lainnya mengandung protein</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">myosin.Tendon</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gayayang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan olehsel-sel fibroblas. Namun, bisa juga jaringan otot langsung bertautan dengan tulang atau bergabung dahulu<span style="letter-spacing: 0.75pt;">dengan jaringan ikat, akhirnya bertautan dengan tulang.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%;"><b><span style="font-weight: normal;">Klasifikasi Otot</span></b></div><div style="line-height: 150%;"><br />
<b><span style="font-weight: normal;">1. Menurut arah serabutnya, otot dibagi atas:</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Otot serabut sejajar : Muskulus rectus abdominis pada dinding perut depan, muskulus rectus femori terdapat pada paha/femur depan.</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Otot berserabut seperti kipas : Muskulus pektoralis mayor terdapat pada dinding dada sebelah luar, muskulus pektorik minor pada dinding dada bagian dalam.</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Otot berserabut melingkar : Muskulus olikularis oris melingkar pada mulut, muskulus olikularis okuli melingkar pada mata.</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Otot berserabut seperti sirip (muskulus penatus), terbagi atas:</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Semi penatus; bersirip sebelah</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Bipenatus; bersirip sepasang</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Multipenatus; bersirip banyak</span></b><br />
<b><span style="font-weight: normal;">Contoh otot berserabut seperti sirip ini adalah muskulus pleksorhalusislongus (di jari-jari tangan), muskulus tibialis posterior (betis belakang), muskulus spingter ani.</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">2)</span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Menurut jumlah caput muskulinya, otot dibagi atas:</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;">Otot berkepala 2/Bisep, contoh: muskulus bisep brakii terdiri atas caput longum (panjang) dan kaput brepis (pendek) yang terletak pada lengan depan, atau muskulus bisep femoralis yang terdapat pada bagian dorsal paha.</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-weight: normal;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-weight: normal;"> Otot berkepala 3/Trisep, contoh muskulus trisep brakii terdapat dilengan atas bagian dorsal terdiri dari caput longum, medialis, dan lateralis. Serta muskulus trisep surae yang merupakan otot betis yang terletak dipermukaan dengan berakhir sebagai tendon ke tumit.</span></b><b><span style="font-weight: normal;"></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b><span style="font-weight: normal;"> Otot berkepala 4/Kuadri, terletak dipaha depan terdiri dari muskulus rectus femoris, muskulus vastus medialis, lateralis dan intermedialis.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sifat-sifat</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">otot secara umum:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kontraktilitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yaitu kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila dirangsang (otot polos1/6 kali; otot rangka 1/10 kali).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ekstensibilitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(distensibilitas) yaitu kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gayayang bekerja pada otot tersebut</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bila otot rangka diberi beban.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Elastisitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yaitu kemampuan otot untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalamiekstensibilitas atau distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek).</span></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-16826195542448209362011-04-15T02:13:00.000-07:002011-09-18T05:41:41.892-07:00Anatomi Fisiologi Kulit<div style="text-align: center;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr">KULIT</m:narylim></m:intlim></m:wrapindent></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><br />
<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><m:wrapindent m:val="1440"><m:intlim m:val="subSup"><m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu</span><b><span style="color: #c1c1c1; font-family: "Century Gothic","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">diperhatikan dalam tata kecantikan kulit. Pemahaman tentang anatomi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">dan fisiologi kulit akan membantu mempermudah perawatan kulit untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">mendapatkan kulit wajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih.</span><br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">sinar ultra violet matahari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (<i>epidermis</i>),</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">sebagai lapisan yang paling luar, kulit jangat (<i>dermis, korium atau</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">kutis</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">) dan jaringan penyambung di bawah kulit (<i>tela subkutanea,</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">hipodermis atau subkutis</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi struktur</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-GCLULyHNbLo/TagMHrfPYxI/AAAAAAAAABQ/he3KRYfds3o/s1600/jaringan-kulit-manusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-GCLULyHNbLo/TagMHrfPYxI/AAAAAAAAABQ/he3KRYfds3o/s320/jaringan-kulit-manusia.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">EPIDERMIS</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;">Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler, Tebal epidermis</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;">berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;">Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;">4-6</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; letter-spacing: 0.6pt;">minggu.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"> Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">LAPISAN TANDUK : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"><span> </span>merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">dan sangat sedikit mengandung air. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapislapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">LAPISAN BENING</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Lapisan bening (<i>stratum lucidum</i>) disebut juga <i>lapisan barrier, </i>terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">LAPISAN BERBUTIR</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Lapisan berbutir (<i>stratum granulosum</i>) tersusun oleh sel-selvkeratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki</span><span style="color: #000081; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">LAPISAN BERTAJU</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Lapisan bertaju (<i>stratum spinosum</i>) disebut juga lapisan <i>malphigi </i>terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan<i> </i>jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel<i> </i>lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju.<i> </i>Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut<i> </i>protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi<i> </i>beberapa baris.<i> </i>Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (<i>polygonal</i>),<i> </i>dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna<i> </i>untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran<i> </i>butir-butir melanin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">LAPISAN BASAL</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Lapisan benih (<i>stratum germinativum </i>atau <i>stratum basale</i>) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (<i>clear cells, melanoblas</i> atau <i>melanosit</i>) pembuat pigmen melanin kulit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">DERMIS</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><span> </span></span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastic yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">KELENJAR PALIT</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (<i>folikel</i>). <i>Folikel </i>rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">KELENJAR KERINGAT</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Semua bagian tubuh dilengkapidengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kelenjar keringat ekrin </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Bentuk kelenjar keringat <i>ekrin </i>langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kelenjar keringat apokrin, </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (<i>anogenital</i>) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">JARINGAN IKAT ( HIPODERMIS )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">FUNGSI KULIT</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">1. Pelindung atau proteksi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">matahari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">2. Penerima rangsang</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">saraf sensasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">3. Pengatur panas atau <i>thermoregulasi</i></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Farenheit atau sekitar 36,5</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 7pt;">0</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">C. Ketika terjadi perubahan pada suhu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Panas akan hilang dengan penguapan keringat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">4. Pengeluaran (ekskresi)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">transepidermis </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">5. Penyimpanan</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">6. Penyerapan terbatas</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">7. Penunjang penampilan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.</span></div></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5475876399720985905.post-18408102595473605512011-04-15T01:57:00.000-07:002011-09-18T05:32:46.625-07:00Struktur dan Fungsi Sel<span class="fullpost"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> SEL</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-HpentSaKPvQ/TagJjbJBokI/AAAAAAAAABM/hebxU3AIaK0/s1600/sel+prokariot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-HpentSaKPvQ/TagJjbJBokI/AAAAAAAAABM/hebxU3AIaK0/s320/sel+prokariot.jpg" width="279" /></a></div><br />
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sel</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap Organisme di dunia ini tersusun atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup. Baik organisme tinkat seluler (Uniseluler) maupun organisme Multiseluler. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan menggunakan lensa pembesar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gabus merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan sarang lebah yang dipisahkan oleh “diafragma”. Bangunan seperti sarang lebah ini selanjutnya disebut dengan<i> Cell</i> (sel). Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangakan bahasa latin ruang kosong adalah “cella”. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perkembangan teori tentang sel dimulai pada tahun 1839 sampai akhir abad XIX.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a name='more'></a></span></div></span><br />
<ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Schleiden dan T. Schwann</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel. Sel adalah bagian terkecil makhluk hidup yang menyusun makhluk hidup.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Max Schultze</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sel sebagai unit fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan bahwa sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang melakukan fungsi kehidupan. Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat ditunjukkan dengan adanya metabolisme sel dan pengaturan sel oleh nukleus.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rudolf Virchow</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Akhir abad XIX</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sel sebagai unit hereditas terkecil makhluk hidup. sel memiliki struktur yang dinamakan degan nukleus (inti sel). Nukleus memiliki peranan sebagai pembawa materi genetik (tersimpan sebagai molekul DNA) yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel selanjutnya.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya membran nukleus (membran inti), yaitu sel prokariot, jenis sel yang tidak dilengkapi dengan membran inti contohnya bakteri dan ganggang alga biru (<i>Cyanophita</i>); dan sel eukariot, yaitu jenis sel yang memiliki membran inti contohnya sel hewan, tumbuhan, fungi.</span><br />
<br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt;">Sel Prokariot</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bakteri sebagai organisme prokariotik yang merupakan organisme uniseluler memiliki struktur sel yang tidak memiliki membran inti. Struktur sel secara umum yang dimiliki oleh sel prokariot dapat kita lihat pada sel bakteri.</span> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Struktur Sel Bakteri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nukleoid (Nukleus).</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nukleus atau inti sel berfungsi sebagai pengendali dan pengatur sel. seluruh aktifitas sel diatur oleh nukleus. Nukleus juga berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu kromosom, yang diwariskan ke generasi selanjutnya. Kromosom adalah struktur yang tersusun oleh molekul DNA dan protein (histon). Nukleus sel bakteri terpapar atau kontak langsung dengan sitoplasma karena tidak memiliki membran inti.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Cytoplasm (Sitoplasma)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sitoplasma adalah bagian sel yang berisi cairan tempat berlangsungnya metabolisme sel. Kandungan terbesar dalam sitoplasma adalah air (80-90%).<br />
<b>Ribosome (Ribosom)</b>. Ribosom merupakan struktur berupa butiran-butiran kecil yaang merupakan tempat sintesis protein. Protein disintesis atau dibuat dengan menggabungkan beberapa asam amino yang sesuai informasi genetik yang ada di molekul DNA. Ribosom berada di sitoplasma.<br />
<b>Cytoplasmic membrane (Membran Plasma)</b>. Membran plasma adalah lapisan di luar sitoplasma yang tersusun atas phospolipid bilayer. Fungsi membran plasma adalah sebagai pelindung dan mengatur transportasi sel. Pengaturan transportasi sel dimasksudkan untuk mengatur keluar masuknya substansi ke dalam dan ke luar sel. Membran plasma juga berperan dalam penerima rangsang yang datang dari luar sel.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Membran sel pada sel prokariot mengalami pelekukan ke arah dalam membentuk struktur yang disebut <b>mesosome (mesosom)</b>. Mesosom berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktifitas di dalam sel.<br />
<b>Cell wall (Dinding Sel)</b>. Dinding sel adalah struktur pelindung kedua setelah membran plasma.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Capsule (Kapsul)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kapsul adalah struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma dan dinding sel.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pili (Bulu Rambut)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Pili berfungsi sebagai alat pelekatan sel bakteri pada suatu permukaan substrat atau benda.<b> </b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Flagella (Flagel)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Flagel berfungsi dalam pergerakan sel. Baik flagel dan pili disusun oleh mikrotubulus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt;">Sel Eukariot</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sel Eukariot memiliki struktur yang lebih komplek dibandingkan dengan sel prokariot. Sel eukariot memiliki membran inti yang memisahkan Nukleus dengan sitoplasma. Sel ini juga memiliki struktur endomembran yang disebut dengan <b>Organel</b>. Organel-organel sel eukariot memiliki fungsi-fungsi tertentu yang menunjang kehidupan sel eukariot. Macam organel yang dimiliki Sel eukariot antara lain :</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lisosom</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, Organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini mengandung enzim lisozim yang akan melisis bagain sel yang telah mati, rusak atau sudah tua.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mitokondria</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, Organel yang berperan dalam respirasi sel. Respirasi sel bertujuan untuk mengahasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas sel.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aparatus Golgi</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, Oraganel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein, polisakarida maupun lemak.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Retikulum Endoplasma (RE)</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, organel yang berperan dalam sintesis produk. Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang di bagian permukaannya terdapat butiran ribosom) dan RE halus (RE yang tidak memiliki ribosom). RE kasar berfungsi untuk mensintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi dalam sintesis lemak dan sterol.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Plastida</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, organel yang mengandung pigmen (warna).</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Vakuola</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, organel yang berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan, minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mikrotubulus</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, organel yang memiliki struktur tabung. contohnya flagela (untuk pergerakan sel), silia (alat pelekatan sel) dan spindel (untuk pembelahan sel).</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mikrofilamen</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, oragnel yang memiliki struktur filamen (benang). berfungsi dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Badan Mikro</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, ada dua macam badan mikro, yaitu Peroksisom (mengandung enzim katalase) dan Glioksisom (menagndung enzim katalase dan oksidase)</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dinding Sel, </span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">struktur selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel dan sebagai pelindung sel.</span></li>
</ul><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sentriol</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sel Eukariot dibedakan atas sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan yang mendasar antara kedua jenis sel tersebut adalah adanya beberapa bagian sel yang hanya dimiliki sel hewan (Sentrosom dan Lisosom) dan yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan (Plastida dan Dinding Sel). Berikut ini adalah video animasi yang menjelaskan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan.</span></div></div>Gunkz Toyorhttp://www.blogger.com/profile/06028683677847405877noreply@blogger.com0