2.1
Pengertian KDM
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
2.2 Hal-hal yang Mendasari Pemahaman KDM
Teori Maslow memandang bahwa manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Teori ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang. Misalnya tanggungjawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses keperawatan.
2.3 Model-model KDM
Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah terdiri dari lima tingkatan yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
seorang individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara umum lebih dulu mencari pemenuhan kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis terdiri dari:
a. Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. jaringan yang melakukan metabolisme aerob, proses membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup.
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas :
· saluran pernapasan bagian atas, berfungsi menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang terhirup. Saluran pernapasan ini terdiri atas: hidung, faring, laring ( tenggorokan) dan epiglotis.
· Saluran pernapasan bagian bawah, berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan. Saluran ini terdiri atas trakea, bronkus dan bronkiolus.
· Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri atas dua bagian, yaitu: paru kanan dan paru kiri. Paru memiliki jaringan yang bersifat elastic, berpori serta berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
Proses oksigenasi terdiri atas tiga tahap yaitu:
· Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam atau dari alveolus ke atmosfer.
· Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveolus.
· Transportasi gas merupakan proses pendistribusian kapiler kejaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler
Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi yaitu: saraf otonomik, hormon dan obat, alergi pada saluran nafas, perkembangan, lingkungan dan perilaku.
b. Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90% dari total berat badan tubuh. Persentase cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Tubuh manusia membutuhan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan dimasukan melalui mulut atau secara parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru, kulit, dan ginjal. Asupan cairan untuk kondisi normal kepada orang dewasa adalah 2500cc per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari maknan lain. Pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal ( berupa urine) sebanyak 1500cc per hari pada orang dewasa, melalui kulit berupoa keringat dan saluran pencernaan (berupa feses). Faktor-faktor yang mempengeruhi kebutuhan cairan dan elektrolit antara lain:
1. Usia, pebedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ sehingga dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
3. Diet, apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan didalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstitial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
4. Stress, dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses peningkatan produksi ADH.
5. Sakit, pada keadaan sakit banyak sel-sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup.
c. Kebutuhan nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan yang dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, dan organ asesoris terdiri atas hati , kantung empedu dan pankreas.
d. Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yaitu eliminasi urin (buang air kecil) eliminasi alvi (buang bair besaar), yang merupakan dari kerbutuhan fisiologi dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa. Eliminasi materi sampah merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk sampah dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru secara primer mengeluarkan karbon dioksida, kulit mengeluarkan keringat dan natriun yang dikenal sebagai keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan tubuh,elektrolit, ion-ion hidrogen dan asam. Usus mengeluarkan produk produk sampah yang padat dan beberapa cairan dari tubuh. Faktor-faktor yang memengaruhi eliminasi urine , yaitu: diet dan asupan, respons keinginan, gaya hidup, stress psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan , kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang, tonus otot , pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostic. Sedangkan faktor yang memengaruhi proses defekasi, yaitu: usia, diet, asupan cairan, aktivitas, pengobatan, gaya hidup, penyakit, nyeri, kerusakan sensoris dan motoris.
e. Kebutuhan istirahat dan tidur.
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional , bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Menurut Narrow (1967) mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan istirahat, diantaranya:
1. Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi .
2. Merasa diterima.
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi.
4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai atau sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relativ. Jenis-jenis tidur, yaitu:
1. Jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem pengaktivasi retikularis, disebut dengan tidur gelombang lambat (slow wave sleep ) atau tidur non rapid eye movement (NREM). Ciri-cirinya: betul-betul istirahat penuh, tekanan darah menurun, frekuensi nafas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi be rkurang dan metabolisme turun.
2. Jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut dengan tidur paradox atau tidur eye movement (REM). Cirri-ciri tidur paradox yaitu:
· Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
· Lebih sulit dibangunkan .
· Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibisi kuat proyeksi spinal atas system pengaktivasi retikularis.
· Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.
· Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
· Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat , dan metabolism meningkat.
· Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
f. Kebutuhan temperature.
Tubuh dapat berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperature yang sempit, 37°C. temperature tubuh diluar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan, efek yang permanen seperti kerusakan otak, atau kematian.
g. Kebutuhan tempat tinggal.
Walaupun kebanyakan orang mempunyai beberapa jenis tempat tinggal, terkadang tempat tinggal tersebut dibawah standar dan tidak memberikan perlindungan yang penuh. Lingkungan yang kotor bisa menarik perhatian serangga dan binatang seperti tikus, yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Sebuah rumah dengan kondisi penerangan yang buruk atau kacau, akan terjadi peningkatan resiko terjadi kerusakan yang tidak sengaja. Selain itu, kondisi yang sangat berantakan dan kurang bersih merupakan faktor predisposisi untuk penyakit menular.
h. Kebutuhan seks.
Seks dianggap oleh Maslow sebagai kebutuhan dasar fisiologis secara umum mengambil prioritas diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan seksual dan perilaku bagaimana untuk memenuhinya dipengaruhi oleh umur, latar belakang sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan tingkat kesejahteraan.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman.
a. Keselamatan fisik.
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas lebih dahulu diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis.
b.Keselamatan fisiologis.
Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal. Dalam beberapa kasus , orang secara umum tidak secara langsung menyatakan bahwa pembicaraan mereka bisa secara tidak langsung memperlihatkan perasaan mereka.
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki.
Manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka dan bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki dan untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri.
Manusia memerlukan perasaan stabil terhadap harga diri, maupun perasaan bahwa mereka dihargai oleh orang lain. Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan, pencapaian , rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri dan kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan berguna.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow. Manusia yang teraktualisasi dirinya memiliki kepribadian multi dimensi yang matang. Mereka mampu untuk mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak, mereka tidak bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenai penampilan, kualitas kerja atau metode penyelesaian masalah. Walaupun mereka mungkin mengalami kegagalan dan keraguan, mereka secara umum menghadapinya secara realistis.
2.4 Karakteristik
Karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi:
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas hierarki Maslow. Ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan yang tak terpenuhi secara umum akan mencari kebutuhan fisiologis terlebih dahulu.
Disini individu akan lebih memprioritaskan kebutuhan fisiologis, yang merupakan kebutuhan yang penting untuk bertahan hidup. Dan ketika kbutuhan tersebut terpenuhi maka individu akan berusaha mencari kebutuhan dasar lainya yang ada dibawah kebutuhan fisiologis.
Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat sakit.
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman
Prioritas berikutnya setelah kebutuhan fisiologis klien adalah kebutuhan keselamatan dan keamanan fisik serta psikologis. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang-kadang mengambil prioritas terlebih dahulu diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya: seorang perawat mungkin perlu melindungi klien disorientasi dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Mereka yang telah memenuhi kebutuhan dasar keselamatan dan rasa aman akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dikarenakan keselamatan psikologis mereka terjamin.
Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki
Prioritas selanjutnya setelah Keselamatan dan rasa nyaman ialah kebutuhan Cinta dan rasa memiliki, manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi, karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman mereka mampu mempunyai waktu dan energi mencari cinta rasa memiliki, untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain, bahkan seseorang secara umum mampu memenuhi kebutuhan cinta dan rasa memiliki sering tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut pada saat sakit dan terluka.
Ketika individu telah memenuhi kebutuhan ini maka individu akan memiliki suatu rasa kasih sayang dan cinta yang terpancar dan individu tersebut akan mampu membagi rasa cita yang ia rasakan kepada orang lain.
Kebutuhan penghargaan dan Harga diri.
Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan pencapaian, rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri dan kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan berguna. Jika kebutuhan harga diri dan penghargaan tak terpenuhi, orang tersebut mungkin merasa tak berdaya dan rendah diri.
Ketika seseorang yang telah memenuhi kebutuhan ini maka seseorang tersebut akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menghargai dirinya sendiri serta orang lain.
.
Kebutuhan aktualisasi diri
Aktualisasi iri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi, dalam hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow. Menurut teori pada saat menusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah hal tersebut melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai potensi mereka yang paling maksimal.
Saat aktualisasi diri seseorang terpenuhi maka seorang individu akan memiliki suatu percaya diri untuk mengaktualisasikan dirinya di depan orang banyak.
2.5 Penerapan KDM dalam Praktek Keperawatan
Teori Maslow mengenai kebutuhan manusia dapat memberikan dasar untuk memberikan perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai lingkungan pelayanan kesehatan. Pada saat perawat menerapkan teori ini dalam praktek, bagaimanapun juga, fokusnya adalah pada kebutuhan individu lebih dari pada ketaatan yang kaku pada hierarki Maslow. Hierarki maslow pada umumnya mengenai priorits kebutuhan pada kebanyakan manusia dan tidak pada seluruh manusia. Dalam semua kasus kedaruratan kebutuhan fisiologis mengambil tempat yang lebih dulu datas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Untuk memberikan perawatan yang paling eefektif perawat perlu memahami hubungan antara kebutuhan yang berbeda pada setiap individu.
Daftar Pustaka
Alimul, Aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
Perry, Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1.Jakarta:EGC.
Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Nursalam.2001.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta:Salemba Medika.
0 komentar:
Posting Komentar